Novia Merasa Kesepian
Trus ngobrol sebentar, kebetulan Ardy lagi cari tempat kost yang baru dan bu Novia mengatakan dia punya tempat kost atau bisa di bilang rumah dengan yang dikontrakkan, yah jadi deh tinggal di kost-an bu Novia.Bu Novia lumayan baik terhadap Ardy, kelewat baik malah, karena sampai saat ini Ardy sudah telat bayar kontrak rumah 3 bulan, dan bu Novia masih adem-adem aja. Mungkin masih teringat pertolongan waktu itu. Tapi justru Ardy yang gak enak, tapi mau gimana, lha emang duit lagi seret. akhirnya Ardy lebih banyak menghindar untuk ketemu langsung dengan bu Novia.
Sampai satu hari…… waktu itu masih sore jam 4. Ardy masih tidur-tiduran dengan malasnya di kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok… tok..tok..tok.. lalu suara bu Novia yang manggil,”Zack…Ardy… ada di dalem gak?” Sontak Ardy bangun, wah bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir Ardy. Dengan cepat meraih handuk, pura-pura lagi mandi aja ah, ntar juga bu Novia pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara bu Novia,” Ardy lagi tidur ya..?” dan dari kamar mandi Ardy menyahut sedikit teriak,” lagi mandi bu….”
Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara bu Novia jadi dekat,”ya udah mandi aja dulu Zack, ibu tunggu di sini ya…” eh ternyata masuk ke kamar, Ardy tadi gak mengunci pintu. “busyet dah, terpaksa bener-bener harus mandi nie,”pikir Ardy.
Sekitar lima belas menit Ardy di kamar mandi, sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau bu Novia bosan trus gak jadi nunggu. Tapi rasanya percuma lama-lama toh bu Novia sepertinya masih menunggu. Akhirnya keluar juga Ardy dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena terburu-buru.
Bu Novia tersenyum manis melihat Ardy yang salah tingkah,”lama juga kamu mandi ya Zack…” bu Novia membuka pembicaraan. “pasti bersih banget mandinya ya…” gurau bu Novia sambil sejenak melirik dada bidang Ardy. “ah ibu bisa aja… biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..?” jawab Ardy sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur.
Bu Novia mendekat dan duduk di samping Ardy, “Cuma mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho… trus mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulu…”ucap bu Novia. Ardy jadi kikuk,”wahduh… kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret nie…” jawab Ardy dengan sedikit memohon.
Bu Novia terlihat sedikit berpikir…”mmmm… boleh deh, tapi jangan lama-lama ya… emang uangmu di pakai untuk apa sie?” terlihat bu Novia sedikit menyelidik. “hmmm… pasti buat cewe mu ya…”dia terlihat kurang senang.
“ah nggak juga kok bu….. saya emang lagi ada keperluan,” jawab Ardy hati-hati melihat raut wajah bu Novia yang kurang senang.
“huh…laki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh… sama aja dengan suamiku….”keluh bu Novia dengan nada kesal.
Waduh nampaknya bu Novia lagi marahan nie sama suaminya, jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama Ardy. Dengan cepat Ardy menjawab,”tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kok…”
“hhhhh….”bu Novia menghela nafas,”udahlah Zack, gak apa-apa kok, gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah… ibu Cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma perhatiannya sama Marni terus… aku seperti gak dianggap lagi, mentang-mentang Marni jauh lebih muda ya.”
Sedikit penjelasan bahwa bu Novia ini istri pertama dari pak Kardi, sedangkan istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya pak Kardi lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Marni dan bu Novia tampaknya udah mulai kesepian nie.
“wah kalo masalah keluarga sie aku kurang paham bu…. “jawab Ardy kikuk
“gak apa-apa Zack, ibu hanya mau curhat aja sama kamu… boleh kan Zack?” suara bu Novia sendu. Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas bu Novia terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lama-lama bisa nangis nie, gawat dong pikir Ardy.
“udah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Kardi kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Marni,”Ardy bermaksud menghibur.
“ah kamu Zack… emang ibu masih cantik menurutmu?” bu Novia menatap sendu ke arah Ardy, terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya. Uhh…. ingin rasanya Ardy menghapus air mata itu, pak Kardi emang keterlaluan masa wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba Ardy bisa berbuat sesuatu… busyet… Ardy memaki dalam hati… “kenapa otak gwa jadi kotor gini.”
Dengan sedikit gugup Ardy menjawab,”mmm…eee…iya kok bu, ibu masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda.” Uupsss …. Maksud hati ingin menghibur, tapi kenapa kata-kata yang menggoda yang keluar dari mulut… gerutu Ardy dalam hati. Ardy jadi panik, jangan-jangan bu Novia marah dengan ucapan Ardy.
Tapi ternyata Ardy salah, karena bu Novia tersenyum, manis sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi,”ih Ardy bisa aja menghibur…. Iya juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik aku lagi, bis nya dah tua sie…” rona wajah bu Novia berubah sedih lagi,”kalo menurutmu Zack, apa ibu emang gak menarik lagi…?” sambil berdiri dan memperhatikan tubuhnya kemudian menatap Ardy minta penilaian. Terang aja Ardy makin kikuk,”wah aku mau ngomong apa ya bu…? Takutnya nanti di bilang lancang lho… tapi kalo mau jujur…. Ibu cantik banget, seperti masih 30an deh.”
Bu Novia tampaknya senang dengan pujian itu,”hmmm.. kamu ada-ada aja saja… ibu udah 43 lho.. emang Ardy liat dari mananya bisa bilang begitu?”
Ardy jadi cengar cengir,” ….itu penilaian laki-laki lho bu, saya malu bilangin nya.”
Bu Novia kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat hampir merapat ke Ardy sambil berkata,” ah.. gak perlu malu…. Bilang aja…”
Nafas Ardy terasa sesak, badan nya terasa panas dingin menghadapi tatapan bu Novia, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat kemudian Ardy mengalihkan pandangan ke arah tubuh bu Novia mencari alasan penilaian tadi, uups baru deh Ardy memperhatikan bahwa bu Novia memakai baju terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di bahunya.
Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan Ardy beralih ke bagian depan uupss… terlihat belahan dada yang hmmm… sepertinya buah dada itu lumayan besar. Sentuhan lembut tangan bu Novia di paha Ardy yang masih dibungkus handuk cepat menyadarkan Ardy. Dengan penuh selidik bu Novia bertanya,”lho… kok jadi bengong sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an…”
Ardy sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama memandangi tubuh bu Novia,”mmm… eeemm.. ibu benar-benar masih cantik, kulitnya masih kencang… masih sangat menggoda…”
Tidak ada jawaban dari mulut bu Novia, hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat… dan seperti ada magnet yang kuat, wajah bu Novia makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah. Ardy pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Ardy menyambut bibir merah bu Novia, desahan nafas mulai terasa berat hhhh…hhhh…ciuman terus bertambah dahsyat, bu Novia menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Ardy, dan dibalas dengan lilitan lidah Ardy sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.
Dengan naluri yang alami, tangan Ardy merambat naik ke bahu bu Novia, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut Ardy meraba bahu bu Novia sampai ke lehernya…. Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut Ardy meremas payudara yang masih terbungkus bra itu. “hhhhh…hhhh” nafas bu Novia mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak. Jemari lentik bu Novia tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada Ardy… melingkari pinggang Ardy, mencari lipatan handuk, hendak membukanya…
Uupps…. Ardy tersentak dan sadar….,”ups…hhh… maaf bu… maaf bu… saya terbawa suasana….” Ardy tertunduk tak berani menatap bu Novia sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah bu Novia.
Terlihat bu Novia pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka. Pemandangan yang menakjubkan. “napa Zack… kita sudah memulainya… dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu yang lama terpendam… kamu harus menyelesaikannya Zack…” tatapan bu Novia terlihat semakin sendu…
“mmm… ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu… bisa gawat dong… pak Kardi juga bisa marah besar bu…” jawab Ardy.
Tanpa menjawab bu Novia bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai. Ardy terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh bu Novia. Kemudian dengan tenang bu Novia melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya.
Saat berjalan membelakangi Ardy itu nampak gerakan bokong bu Novia naik turun, dan perasaan Ardy semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat bu Novia berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur, Ardy tidak melepaskan sedikit pun gerakan bu Novia. Sampai bu Novia berdiri dekat di depan Ardy dan berkata,”kamarnya udah di kunci Zack, dan gak ada yang akan mengganggu….”
Ardy tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan. Bu Novia kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya. Ardy mendekat dan duduk di samping bu Novia… hmmm… nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin Ardy langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.
Bu Novia yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher Ardy, menarik wajah dan langsung melumat bibir Ardy dengan nafsu yang membara. Ardy membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah bu Novia, tangan Ardy meremas payudara montok milik bu Novia. Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah.
Setelah beberapa saat, bu Novia mendorong lembut badan Ardy, menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu. Ardy mendorong lembut tubuh bu Novia, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang. Tanpa menunggu lagi Ardy melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting.
Dengan gemas Ardy menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya ………………… “HHHH…. AHHH….MMMH….”suara bu Novia mulai kencang terdengar, desahan-desahan nikmat yang semakin menggairahkan. Ardy melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel bu Novia yang menggelinjang kegelian.
Ardy menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam bu Novia, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan bu Novia mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan vagina dengan rambut-rambut yang tertata rapi. Ardy mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha bu Novia yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama.
Tanpa menunggu lama, Ardy menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina bu Novia dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat bu Novia mengerang kenikmatan,”AHHHH…. MMMMH… HHH… Zack….UHH…”desahan birahi yang memuncak dari bu Novia membuat Ardy semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.
Setelah beberapa menit Ardy mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya bu Novia tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya,”Zack…. Ayo sayang… masukkin Zack… hhhh…mmmmh.” Suara bu Novia ditingkahi desahan-desahan yang semakin kencang.
Dengan tenang Ardy menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap. www.filmbokepjepang.net Bu Novia semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang wanitanya. Ardy naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina bu Novia yang dengan sigap lansung meraih dan meremas batang kemaluan Ardy dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.
Dengan sekali dorongan penis Ardy amblas sampai setengahnya. Ardy menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan bu Novia,” AHHH….TERUSKAN ZACK….AHHH.” kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah Ardy memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.
Ardy bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan bu Novia mencengkam punggung Ardy, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh,”AH..AH..AH..MMH…MHH…HHHH.” tak hentinya desahan meluncur dari bibir Ardy dan bu Novia.
Sesaat Ardy menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, bu Novia memeluk Ardy dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya. Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, bu Novia memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan.
Sesekali bu Novia memutar pantatnya dan kemudian memasukkan batang zakar Ardy lebih dalam. Ardy tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menarik-narik puting susu bu Novia.
Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat bu Novia seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan. Dengan sigap Ardy membalikkan posisi, bu Novia kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Ardy meneruskan pertempuran.
“Zack…AHH..AH..AH..UH…TERUS ZACK…. AHHH…AHH IBU SAMPAI…ZACK….AHHHHHHHHH… MMMMMHHH.” Setelah teriakan tertahan bu Novia mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. Ardy merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya.
Ardy menikmatinya dengan memutar –mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Ardy kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut bu Novia…. Yang dengan cepat meraih penis Ardy dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut bu Novia mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Ardy membaringkan tubuhnya disamping bu Novia. Terdiam untuk beberapa saat.
Bu Novia bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas Ardy. “makasih ya sayang… ini rahasia kita berdua… I love u Zack,” bisik mesra bu Novia di telinga Ardy.
“mmm…baik bu…”belum sempat Ardy menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk bu Novia menempel di bibirnya, “kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dong…”ucap bu Novia manja.
“iya sayang….” Balas Ardy, senyum manis merekah di bibir seksi bu Novia.
Setelah itu dengan cepat Ardy dan bu Novia merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan Ardy, bu Novia berbisik mesra,”sayang… tar malem suamiku gak ada di rumah….. aku tunggu di kamar ya… berapa ronde pun dilakoni buat Ardy sayang.” www.filmbokepjepang.net