Perkosaan Juru Rawat

Gairah Sex Rasa penat dan lelah seharian ditambah pengaruh obat menyebabkan Susie tertidur nyenyak. Tidur yang sangat menyenangkan karena disertai dengan mimpi menunggu tunangannya di bandara. Sebentar lagi pesawatnya mendarat dan ia akan menikmati lagi kehangatan pelukan sang tunangan itu. Susie menoleh kekiri kekanan karena di rasakannya ada yang aneh dan tak biasa di pangkalan udara itu. Aneh sekali airport yang biasa selalu ramai hiruk pikuk kini begitu sepi, tak ada penumpang yang berdiri didepan meja untuk check in, tak ada para pengantar, tak ada kuli yang menawarkan jasa mengangkat koper, tak ada petugas douane, beberapa orang yang berada disitu aneh sekali tak ada yang bercakap cakap. Apakah matanya yang salah atau panca inderanya terganggu semacam fata morgana ? Susie berusaha menggerakkan tangan kirinya untuk mengusap matanya namun tak berhasil entah mengapa, dicobanya dengan tangan kanan namun hasilnya serupa. Dicobanya menggelengkan kepala namun entah mengapa di rasakan berat seolah membawa ember terisi air dijunjung diatas kepala, oooh apa yang terjadi. Mendadak hidungnya tersengat oleh bau yang tak disenanginya, bau rokok yang memang selalu dijauhinya kini seolah olah tak mau hilang dari hidungnya, dan bukan itu saja bahkan bau tembakau yang menyengat kemudian menerobos masuk mulutnya. Bau tembakau yang sangat dibencinya itulah yang akhirnya membuatnya sadar dan betapa terkejutnya Susie ketika dilihat keadaan nyata yang sedang dialaminya. Ternyata memang benar kedua lengannya sukar digerakkan karena dijerat erat oleh Warso dan Udin. Keduanya sambil menyeringai mesum menyekal menekan kedua pergelangan tangannya kekasur diatas kepalanya. Sedangkan bau rokok yang tercium dalam keadaan mimpi adalah dari mulut Franky yang melekat di bibirnya dan berulang ulang mendorong masuk lidahnya yang basah kedalam mulutnya sendiri. Susie berusaha bangun dan berteriak sekuatnya namun semua sia sia, kakinya menendang seadanya kekiri kekanan namun gerakan itu hanya membuat roknya semakin tersingkap dan ternyata pergelangan kakinya yang langsing itupun kini berada dalam cengkraman tangan Franky yang kuat sehingga sukar bergerak.

“Emmpfffh, apa apaan, too, toolooong, sialaaan, bangs…aemmppffh, jaangaaan, nnnnggaa maaauu, emppppfh, aauw lepaaaskaan”, Susie berusaha berteriak sejadinya meminta tolong dan mengharap teriakannya akan didengar.
Ternyata ketiga lelaki jahanam itu sedemikian kuatnya seolah diberi kekuatan tenaga tambahan oleh iblis, sehingga meskipun kini Susie telah sadar sepenuhnya dan pulih dari obat penenang namun semua rontaannya sia sia belaka. Karena kedua tangannya tak dapat melindungi sama sekali maka hanya dalam waktu singkat Franky kini telah duduk diatas perutnya yang demikian langsing sehingga Susie merasakan sukar bernafas. Jari tangan Franky kini mulai membuka sisa kancing blus Susie yang masih tertutup dan sebegitu blus itu terbuka Franky dengan kasar menarik BH Susie berukuran 34C sehingga langsung terlepas menampakkan kedua buah dadanya yang sedemikian sempurna. Udin dan Warso langsung melotot melihat betapa indahnya pemandangan pegunungan dihadapan mata mereka :
“Waah, baguuus betul tetek si neng, pasti enak diremas dan di enyot nih. Boleh engga gan nyicipin nyusu duluan?”, tanya Warso dan Udin hampir bersamaan kepada Franky .
“Kalian harus sabar nunggu, pasti ntar gue bagi daging montok, tapi sekarang mesti ditelanjangin dulu nih cewek”, dengus Franky sambil dengan rakusnya melahap bibir manis Susie , sementara kedua tangannya mencakup kedua bola di dada Susie sambil meremas remas.

Susie semakin liar meronta dan air mata mulai mengalir disudut matanya, menyadari keadaan mengerikan yang sedang dihadapinya. Selama berpacaran Susie belum pernah lebih dari ciuman tersembunyi ketika menonton adegan romantis dikegelapan ruang bioskop. Tunangannya pun penuh pengertian dan hanya sesekali saja menyentuh dan meremas buas dadanya dari luar blus, tak pernah dikasari apalagi dibuka BH-nya seperti saat ini. Teriakan dan jeritan Susie kembali teredam oleh ciuman ganas Franky dan rasa mual mulas mulai muncul kembali, kali ini bukan karena obat yang dimasukkan di makanan tapi karena rasa takut dan jijik ketika Franky memasukkan lidah kasar di mulutnya yang kecil itu. Ludah Franky tercium sangat bau memuakkan kini ikut tercampur dengan ludahnya sendiri sementara buah dadanya terasa sakit diremas oleh tangan Franky yang kasar.

 

Gerakan kedua kaki Susie yang menendang tak teratur kekiri kanan dan keatas justru memberikan kesempatan para pemerkosanya untuk melepaskan dengan paksa secabik celana dalam string yang melindungi auratnya terakhir. Disaat Susie menendang dengan kedua kakinya agak keatas maka pinggulnya pun ikut naik sedikit sehingga Warso yang mempunyai tangan paling panjang segera merenggut cd string Susie berwarna ungu muda itu yang langsung robek. Kini Susie sang juru rawat ayu manis telah telanjang bulat seperti bayi yang baru dilahirkan, isak tangisnya semakin menjadi, menyadari sebentar lagi akan kehilangan miliknya yang paling berharga. Dicobanya dengan kekuatan tenaga seorang wanita yang masih ingin membela kehormatannya meronta melepaskan diri dari malapetaka yang mengancam. Sejenak Susie berhasil melepaskan kedua tangannya dari cengkraman Warso dan Udin dan langsung di cobanya mencakar muka Franky , namun Franky dengan sigap dapat menduga maksud gerakan Susie dan ditangkapnya kedua nadi yang langsing itu dan ditekannya ke kasur disamping kepala Susie .
“Eh, kalian gimana sih engga becus masa kalah tenaga dengan cewek, ayoh rejeng lagi tangannya, awas kalo lepas lagi semua perjanjian akan dibatalkan !”, bentak Franky dengan maksud perjanjian pemghapusan hutang anak buahnya.

“Oke, oke boss , jangan takut , nih cewek akan gue ringkus sampe engga berkutik lagi”, demikian jawaban Udin yang langsung bersama Warso kembali mengambil alih tugas memegang nadi Susie .
Keduanya berpandangan dan saling mengangguk, kemudian Warso meraih saku celananya yang terletak dilantai, dikeluarkannya tali rami yang kuat dan diikatnya kedua pergelangan tangan Susie lalu diletakkannya diatas kepala, sehingga kedua ketiak Susie terpampang.
“Wah, ketiaknya bagus boss, engga ada bulunya sama sekali, emang lain nih perawat dari kota”, ujar Warso sambil mengelus ketiak Susie yang segera ditiru oleh Udin, menimbulkan rasa geli tak terkira pada Susie .
“Mulutnya perlu ditutup lakban apa engga boss ?”, tanya Udin kepada Franky , karena sementara itu Susie masih saja berteriak minta tolong.
“Kalian goblok amat sih, masa ditutup lakban , kan lebih baik kalo disumpel sama rudal gue”, jawab Franky sementara itu mengurangi tindihannya di perut Susie hanya dengan maksud melepaskan celana dalam boxernya. Aksi Franky itu segera juga di ikuti oleh kedua anak buahnya, sehingga sesaat kemudian tak hanya Susie yang bugil melainkan ketiga lelaki yang sedang menjarahnya.

Susie menatap dengan mata membesar di pengaruhi rasa ketakutan dan ngeri karena meskipun sebagai jururawat sudah terbiasa melihat dan merawat tubuh pria sebagai pasien, namun belum pernah di saksikannya penis penis sebesar dan sepanjang itu. Semuanya terlihat mulai mengacung sombong didepannya, hitam legam penuh pembuluh darah seolah memberi salam dan meminta permisi untuk membantai kegadisannya.
Franky kini menggeser tubuhnya kearah kepala korbannya, dipegang penis hitamnya dan disodorkan dihadapan mulut Susie yang tentu saja menolak dan menutup serapat mungkin sambil melengoskan kepalanya kesamping.
“He he he, pake malu malu nih si neng, pasti orang kota seneng makan sosis ya, ini cobain sosis desa asli yang bisa bikin neng ketagihan”, celoteh Franky sambil mengusapkan penisnya ke bibir dan ke pipi Susie yang amat halus. Rasa jijik Susie tak dapat diuraikan kata kata, namun penolakannya tak berlangsung lama karena Franky menutup hidung bangir Susie sehingga tak dapat bernafas. Sekaligus dipilin, dicubit dan ditariknya puting susu Susie menyebabkan rasa ngilu dan,
“Aaaaauw, sakiiff……ouuf, eemmffh”, teriakan sakit Santi langsung teredam oleh kemaluan Franky .
“Naaah, begitu pinter ya si neng, ayo kulum, jilaaaat, iseeep yang rajin, ntar dapet hadiah jely alami, aaah ini kan babak permulaan dan lubang pertama yang abang perkosa, babak berikut segera nyusul, ooooh terus”, demikianlah dengusan Franky yang merem melek merasakan hangatnya mulut Susie menyelubungi kemaluannya.cerita sex
Sebagai jururawat Susie sangat memperhatikan soal kebersihan, bukan saja kemaluan sendiri namun tunangannya pun selalu dianjurkan dimana mungkin untuk selalu membersihkan ujung kepala kemaluannya setelah kecing agar tidak berbau pesing. Kini mulutnya sendiri dijejal dipenuhi oleh penis besar yang berbau tidak enak, bahkan bulu kemaluan Franky yang lebatpun berbau asam entah sudah berapa lama tak dibersihkan dicuci tuntas. Susie berusaha melepehkan mendorong keluar penis yang sedang menyiksa rongga mulutnya itu dengan lidahnya, namun hal ini tentu saja tak diizinkan oleh Franky bahkan dorongan lidah Susie disalah tafsirkannya sebagai gerakan menyapu dan menjilat kepala kejantanannya.
“Ooooh, iya iya iyaaaa teruuuus, anak manis pinteeer bangeeet, abang nggga lama lagi mau keluaaaar niih”, terdengar geraman suara Franky yang kini justru memegang erat kepala Susie sehingga tak dapat bergerak lagi. Sekaligus Franky mendorong penisnya sedalam mungkin sehingga masuk sekitar sepertiganya, tapi itu sudah cukup dalam untuk ukuran mulut Susie yang memang sangat mungil. Ujung penis Franky kini mendesak dan menyentuh dinding tenggorokan Susie sehingga Susie betul betul kelabakan sukar bernafas dan semakin menggelepar di ranjang seperti ikan kekurangan air. Air matanya semakin deras mengalir di kedua pipinya, namun hal ini sama sekali tak menimbulkan rasa kasihan para pemerkosanya, bahkan sebaliknya. Warso dan Udin kini semakin memberanikan diri mereka untuk mengambil bagian dalam penjarahan gadis kota yang malang itu. Kedua pergelangan tangan Susie yang telah terikat tali rami diatas kepalanya kini direntangkan lalu diikat kekaki ranjang, sehingga ketiaknya semakin terentang lebar dijadikan sasaran ciuman, gelitikan dan jilatan Udin dan Warso. Tak puas sampai disini saja keduanya dengan penuh nafsu meremas memijit kedua gunung di dada Susie , tak luput pula putingnya yang semakin mencuat keatas diusap, dipilin, ditarik, dan sekaligus dicubit diantara jari jari mereka yang kasar. Bergantian pula mulut dan lidah kedua kuli pegawai Franky menyupangi ketiak Susie yang harum, diselingi dengan gigitan gemas sehinga ketiak Susie penuh bercak merah.cerita seks
“Oooouh, ngga tahaaan lagi nih, neng Susie bapak mau banjir nih, minuuuum ya semuaaaanya”, seperti kesurupan Franky menekan pinggulnya ke wajah Susie , alat kemaluannya berdenyut denyut dan semburan lahar sperma hangat menyemprot kedalam mulut Susie .
Franky yang dengan sengaja telah beberapa hari tak menggauli istrinya mempunyai cadangan sperma cukup banyak, dan kini mulai disumbangkannya di mulut yang masih perawan itu. Susie tak dapat berbuat apa apa didalam kekuasaan ketiga lelaki yang sedang kesetanan itu, kerongkongannya dipenuhi cairan kental hangat agak asin sepat dan berbau hanyir. Susie berusaha menahan nafasnya dan masih menolak untuk menelan tapi begitu banyak cairan aneh yang belum pernah dirasakannya itu terkumpul didepan kerongkongan dan tenggorokannya itu sehingga ia hanya mempunyai pilihan : tersedak dan terselak oleh benih kelakian Franky atau terpaksa ditelannya. Akhirnya mau tak mau ditelannya cairan anyir yang dirasakan sangat menjijikkan itu dan benar benar dirasakannya sangat tersiksa dan terhina sehingga hampir saja di muntahkannya kembali. Namun untuk itu Franky tak memberikan kesempatan sama sekali . Penisnya yang begitu besar menutup seluruh rongga mulut Susie sehingga seluruh laharnya terpaksa di telan oleh korbannya itu. Setelah dirasakan denyutan rudalnya telah berhenti dan Susie telah kehabisan nafas barulah dilepaskan cekalannya pada kepala perawat secantik bidadari itu. Susie hanya sanggup menangis terisak isak sambil masih merasakan sengatan bau yang aneh di mulutnya, namun segera Franky kembali menciumnya dengan ganas dan mencampurkannya dengan ludahnya yang didalam penciuman Susie tak kalah baunya dengan cairan lahar panasnya.
“Hhmmm, gimana neng rasanya semprotan sosis abang, enak kan – ayoh ngaku deh jangan malu malu”, tanya Franky penuh kepuasan; “sekarang gantian abang mau minum cairan madu kenikmatan dari neng Susie nih”, sambungnya di sertai seringai serigalanya. Susie yang merasa mulai lemas namun terus terusan dirangsang oleh Warso dan Udin tidak langsung memahami apa maksud kalimat Franky terakhir itu. Ia hanya berusaha sia sia melepaskan kedua tangannya yang terikat erat di kedua ujung kaki ranjang diatas kepalanya, namun apa artinya rontaan gadis seperti Susie ?cerita dewasa
Dirasakannya Franky kini beralih menggeserkan badannya yang berbulu lebat itu kebawah, kedua tangan kasar berbulu menepis tangan Warso dan Udin yang sedang asyiknya bermain di puting Susie . Kini remasan, pilinan, pijitan dan cubitan di putingnya terasa semakin ngilu dan menyakitkan, karena birahi Franky semakin meningkat melihat indahnya hiasan alamiah dada Susie . Buah dada yang biasanya tersembunyi dibalik BH berukuran 34C itu tidak terlalu besar namun sangat sesuai dengan proporsi tubuh seorang wanita Asia khususnya Indonesia. Terlihat sangat padat montok tanpa terlihat kendor sedikitpun kearah bawah, bahkan justru seolah olah menonjol membusung kedepan seolah olah sangat bangga menjadi atribut kewanitaan Susie . Kedua bukit daging yang sangat elastis di dalam remasan Franky itu dihiasi pula oleh puting kerucut berwarna coklat muda kemerah-merahan dengan areola berwarna coklat muda pula. Susie tak sanggup menahan rintihan keluar dari bibirnya yang setengah terbuka ketika Franky terus menerus memilin dan bahkan kini menggigit gigit dan menjilati puting sedemikian peka, menyebabkan puting itu terasa membengkak.
Sementara itu Warso dan Udin menukar siasatnya dan menjilati telinga Susie dari kiri kanan menyebabkan kegelian yang teramat sangat, akibatnya Susie makin menggeliatkan tak karuan. Franky semakin menurunkan badannya dan jilatan lidahnya kini telah mencapai perut yang datar langsing, makin turun menciumi pusar, mengendus di bawah pusar, mencupangi , menjilati menggigiti bagian dalam paha dan selangkangan, untuk akhirnya……Susie berusaha mati matian menahan rasa aneh yang muncul di tubuhnya yang sehat sebagaimana wanita dewasa : rasa muak, jijik dan benci terhadap semua bibir ketiga laki laki yang bergantian menciumnya, mual tergadap cairan kejantanan yang terpaksa harus ditelannya, geli atas hembusan nafas panas di kedua liang telinganya, geli atas usapan dan cupang cupangan di ketiaknya, geli dan ngilu tercampur sakit di buah dada dan terutama putingnya yang di pilin, di remas, di cubit, ditarik tarik dan di gigit gigit dengan ganas. Semua rasa itu kini makin bertambah dengan rasa malu tak terkira ketika Franky semakin memusatkan rangsangan di bagian bawah tubuhnya. Bulu tengkuknya ikut berdiri merasakan kecupan, jilatan dan gigitan di perut bawahnya, di lipatan pahanya, bagian dalam pahanya dan kini beralih ke selangkangannnya. Dicobanya sekuat tenaga merapatkan kedua pahanya yang putih mulus, namun apakah daya gadis remaja di kerubuti tiga lelaki kasar. Selain besarnya tenaga Franky menguakkan pahanya sehingga tak sanggup dikatupnya lagi, juga Udin dan Warso yang kini tak perlu lagi memegangi tangan Susie yang telah terikat disudut kaki ranjang ikut membantu mencekal pergelangan kakinya lalu dipaksa ditekuk keatas dan kesamping. Terbukalah semua bagian intim si perawan dihadapan muka Franky , dan dengan disertai geraman ibarat binatang buas disentuhnya aurat Susie yang belum pernah tersentuh jari lelaki manapun, termasuk tunangannya. Karena kuatnya tenaga Warso dan Udin sebagai kuli kuli kasar perkebunan dibandingkan dengan tenaga Susie maka keduanya cukup hanya memakai satu tangan saja merejang pergelangan kaki Susie yang langsing. Warso yang berada disebelah kanan Susie memakai tangan kirinya untuk meremas remas buah dada Susie sebelah kanan sementara tangan kanannya merejang pergelangan kaki kanan Susie dan ditariknya semaksimal mungkin kesamping. Tak cukup sampai disini saja , kini telapak kaki Susie yang juga sedemikian halus terawat kulitnya dijilat jilatnya kemudian jari jari kaki kanan Susie dimasukkan kemulut dan dikulum kulumnya pula. Hal yang sama dilakukan oleh Udin yang berada disebelah kiri badan Susie yang semakin meliuk meliuk meronta sekuatnya karena kegelian.
“Jangaaaan paak, jangaaan, lepasin saya, ngga mau diginiin, lepaaas, toloooong, ampuuuun, udaaaah”, kembali teriak Susie memenuhi ruangan namun tak ada seorang pun disaat itu yang akan mendengarnya. Hampir semua penduduk desa itu sedang menikmati hidangan musik dangdut dan goyangan pinggul ngebor artis terkenal dari ibukota.cerita bokep
“He he he, coba ya bapak periksa apa benar masih ada jururawat dari ibukota yang masih perawan, bapak inspeksi ya apa selaput bentuk bulan sabit masih menutupi goa surgawi si neng”, kembali Franky mengeluarkan silat lidahnya yang disambut dengan anggukan kepala Udin dan Warso sebagai tanda setuju.
Franky mengusap usap bukit surga Susie yang hanya tertutup sedikit oleh bulu kemaluan halus karena Susie memang selalu merawat dan mencukurnya setiap minggu. Celah kemaluan yang begitu merangsang mata lelaki terlihat masih terlihat merapat, bibir kemaluan berwarna kemerah merahan seolah masih malu membuka, mengingatkan buah duren berdempetan belum terbuka atau kerang laut yang masih mengatup.
Wajah Franky dengan seringai cabulnya semakin lama semakin mendekati bukit Venus itu, dengusan nafasnya yang panas ibarat serigala keleparan terasa semakin menghembus belahan kenikmatan Susie . Jururawat ayu cantik itu semakin ketakutan menghadapi nasib yang tak akan terelakkan lagi, inikah perasaan seorang gadis dizaman purba yang akan dijadikan korban persembahan untuk dewa angkara murka ? Pernah dibacanya pelbagai kisah di Mesir sebelum puncak kekuasaan Faraoh atau keganasan suku Viking yang selalu mengorbankan perawan murni kepada dewa Odin. Bagaimanapun rontaan yang dicobanya tak sanggup mengatasi tenaga tiga pria setengah baya yang terbiasa dengan pekerjaan kasar di perkebunan atau sebagai serdadu.kisah sex
Franky kini meletakkan ibu jari dan telunjuknya dikiri kanan celah yang sebentar lagi akan dinikmatinya itu, dibukanya celah ditengah bukit Venus itu dengan amat perlahan lahan seolah takut merusak sesuatu yang sangat berharga. Bagian dalam dari celah itu terkuak memperlihatkan panorama yang selalu menjadi impian setiap lelaki dinding celah berwarna merah jambu muda dihiasi pembuluh darah halus bak rambut. Dinding itu agak berkilat akibat cairan pelumas alami yang mau tak mau akan keluar sendiri jika seorang wanita dirangsang. Dibagian atas tengah yang lebih berwarna merah gelap terlihat lubang amat kecil yang pasti berhubungan ke kandung kemihnya. Dibawahnya terlihat pula celah yang dikiri kanannya terlindungi selaput tipis warna merah jambu agak mirip bulan sabit inilah yang dicari cari oleh Franky .gairahsex.com Dengan tak sabar dan penuh kerakusan dikecupnya celah surgawi Susie yang kini telah terbuka karena kiri kanannya ditahan oleh telunjuk dan ibu jari Franky . Dijulurkannya lidahnya yang kasar untuk merasakan kehalusan selaput lendir celah perawan yang sebentar lagi akan dicicipinya penuh kehausan. Susie yang belum pernah mengalami intim dengan lelaki apalagi telanjang bulat dipaksa membuka selangkangan aurat kewanitaannya mencoba mati matian mengatupkan lagi pahanya namun tak mampu melawan kekuatan kuli² di kiri kanannya yang menahan posisi memalukannya itu. gairahsex.com Terasa seluruh paha betisnya kaku kejang kesemutan karena terus menerus dipaksa mengangkang maksimal disamping merasa geli karena pahanya pun diusap usap. Terlebih lagi rasa malu Susie ketika dirasakan lidah Franky mulai memasuki liang sanggamanya, menyapu mengusap – menyelinap kebagian lebih dalam lagi mendekati batas antara kegadisan dan kedewasaan seorang wanita. Mendadak dirasakannya sapuan lidah itu mencari mengalihkan tujuan dan kini menyentuh daging kecil diujung atas vaginanya, daging kecil ibarat butir jagung sangat peka kini menjadi sasaran lidah , bibir dan gigi gigi tajam Franky . Ibarat tersentuh aliran listrik voltage tinggi Susie melentingkan badannya karena dirasakannya geli tak terkira, bibir yang selama ini hanya merintih dan melenguh lemah kembali mengeluarkan jeritan melengking :kisah dewasa
“Auw jangaan pak, jangaan, toloooong, saya mau diapaiiin, ampuuuun, aampuuun, udaaaah paaak, lepasin, kasihani saya pak, auuuw”, teriakan Susie terdengar memilukan, namun hanya menambah semangat ketiga lelaki yang memperoleh gadis si ayu.
Bunyi kecipak mulut dan lidah Franky tak kalah serunya menimpali keluhan memelas Susie :”Mmmmmh, legiiit amat nih jagung muda, mana maniiiis lagi, hhhmh bapak mesti hemaat nih pakenya engga boleh sembarangan”, celoteh Franky penuh kepuasan menikmati geliatan rontaan Susie tanpa memperdulikan jeritan jeritan yang makin melemah.
Jeritan itu pun kita semakin tersendat terputus putus karena ketika melihat Franky telah memusatkan perhatiannya dibagian badan bawah korbannya, maka Udin dan Warso kini mempunyai lebih banyak kebebasan dibagian atas badan Susie . Bergantian Warso dan Udin merajah mulut mungil Susie , menciuminya dengan rakus, memasukkan lidah mereka yang tak kalah baunya kerongga mulut Susie , sementara tangan mereka meremas remas buah dada. Disaat Udin menyerang mulut Susie maka Warso menciumi ketiak , leher dan buah dada si perawat yang semakin memerah penuh cupangan, dan putingnya semakin menegak mencuat akibat jilatan dan gigitan ganas, demikian sebaliknya. Geli, nyeri, ngilu , sakit dan nikmat tak henti hentinya dirasakan oleh Susie yang semakin lemas pasrah. Gelombang demi gelombang rangsangan menghantam menyerbu benteng pertahanan Susie yang semakin menipis, badan sehat wanita dewasa memang di”atur” oleh alam untuk pada saat tertentu mempersiapkan diri menerima benih pria. Oleh karena itu percuma sajalah Susie melawan semua naluri alamiahnya itu , baik secara fisik maupun mental – betapapun perlawanan di bawah kesadaran masih memberontak, namun dari bawah kesadaran itu pula akan muncul gejolak badaniah lain yang akan mengalahkan semuanya.
“Aaauuuuuw, ennggggaaaa mauu, jangaaan, aaaaaahh, tolooooong, geliiiii, aaaaaah, emmmmhh, lepaaaaaaa, oooooh, jangaaaan paak, tolooooong, aauuuuw”, desahan Susie dengan rontaan dan geliatan semakin lemah dan lemas.
Franky merasakan semakin bertambahnya cairan pelicin keluar dari lubang vagina korbannya, dan sebagai pria pengalaman ia merasakan pula perubahan rasa cairan itu : semula terasa asam dan perlahan lahan berubah menjadi lebih sepat. Ini tanda tak dapat dipungkiri lagi bahwa sang betina telah disiapkan oleh alam untuk bersatu badan dengan sang jantan. Franky memberikan tanda kepada kedua konconya untuk melepaskan cengkraman mereka dipergelangan kaki Susie , di raihnya kedua betis si bidadari dan diletakkkannnya paha mulus itu di atas pundaknya. Ibarat hewan persembahan yang tinggal menunggu penyembelihan Susie hanya pasrah lemas diperlakukan demikian, hanya sekali dua dipukulkan tumit kakinya yang mungil itu ke punggung Franky . Dengan penuh kepuasan dan rasa kemenangan ditatapnya wajah Susie yang meskipun kini terlihat kuyu dengan rambut tergerai tak teratur, wajah yang tetap ayu manis cantik sebentar lagi pasti akan meringis bergolek kekanan kekiri jika merasakan sakit tak terkira. Franky memegang kemaluannya yang telah mengeras membesar maksimal, diarahkannya kedalam celah licin basah oleh lendir kewanitaan, perlahan tapi pasti kejantanan itu memasuki gerbang surgawi yang diapit oleh bibir kemaluan berbulu halus. Bibir kemaluan Susie dipaksa untuk membuka, dipaksa untuk merekah dan alat pemerkosa berkepala helm seperti jamur itu mendesak masuk : milimemeter demi milimeter dibelahnya dinding vagina sang gadis ibarat pentungan daging penuh air mani.
Susie merintih, meratap dan memohon dikasihani, memohon agar milik satu satunya itu jangan direnggut, air matanya mengalir deras disertai
“Aduuuuuh, aaaaaah, nyerriiiiiii, sakiiiiiiiiit paak, ampuuuuuun, udaaaaah, sakiiiiit, tolooong, jangaaaan diterusin, auuuuuuuuuww……”. Franky kembali memberikan tanda kepada kedua anak buahnya untuk kini melepaskan ikatan tangan Susie karena ia ingin merasakan rontaan dan terutama cakaran kuku seorang gadis yang direnggut keperawanannya. Dan memang betul : sebegitu lekas kedua tangan terlepas, meskipun masih terasa kaku kesemutan Susie berusaha mencakar muka Franky , namun sia sia karena muka Franky telah melekat dengan muka Susie dan bibirnya yang tebal dower dengan kumis kaku kasar ibarat ijuk menutup mulut Susie . Teriakan dan tangisan Susie kini teredam sehingga hampir tak terdengar dan si perawat cantik itu didera oleh rasa sakit tak terkira dikemaluannya.
Sebagai lelaki yang sudah sangat pengalaman dalam merenggut kegadisan wanita muda Franky semakin lama semakin mahir mengendalikan hawa nafsunya, semakin mahir merasakan kapan senjatanya yang besar itu mulai menyentuh selaput dara seorang gadis. Selaput dara yang sangat peka itu tidak di terobosnya sekaligus sebagaimana anak muda ingusan atau suami yang tak punya pengalaman, namun selalu disentuh ditekan tekannya sehingga terasa sangat sakit ngilu. Franky mempunyai kecenderungan sadis untuk menikmati wajah wanita – apalagi seorang gadis – yang dilanda rasa sakit saat menerima tusukan rudalnya yang besar dan lebar itu. Apalagi kali ini adalah wajah cantik jelita seorang perawat kota : wajah Susie yang menengadah keatas atau menoleh kekiri kekanan , wajah penuh air mata dan mulut mungil bibir basah terbuka mengeluarkan rintihan memilukan merasakan siksaan sementara hidung bangir mancung kembang kempis menahan isak tangis,
“Sakiiiiiit, paaaak, ampuuuuun, auuuuuw, udaaaah pak, kasihani saya paaaaak, ngggaaa tahaaaan paaak, udaaaah dong, aaamppuuuun”, namun semua laki laki disitu hanya tertawa.kisah porno
Sekitar seperempat jam Franky mempermainkan senjatanya menyiksa selaput tipis yang sedemikian sensitif sebelum akhirnya dengan geraman penuh kemenangan ditembusnya keperawanan Susie . Saat pecah robeknya keperawanannya Susie tak berdaya lagi menahan diri : raungan dan jeritan memenuhi ruangan, disusul dengan rintihan tangis – dan disaat itu Susie dengan sekuat tenaga menancapkan kukunya dipunggung Franky , kemudian tanpa disadari sendiri digigitnya sekuat tenaga bahu Franky yang kekar penuh otot itu. Franky hanya tersenyum bangga, dicekalnya kedua pergelangan tangan Susie , ditekannya ke kasur, diangkatnya tubuh bagian atasnya sendiri sehingga gigitan Susie lepas. Kini dimulainya gerakan maju mundur pinggulnya yang berarti disiksanya lubang surgawi yang bari diterobosnya itu : Susie merasakan betapa perihnya luka dari selaput daranya yang bari sobek dan kini luka masih terbuka itu digosok gosok oleh benda asing, maju mundur , maju mundur tanpa terhenti semakin lama semakin cepat dan akhirnya………
Bagaikan gunung merapi yang telah lama memendam lahar panas kini meletus dan menyemburkan laharnya itu ke luar membanjiri vagina dan rahim Susie . Selama menyemburkan spermanya itu Franky tak berhenti bergerak, bahkan tetap menjedug jedug mulut rahim yang saat itu juga sangat peka. Namun Susie sudah sedemikian lemah dan hanya dapat pasrah merasakan tubuhnya di perkosa habis habisan , diharapkannya agar semua mimpi buruk ini lekas berlalu namun yang terjadi justru sebaliknya : dari tengah selangkangannya yang sedang disiksa itu muncul perlahan lahan rasa lain yang aneh. Ada rasa hangat sedikit ngilu gatal menyebabkan keinginan agar gerakan maju mundur yang baru saja dialaminya dan sangat menyakitkan itu bahkan terulang kembali, justru seolah meminta dan menagih diteruskan dan jangan dihentikan. Susie tidak mengerti “pengkhianatan” tubuhnya terhadap perkosaan yang baru dialaminya. Rasa sangat jijik , muak dan kebencian terhadap para pemerkosanya kini tercampur rasa keinginan untuk ditaklukkan kembali, merasakan ketidak berdayaan dikuasai dan direjang sehingga tak berkutik sama sekali. Disaat Franky ambruk menindih tubuhnya setelah orgasmus dan ejakulasi justru Susie melingkarkan kakinya yang mulus itu ke pinggang si pemerkosanya, seolah tak ingin melepaskan penis yang masih tertancap di vaginanya. Tanpa disadari Susie menggeser pinggulnya kekiri kekanan, kemudian bergoyang berputar dengan lemah seperti menginginkan agar “kegatalan”nya di “obati” dengan gerakan maju mundur yang mungkin memberikan kesan seperti “menggaruk”.
Franky sendiri merasakan ada denyutan dan remasan halus di kemaluannya yang sebetulnya mulai “tidur” didalam liang vagina Susie dan ini sama sekali belum pernah dialaminya ketika menggagahi wanita manapun termasuk para istrinya apalagi oleh seorang gadis yang baru saja di perkosa habis habisan. Franky mengangkat tubuh atasnya dan meperhatikan wajah Susie yang penuh keringat dan kelihatan tak sadar dengan dengusan dan rintihan halus dari hidung serta mulut yang begitu mungil. Betapa luar biasa bidadari kota ini pikirnya – perempuan ini agaknya houri yang turun dari firdaus untuk selalu memenuhi hasrat birahi laki laki. Diawasinya wajah yang sedemikian ayu manis selalu menimbulkan hasrat hewaniah lawan jenisnya , dan diingatnya bahwa setelah mulut dan vagina masih ada satu lagi lubang yang masih dapat diperawaninya malam ini. Namun apakah tubuh bidadari ini akan masih kuat untuk mengalami pembantaian sekali lagi dimalam ini , apakah lebih baik menunggu esok hari ? Namun diingatnya lagi bahwa malam ini adalah kesempatan yang mungkin takkan terulang atau kembali lagi : hampir semua penduduk desa sedang absen karena menikmati goyangan ngebor pantat artis Imul Laracitra di desa tetangga. Franky perlahan lahan bangun melepaskan Susie dari tindihannya dan kedua anak buahnya pun menghentikan kegiatan sexual mereka seolah olah mulai menduga apa rencana juragan mereka berikutnya. Keduanya menyeringai bergantian dan Udin mengambil kesempatan bertanya :
“Mau diapain lagi nih si nok bahenol Susie ini gan, boleh ikut ngicipin engga boss ?”.
“Jangan coba coba berpikiran kotor lu, disini cuma gue yang boleh menggarap perawat kota ini, ingat apa perjanjian pelunasan hutang kalian, apa mau dibatalkan hah !” , demikian bentak Franky seolah tak sadar bahwa benaknya pun pada saat ini tak lain hanya terisi pikiran kotor.
Kedua anak buahnya menggerutu namun sadar berada di fihak lemah akibat hutang mereka yang telah berlarut menumpuk di lintah darat penguasa desa itu. Franky tak mau bahwa ada benih lain tercampur di rahim si bidadari cantik ini – jika Susie sampai hamil maka pasti adalah hasil bibitnya, tak ada campuran dengan lelaki lain. Namun sedikit rasa terima kasih Franky terhadap kedua anak buahnya yang telah membantunya malam ini dan rupanya iblis ikut memberikannya sedikit pertimbangan untuk memberikan sedikit extra bonus :
“Begini deh, gue bagi juga kenikmatan untuk kalian – silahkan bergantian menjarah mulut gadis ini tapi jangan sampai banjir di dalam , kalian boleh semprot dan mandikan wajahnya dengan air myni kalian. Awas kalo sampai ada yang banjir di dalam mulut gue akan batalkan penghapusan hutangnya, faham ?”.
“Okee boss, akuuur, beres deh dijamin mantab siraman di muka si neng , pasti akan jadi obat awet muda wajahnya”, hampir bersamaan kedua kuli itu menjawab majikan mereka.gairah sex
Kemudian mereka berunding siapakah yang akan mulai dengan perkosaan mulut Susie di babak kedua – akhirnya Warso mengalah : Udin memulai dan Warso berikutnya. Tubuh Susie yang langsing bahenol dan masih lemas lunglai setengah pingsan itu kini dibalik tengkurap, kemudian kedua lengannya ditekuk di sikunya, demikian pula kakinya di tekuk di lututnya. Akibatnya kini tubuh Susie dalam posisi merangkak seperti serdadu yang sedang latihan, hanya bedanya Franky ikut campur dengan menarik lipatan paha Susie keatas sehingga pantatnya menungging keatas. Dalam posisi ini terlihatlah vagina Susie yang licin mengkilat dan basah oleh cairan pelumasnya sendiri tercampur dengan lahar Franky yang secara perlahan agak mengalir meleleh keluar. Namun yang lebih jelas lagi terlihat adalah lingkaran lubang anus Susie berwarna coklat kemerah merahkan bagaikan kuncup bunga yang masih sangat rapat, dihiasi dengan kerut kerut yang menandakan masih utuhnya fungsi otot otot pengunci lubang paling rahasia dan intim ini. Franky hanya dapat menduga duga betapa akan kerasnya tangis dan teriakan kesakitan Susie jika disodominya – ketiga istri dan wanita lain didesa itu yang pernah disodominya hampir semuanya meraung raung ibarat hewan disembelih bahkan setengahnya betul betul pingsan lebih dari satu jam.Cerpen Sex
Franky mengambil lotion untuk bayi yang telah diambilnya di apotik beberapa hari lalu dan di-oleskannya pelumas yang harum itu di seluruh kepala penisnya yang disunat bahkan juga seluruh batang kemaluannya karena diameternya akan sukar sekali diterima oleh diameter anus Susie . Namun Franky bertekad : Susie akan dperkosa ketiga lubangnya malam ini, Susie akan diajarinya untuk takluk dan tunduk sepenuhnya sebagai calon istrinya, Susie harus menerima nasibnya secara pasrah untuk melayani keinginan seksualnya , Susie akan diajari mengalami derita sakit tapi nikmat ! Cukup dengan membayangkan itu semua kemaluan Franky kembali membesar menegang dan mengeras, siap tunaikan tugas berikut, terakhir, namun mungkin yang terberat malam ini : memasuki lubang tersempit ditubuh molek Susie .gairahsex.com Masih dalam keadaan hanya setengah sadar Susie merasakan tubuhnya menungging dengan pantat semakin tinggi ke atas, lalu dirasakan ada jari jari mengoleskan cairan agak dingin di lubang anusnya. Hal ini membuatnya sadar dan ingin berontak namun tubuhnya kembali dipegangi dari dua arah oleh Warso dan Udin sehingga tak dapat berkutik atau membebaskan diri dari posisi tak nyaman itu. Ketika Susie berusaha untuk menepiskan jari jari yang kurang ajar di anusnya itu mendadak kedua tangannya diputar di telikung dan direjang kebelakang punggungnya sehingga mulai terasa sakit di sendi bahunya menyebabkan Susie merintih. Susie merasakan kedua pergelangan tangannya di rejang oleh jari jari kuat dan kasar sehingga tak dapat bergerak dan sekaligus anusnya dimasuki oleh sebuah jari yang licin. Naluri alamiah Susie memeperingatkannya apa yang mungkin akan terjadi dan isak tangisnya mulai muncul kembali ,
“Jangaaaaan, jangaaaan, aduuuuh, enggaaa maaaau disitu, jangaaaaan , toloooong, ampuuuuun, kasihaniiii doong, ya Allaaah, ampuuuun, enggaaaa maauuuuu, auuuuuw, auuuuw, ngiluuuuu”, Susie meliuk liukkan badannya tak berdaya ketika dirasakannya bukan hanya satu melainkan dua jari Franky memasuki anusnya dan berusaha melebarkan lubang duburnya.
Ketika Susie berteriak sekuat kuatnya tiba tiba rambutnya dijambak kebelakang oleh Warso dan mulutnya yang terbuka lebar di masuki oleh penis Udin yang juga cukup panjang dan besar dan sangat berbau pesing tak enak.
Susie merasakan tubuhnya seolah bukan lagi miliknya : mulutnya dijarah oleh penis yang memualkan, payu daranya terutama putingnya di pilin dan di cubiti serta ditarik tarik oleh jari jari Warso , dan duburnya dipaksa dilebarkan oleh dua buah jari Franky . Mendadak kedua jari yang menyiksanya itu ditarik keluar sehingga Susie menarik nafas agak lega, namun hal ini tidak berlangsung lama karena kini dirasakannya sebuah benda lain menekan mencoba memasuki anusnya. Susie mulai sadar bahwa benda asing itu adalah alat kejantanan Franky yang belum lama ini merenggut merobek selaput kegadisannya. Kini alat kejantanan yang sama berusaha merebut keperawanannya yang kedua – ya Allah toloong, jangan biarkan hal ini! Susie merasakan kemaluan Franky terus menekan, mendorong dan mendesak berusaha mengalahkan pertahanan otot dubur yang secara alamiah sangat kuat mengunci lubang paling intim di tubuh manusia itu. Otot berbentuk lingkaran itu kini dipaksa untuk membuka bukan dengan cara alamiah melainkan cara kasar perkosaan dan meskipun telah di berikan lotion pelumas yang biasa dipakai oleh bayi, namun tetap saja bertahan mati matian melawan benda asing yang ingin masuk. Susie tak tahu lagi apa yang terasa di tubuhnya saat itu , jijik dan mual dengan kemaluan Udin yang bau di mulutnya, putingnya terasa membesar lebih dari tiga kali akibat cubitan dan gigitan ganas pemerkosa, dan nyeri sakit tak terkira di duburnya yang sedang dipaksa melebar diluar ukuran normal. Franky mendesak dan mencoba melesakkan kemaluannya sekuat tenaganya namun belum ada kemajuan meskipun dengan dorongan semaksimal mungkin sementara Susie hampir pingsan menahan sakit tak terkira. Oleh karena itu Franky menukar taktiknya dan selain mendorong kejantanannya ia kini meraba raba ke selangkangan Susie lalu ia mengusap usap kelentit Susie yang masih sangat peka akibat rangsangan bibir, lidah dan giginya tadi. Diluar kemampuan dan keinginannya otot otot vagina Susie berkontraksi lalu relaks kembali kontraksi dan relaks – hal sama terjadi dengan otot otot lingkar sekitar anusnya. Dan justru pada saat otot otot lingkar sekitar anusnya sedikit relaks maka Franky menekan kepala penisnya sekuat tenaga , akibatnya …. blesssss, bagian kepala penis berbentuk seperti topi helm serdadu masuk membelah dan memerawani lubang dubur yang sempit itu.
Susie berteriak dan menjerit jerit sekuat isi paru parunya namun tak dapat keluar karena mulutnya dipenuhi oleh batang kemaluan Udin, yang keluar hanyalah rintihan :
“Aooouuufffhhh, empfhhhhhh, sssssskkkkkttttt, mmmppppn, jjjjjjnnnggggggnnn, ennggggghhhhhh”,
dan akhirnya tak ada suara lagi yang keluar. Rupanya Susie telah kelenger tak dapat lagi menahan siksaan yang sedang diderita tubuhnya, dan pada saat bersamaaan Udin menarik keluar batang rudalnya yang langsung menyemburkan sperma membasahi wajah Susie yang telah layu itu. Namun Franky masih saja asyik menjarah dan memasukkan penisnya semakin dalam, semakin dalam akhirnya biji pelirnya menempel dengan bongkahan pantat Susie . Kini mulailah dimaju mundurkannya pinggulnya dengan ritme gonta ganti, terkadang halus perlahan menggoyang kekiri kekanan dan memutar seolah sedang menggoda korbannya, tak lama kemudian diganti dengan ritme ganas stakkato seolah olah bor listrik sedang menghantam dinding beton. Kini Udin menjambak rambut Susie dengan kasar dan pada saat bersamaan Franky menghantamkan senjatanya sedalam mungkin – dan akibatnya Susie melenguh perlahan dan mulai sadar lagi. Kesempatan ini tak dibiarkan begitu saja oleh Warso yang masih ingin meminta jatahnya : diangkatnya dagu Susie dan di lekatkannya batang penisnya di bibir yang setengah terbuka. Telah habis sama sekali rupanya tenaga Susie untuk melawan dan dimakluminya tugas apa yang masih harus dipenuhinya : dengan air mata berlinang dibiarkannya penis Warso yang tak begitu panjang namun lebih lebar diameternya daripada milik Udin memasuki rongga mulutnya, maju mundur maju mundur maju semakin dalam sehingga menyentuh lagi kerongkongannya sehingga hampir Susie terbatuk batuk. Dengan wajah yang tetap cantik meskipun acak acakan Susie pasrah menerima sodokan dari depan dan belakang, dari depan menyebabkannya sukar bernafas dan ingin muntah sedangkan sodokan dari belakang sangat menyakitkan anusnya yang terasa sangat panas pedih seperti disayat sayat pisau silet. Bagaikan telah sepakat satu sama lain kedua lelaki pemerkosa itu makin mempercepat ritme hunjaman mereka ke mulut dan anus Susie untuk akhirnya disertai geraman penuh kepuasan keduanya menumpahkan cairan sperma mereka : Franky didalam rektum dan Warso di wajah dan rambut Susie . Isakan tangis Susie yang menimbulkan rasa iba mengiringi ambruk tubuhnya tertelungkup ke ranjang – hanya gerakan halus pernafasan disertai sesenggukan menandakan bahwa perawat malang itu masih hidup. Ketiga lelaki setengah baya yang telah menjarah jururawat malang itu habis habisan kini memapang Susie nenuju kamar mandi , dimandikannya tubuh langsing namun sintal bahenol itu sehingga bersih dari bekas sperma, ludah dan darah keperawanannya, dipakaikan lagi bh dan cd baru dari lemari pakaian, lalu baju tidur yang bersih pula, kemudian diletakkan hati hati diranjang dan ditutupi dengan selimut. Susie yang merasa seolah tubuhnya tak bertulang sama sekali langsung jatuh tidur kembali, sedangkan ketiga pemerkosanya perlahan lahan meninggalkannya, menutup dan mengunci pintu dari luar kemudian menghilang di kegelapan malam dengan motor motor mereka.
Selama 3 hari Susie tak dapat melayani pasien di Puskesmas karena sakit demam – ia hanya bangun keluar ranjang untuk makan minum. Di hari ke empat desa itu geger karena perawat Susie menghilang entah kemana, semua barang miliknya ditinggal, koper dan tasnya masih berada di lemari. Hanya tas kecil yang selalu terisi KTP, kartu kartu penting lain dan juga uang tunai tak ada, demikian pula sepatunya tak ditemukan. Ini merupakan indikasi bahwa Susie telah meninggalkan desa itu secara diam diam dan berusaha menghapuskan kenangan mengerikan yang dialaminya. Tak dapat di bayangkan betapa marahnya Franky karen mangsa yang baru sempat diperkosa sekali dan diimpikannya akan menjadi istrinya yang ke 4 lolos dari cengkramannya. Diadukannya hal ini ke pusat namun disitu pun tak ada yang tahu kemana perginya Susie si perawat. Tunangan Susie pun mendadak kembali ke tanah air karena mendengar peristiwa menghilangnya Susie – di kamar kostnya pun tak ada yang hilang , semua lengkap hanya penghuninya ibarat masuk ke dalam bumi tak ada jejaknya. Usaha pencarian Susie setelah berbulan bulan akhirnya dihentikan tanpa hasil dan setelah lebih dari setahun perlahan lahan semuanya mulai melupakan individu Susie ini ; tunangannya pun sudah mempunyai pacar baru. Di desa yang menjadi saksi bisu peristiwa perkosaan Susie itu setengah tahun kemudian mengalami beberapa kejutan : Udin si mandor perkebunan mengalami kecelakaan mobil dan terluka sangat parah dan langsung meninggal. Warso si buruh perkebunan karet di gigit ular berbisa yang entah muncul begitu saja dan langsung menghilang lagi dan karena sangat terlambat mencari pertolongan akhirnya dihari yang sama juga meninggal.
Franky dalam tahun yang sama mengidap tumor di otak – tak langsung meninggal tapi perlahan lahan fungsi tubuhnya memburuk – dimulai dengan lumpuh kakinya, kemudian sukar untuk bicara, sukar menelan, sukar bernafas, sebelum akhirnya meninggal dalam keadaan kurus kering dalam tahun berikutnya. Cerpen Sex

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

 

 

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account