Nafsu Bejat Preman Ibu Kota
Cerita Sex di bawah ini merupakan kisah imajinasi diriku, disini saya akan menceritakan seorang artis ya lumayan terkenal di sebuah televisi dia selalu membintangi iklan dan beberapa sinetron sebut saja namanya Astrid, jika semua orang melihat dia pasti banyak yang menelan ludah karena paras cantiknya yang luar biasa.
Ihh…udah ujan…macet lagi…” gerutu Astrid dalam hati karena kesal jalanan macet terus semenjak tadi, hal yang biasa di ibukota kalau jam-jam bubaran kerja seperti ini.
Kalau begini terus, kapan nyampai rumah” Astrid terus menerus ngomel sendirian. Kian lama Astrid kian bete, sehingga musik yang tadinya tak begitu keras kini volumenya ditambah hingga suara musiknya terdengar hingga keluar mobil.
Akhirnya…yes!” Astrid berkata sambil menghela nafas panjang merasa lega karena telah keluar dari kemacetan dengan cara mengambil jalan lain.
Dia terpaksa mengambil jalan alternatif meskipun rutenya lebih panjang dari pada jalan yang biasa ditempuh sehari-hari, namun setidaknya dapat menghindari macet & lebih menghemat waktu bila di jalan biasa sedang macet seperti sekarang.
Mobil yang dikendarainya telah mulai masuk pinggiran ibukota, jalannya agak rusak berlubang & sekitarnya juga sangat sepi, hanya tampak ladang ditumbuhi pepohonan & tanah-tanah kosong di sepanjang jalan, bahkan Astrid jarang bertemu & berpapasan dengan kendaraan lain. filmbokepjepang.sex Ternyata kondisi hari ini memang tak berpihak kepadanya. Astrid yang tadi mengira dapat hingga di rumah dengan cepat, ternyata jauh di luar dugaannya, mobilnya tiba-tiba mengalami mati mesin.
Lho…kenapa lagi ni mobil?” Astrid kebingungan sambil berusaha menghidupkan mobilnya yang ternyata tak dapat hidup lagi.
Ohh…my…god…not here” gerutu Astrid lebih kesal lagi dari pada kena macet tadi.
Tadi macet…kini mobil mogok…sial…!!! Mana sepi banget lagi” Astrid terus menerus ngomel-ngomel sendiri.
Astrid pun akhirnya keluar dari mobil sambil melihat kanan kiri mencari orang yang dapat dimintai tolong, tapi dia tak menemukan siapa-siapa. dia pun masuk kembali ke dalam mobilnya mencari handphone. Sekali lagi situasi hari ini memang tak sedang berpihak padanya karena tiba-tiba handphone Astrid lowbat.
Ohh…shitttt….!!!” dengan hati panas dia melemparkan HP itu ke jok sebelah
Astrid dilanda rasa kesal bercampur bingung harus bagaimana. Matahari telah tak nampak lagi, karena habis hujan ditambah hari telah sore. Situasi ini tentu menambah kebingungan Astrid yang sedang takut kemalaman di situ.
Dia membayangkan selesai syuting hari ini dirinya dapat santai berendam di bathtub bukannya terperangkap di jalan gara-gara mogok seperti ini. Kemudian dengan terpaksa artis cantik itu pun memberanikan diri berjalan kaki untuk mencari bantuan. Setelah sekian lama berjalan kaki, Astrid belum juga bertemu seseorang yang dapat dimintai pertolongan.
Tetapi tak lama kemudian dari kejauhan Astrid melihat ada rumah kecil semacam pos ronda. Dengan perasaan lega Astrid berlari menuju rumah tersebut supaya cepat mendapat bantuan. Di tempat itu sendiri tiga pria sedang asyik bermain domino sambil ditemani rokok, kopi panas, & alunan lagu dangdut dari radio.
Mereka masing-masing adalah Jon, seorang kuli angkut di pelabuhan yang bertubuh kekar & lengannya bertato; Kadim, seorang hansip kampung berbibir monyong & bertubuh kurus tinggi; & Gono, pengangguran yang kerjanya tak tetap, penampilannya paling lusuh dibanding kedua temannya, dengan kaos merah dari sebuah partai bekas kampanye & sarung yang telah belel, wajahnya mengingatkan pada si Ucup di Bajaj Bajuri.
Ehh…Dim…Dim…liat tuh ada yang ke sini, wuih cewek cakep loh, wah bidadari turun dari langit ini sih namanya” kata Jon melihat seseorang mendekat ke tempat mereka saat menunggu Kadim berpikir kartu mana yang akan dia keluarkan.
Mana Jon??” Kadim yang tadi duduk santai segera menengok ke belakang & berdiri memfokuskan pandangannya ke arah yang dimaksud temannya itu.
Mana…mana???” Gono ikut-ikutan dengan antusias melihat ke arah yang ditunjuk.
Ketiganya langsung terpana melihat wanita yang datang itu. Seampainya di pos tersebut, Astrid langsung menyapa memberi salam kepada mereka bertiga.
Sore pak…!!” sapanya dengan nafas sedikit terengah-engah.
Sore juga Non, ada yang dapat aku bantu?” Jon menawarkan bantuan kepada Astrid.
Ee…gini pak, mobil aku mogok. Apa ada yang dapat memperbaiki mobil, atau mungkin punya HP untuk menghubungi orang, punya aku habis batere” Astrid menjelaskan keadaannya.
Dia merasa agak risih dengan pandangan mereka yang menelanjanginya, namun apa boleh buat, karena nampaknya tak ada orang lain lagi kecuali mereka yang dapat dimintai tolong. filmbokepjepang.sex Saat itu dia memakai kaos lengan pendek dengan rok berbahan jeans yang menggantung sepuluh centi di atas lutut sehingga memperlihatkan bentuk kakinya yang indah itu.
Sebentar…bentar…Non ini kayanya aku pernah liat ya? Siapa ya? Artis ya?” Kadim bertanya sambil mengingat-ingat & menatapi Astrid dari atas hingga bawah.
Iya bener…kalo ga salah, ooohhh….Non yang main di Ayat-ayat Cinta kan!!??” Gono berhasil mengingatnya & setengah berteriak seperti menemukan emas di jalan.
Nnggg…iya…iya bener” jawab Astrid tak dapat lagi menyembunyikan jati dirinya, memang inilah risiko seorang publik figure, kemana-mana selakamu ada yang mengenalinya.
Owalah…Non artis toh, pantes cantik gini…kok dapat sih nyasar sampe sini Non?” tanya Jon sambil senyum-senyum mengagumi kecantikan Astrid.
Eeeemm itu…saya tadinya mau ambil jalan alternatif Pak, nggak taunya nyasar terus mogok lagi…tolong Pak aku harus cepet pulang, kalau ada hape aku dapat hubungin orang di rumah”
Oo…ada Non, ada, untung aku bawa nih!” Jon memperlihatkan ponsel berkamera Nokia keluaran lama hasil beli second, “tapi Non…boleh dong kita minta foto bareng dukamu pake ini?” pintanya dengan penuh harap.
Setelah berpikir sejenak, Astrid pun akhirnya mengiyakan saja, kecuali karena butuh bantuan mereka juga agar tak memberi kesan artis yang sombong & jual mahal. putri77.net Jon, sang pemilik ponsel itu, meminta giliran pertama dipotret bersama Astrid, Gono memotretnya beberapa kali. Astrid berusaha tersenyum walau terpaksa, sebenarnya dia merasa tak nyaman karena pria bertampang penyamun ini selakamu saja mendekatkan tubuhnya & mendekap pundaknya dengan keras.
Gantian dong Jon, aku juga mau nih!” Kadim tak sabar menunggu gilirannya.
Jon pun akhirnya mempersilakan Kadim berpotret dengan Astrid.
Hehhee…gitu dong, kapan lagi dapat potret bareng artis, yuk Non Astrid!” kata Kadim berdiri di samping Astrid & berpose
Selanjutnya Gono hingga gilirannya, dengan gayanya yang kampungan dia mulai berpose bersama Astrid dengan jari diacungkan ala slank atau metal, gayanya mirip orang-orang kampung yang biasa berpose kalau sedang diliput TV.
Saya nonton loh filmnya Non dukamu yang Ayat-ayat Cinta, terus Tarik Jabrix juga…ga nyangka kini ketemu orangnya!” katanya senang sambil matanya tak henti-hentinya menatap nanar artis cantik itu.
Astrid pun makin risih dibuatnya apalagi pemuda pengangguran ini makin berani, dia minta dipotret sambil tangannya melingkari pinggangnya yang ramping.
Iyah…oke, udah ya, kini boleh aku pinjam hapenya buat hubungin orang dirumah Pak!” kata Astrid buru-buru melepaskan diri setelah foto terakhir dengan Gono itu.
Bentar Non satu lagi ya, satu terakhir nih, kini bareng aku sama mas ini tigaan, abis ini aku pinjemin deh!” kata Jon sambil mengajak Kadim potret bareng.
Dengan berat hati, Astrid pun kembali menyetujuinya, dia berharap ini adalah yang terakhir setelah itu dia dapat mendapat pinjaman HP untuk meminta tolong ke rumah. Jon tersenyum & mengedipkan sebelah mata memberi isyarat pada Kadim yang ditanggapi dengan balas tersenyum licik. Mereka mengajak Astrid duduk di balkon pos ronda itu & keduanya duduk mengapitnya.
Ayo rapat dikit Non, biar hasilnya bagus fotonya” kata Jon, “siap To, yang bagus ya ngambilnya!” sahutnya pada Gono.
Astrid tetap berusaha mengumbar senyumnya walau tampak tegang, bagaimana tak tegang dengan diapit erat kedua pria seperti mereka.
Hei…jangan kurang ajar gitu dong Pak!” pekik Astrid saat Jon meletakkan tangannya di atas pahanya yang terbuka, kontan dia menepis tangan Jon, tapi pria itu malah tertawa.
“Hehehe…jangan marah dong Non, kan biar keliatan mesra gitu loh, aku malah pengennya gini nih!” sahut Kadim menangkap & meremas toket kanan Astrid.
Artis berdarah Indo-Jerman itu pun langsung berdiri & menyentak kakinya.
Heh…kalian pikir aku ini cewek apaan, pegang-pegang sembarangan!” hardiknya berusaha menggertak mereka.
Hueheheh…ayo dong Non Astrid, masa ke penggemar gitu, kita kan cuma pengen lebih deket aja!” Gono yang memegang ponsel maju mendekap tubuh Astrid yang sedang memarahi kedua temannya dari belakang.
Aahhh…lepasin…jangan!” Astrid meronta & menyikut dada Gono.
Pemuda itu terhuyung ke belakang memegangi dadanya. Astrid baru menyesali keputusannya turun dari mobil & datang ke tempat ini yang sama dengan mengumpankan diri ke sarang serigala. dia bergegas membalik badan bermaksud lari kembali ke mobilnya, namun kalah cepat dengan Jon yang terlebih dahukamu menghalangi jalannya.
Eit…mau ke mana Non? Kok dateng-dateng udah mau pergi marah-marah gitu, gak sopan ah!” goda Jon sambil tertawa cengengesan.
Minggir kau!” Astrid berlari ke arah samping pria itu berusaha menerobos penghalangnya, namun itu sebuah kesalahan karena pria itu dengan sigap menjulurkan kakinya sehingga membuat wanita itu jatuh tersandung.
Aaakkh!” Astrid merintih kesakitan karena terjatuh, lututnya terasa sakit & kulitnya lecet karena membentur tanah berbatu.
Melihat wanita itu tersungkur, Kadim & Gono ikut bergerak & mengepungnya. Ketiga pasang mata mereka memandang nanar pada Astrid yang menggeser-geser tubuhnya mundur menjauhi mereka. dia tak sempat berpikir lagi dengan posisinya seperti itu sepasang paha mulus & celana dalamnya tampak oleh mereka yang tentunya kian membakar nafsu.
Jangan…lepasin saya…tolong…tolongg!!” Astrid menjerit histeris sambil terus beringsut mundur, rasa paniknya membuat tubuhnya gemetar hingga tak sanggup berdiri dengan cepat.
Hehehe…teriak aja Non, deket sini gak ada siapa-siapa lagi kok, ayo teriak!” ejek Jon.
Nih aku bantu yah…tolong…tolong nih ada yang mau diperkosa hahaha!” Kadim ikut menimpali sambil ikut teriak.
Dengan sigap ketiga pria itu segera meringkus tubuh Astrid. dia menjerit & meronta dengan panik saat tubuhnya dibopong ke dalam pos ronda. Gono yang mendekap Astrid dari belakang meremas-remas toket wanita itu dari luar kaosnya.
Toketnya empuk nih, gak sabar pengen ngentotin!” komentarnya.
Tolong!! Too…emmmm….hhmmmm” Astrid tak dapat meneruskan lagi kata-katanya karena Gono buru-buru membekap mulutnya dengan tangan khawatir lama-lama ada orang yang mendengar jeritan wanita itu.
“Cepat masukin ke dalam sebelum ada yang liat” Jon menyuruh Gono & Kadim supaya memasukan membawa Astrid ke dalam pos.
“Lepppaas…..lepasskaaannn…..apa-apaan ini!!” Astrid meneruskan jeritannya di dalam pos jaga sambil terus meronta berusaha melepaskan diri.
Tapi apakah artinya tenaga Astrid dibandingkan dengan mereka yang bertubuh besar tegap & sangar. Kemudian Kadim memegangi tangan Astrid dengan sangat keras sehingga membuatnya kesakitan. Astrid dibaringkan di ranjang tua tanpa kasur di sudut tempat itu. Sebentar saja kedua tangan & kakinya telah diikat pada masing-masing sudut ranjang tersebut, sehingga membentuk huruf X.
Jangankan melepaskan diri, untuk bergerak saja terasa susah karena mereka mengikatnya dengan kencang. Astrid hanya dapat menangis & merenungi apa yang akan terjadi pada dirinya. Sebuah kenyataan buruk akan menimpa dirinya, ternyata hari ini akan menjadi hari terburuk bagi dirinya.
Haah…..hahh…..haa…..ha…..” suara tawa ketiga pria tak bermoral yang akan memperkosa dirinya itu.
Nggak nyangka hari ini kita dapat ngewein artis cantik!!” Jon bicara kepada teman-temannya & ditanggapi dengan suara tawa mereka.
Astrid menangis sejadi-jadinya sambil mengiba minta dilepaskan.
Ampun….lepasin saya…ampunn….”
Berissiiiiiiikk lo!!” bentak Kadim.
Tenang manis…!!! Sebentar lagi kita akan menerbangkan kau ke langit ke tujuh” Jon menenangkan Astrid sambil mengelus-elus pipi Astrid. Astrid bukannya tenang malah kian takut dibuatnya.
Tapi….kalau kau macam-macam & tak mau menuruti kita. Kita tak segan-segan akaan…..” Jon tak meneruskan kata-katanya, dia mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku celananya lakamu mengeluarkan mata pisaunya & menggesek-gesekan besi yang dingin itu ke wajah cantik Astrid.
“Mau tidaakkk……??!!!” Jon membentak Astrid hingga kaget.
Astrid hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian dengan cepat Jon menurunkan pisaunya ke dada Astrid & memasukan mata pisaunya di antara dada Astrid, kemudian menariknya kebawah dengan cepat.
“Aaaaa!!!” Astrid menjerit karena kaget & takut tubuhnya tergores.
Begitu membuka mata, Astrid melihat kaos & bh-nya elah terkoyak oleh pisau tadi, sehingga toket nya yang berukuran sedang tapi padat berisi terpampang dengan jelas. filmbokepjepang.sex Semua mata yang melihatnya terpana sambil bersorak kemenangan. Jon yang telah terangsang melihat toket Astrid, langsung meremas-remas toket kanannya dengan sangat keras, sehingga membuat Astrid kesakitan tapi hanya mampu merintih & menggeliat-geliatkan tubuhnya yang masih terikat.
“Aaa….dduuuhhh…..” Astrid mengeluh kesakitan. Namun Jon bukannya malah seperti kesetanan meremas toket Astrid.
Kadim & Gono yang dari tadi cuma melihat kini turut maju & mulai menggerayangi tubuh Astrid. Si hansip memonyongkan bibirnya yang telah monyong itu hingga makin maju melumat toket kiri Astrid.
Sedangkan Gono mengelusi tubuhnya terutama bagian paha, tangan Gono makin masuk ke dalam rok mini Astrid & menyentuh selangkangannya yang masih tertutup celana dalam. Jari-jari nakalnya menusuk-nusuk bagian tengah mekinya lakamu menyusup masuk lewat pinggiran celana dalamnya.
Eeenngghh…mmmmmhhhhh!!!” Astrid tanpa sadar mendesis pelan karena merasakan perasaan aneh yang mulai menguasai dirinya.
Astrid bertanya dalam hati tak mengerti apa yang dia rasakan, jelas-jelas dia sedang diperkosa tapi tanpa dapat disangkalnya ada perasaan nikmat akibat rangsangan-rangasangan mereka.
Kadim terus menerus melumat & menjilati puting Astrid. Lidah & bibirnya terus menerus memainkan putingnya yang berwarna kecoklatan. Membuat Astrid mau tak mau, terima tak terima hanyut kedalam gairah birahi. Tubuh Astrid kian menggeliat menikmati perlakuan para pria bejat yang memperkosanya.
Kemudian Jon melepaskan ikatan pada kaki Astrid & menaikkan rok jeans serta menarik lepas celana dalam pink yang dipakai wanita itu. Kini Astrid tinggal memakai kaos & bra-nya yang telah dirobek pisau tadi & roknya yang telah tersingkap hingga pinggang, lekuk-lekuk tubuhnya yang putih & mulus tanpa cacat sedikit pun sungguh menggiurkan & mengundang selera.
Tangan Jon yang kasar mengelus-elus meki Astrid membuat artis cantik itu kian menggeliat tak kuasa menahan gelombang kenikmatan yang kian menggila dalam dirinya. Kian lama meki Astrid kian becek, cairan kewanitaannya pun membanjir keluar.
“ohhh……aahhh……” Astrid mulai mendesah tertahan menikmati perlakuan ketiga pemerkosanya hingga kemudian tubuhnya mengejang dilanda orgasme, otot-ototnya berkontraksi & kakinya menendang-nendang tak terkendali.
“aahhhh….ehmmmmm” Astrid mengerang dengan keras sambil mengeluarkan cairan kental bening dari mekinya lakamu tubuhnya lemas tak berdaya.
Kemudian Jon melumat bibir mungil Astrid dengan sangat nafsu, hingga membuatnya sulit bernafas. Astrid berusaha memalingkan mukanya untuk menghindari ciuman bibir si kuli pelabuhan itu hingga akhirnya dia tak dapat menggerakan kepalanya karena Jon memegangi dagunya. Lakamu Jon berusaha memasukan lidahnya ke dalam mulut Astrid.
Lidahnya menari-nari di dalam mulut Astrid. Lama-lama Astrid tak kuasa menahan gairah dalam dirinya, sehingga membalas permainan lidah Jon. Kini lidah mereka saling mengait & meraka saling menghisap lidah masing-masing.
Kadim yang tadi bermain di toket Astrid kini pindah ke selangkangannya. Kadim menempatkan kepalanya di selangkangan Astrid & mulai menjilati mekinya yang berbukamu tipis & tercukur rapi. Lidahnya menyapu-nyapu bibir mekinya & keluar masuk pada lubang meki Astrid, ibu jarinya juga aktif memainkan klitorisnya.
Mendapat perlakuan seperti ini membuat Astrid kian hilang kesadarannya. Sementara itu, Jon bangun & melepaskan kaos & celananya sendiri. Kontolnya yang telah tegang langsung keluar ngangguk-ngangguk. Astrid kaget melihat kontol Jon yang begitu besar berurat.
“Eehh…buka mulutnya Non!!!”
“Ngggakk….tolong jangan, aku mohon!” Astrid menghiba dengan bercucuran air mata.
Tanpa berkata apa-apa Jon melayangkan tangannya menampar Astrid.
“Aauwww!!” jerit Astrid kesakitan.
“Jangan sok jual mahal lo, emangnya kalau artis napa hah? Bukannya kamu juga pernah dipake sama produser, sutradara, para bos & pejabat, ngaku aja!” bentaknya
“Nggak…saya bukan cewek kaya gitu…tolong ampuni saya!” tangisan Astrid kian menjadi.
“Kini gini aja, kamu mau sepong ****** aku atau mau rekaman kamu aku sebarin supaya karir kamu hancur hah?” ancam Jon.
Astrid melihat ke samping ternyata Gono sedang mengarahkan HP Jon ke arahnya sambil tangan satunya memijati toket nya.
“Jangan…jangan disyuting!” jerit Astrid pada Gono, tapi Jon segera menjenggut rambut panjangnya sehingga wanita itu merintih kesakitan lagi.
“Heh kini urusannya kamu sama ****** gua, mau ga, atau mau rekamannya bocor?” ancamnya lagi.
Kemudian Jon mendekatkan kepala kontolnya ke bibir Astrid. Dengan perasaan jijik akhirnya Astrid menggenggam benda itu & mulai menjulurkan lidah menjilati kontol Jon. Benda itu terasa asin & beraroma tak sedap, namun Astrid mau tak mau harus membiasakan diri di bawah intimidasi pria itu.
Tak lama kemudian, Astrid merasakan ada sesuatu yang akan meledak sebentar lagi, yaitu orgasme karena permainan Kadim pada mekinya yang begitu liar. Selangkangannya telah sangat basah sehingga menimbulkan bunyi menyeruput tiap kali hansip itu menyedotnya.
“Emmmmm…..” desahan Astrid tertahan kontol Jon di dalam mulutnya.
Kemudian disusul badannya mengejang-ngejang & pahanya menjepit kepala Kadim di selangkangannya. Cairan yang keluar dari meki Astrid langsung di hisap & diminum dengan rakus oleh si hansip. Kadim yang telah tak tahan lagi lakamu melepas semua pakaian yang dia kenakan hingga telanjang.
“Sssluupp…sssllrrpp…uenak…pejunya artis gurih!” ceracau Kadim sambil terus melahap meki Astrid.
Di sisi lain, Jon juga telah kelonjotan menikmati mulut Astrid. Hingga pada akhirnya
“ohhh……..enakkk…….banget….” Jon mendesah menikmati mulut Astrid.
Kontol Jon langsung berkedut-kedut & memuntahkan pejunya. & dengan terpaksa Astrid mau tak mau harus menelan pejunya hingga habis hingga membuatnya sempat tersedak. Kemudian Jon menarik kontolnya keluar dari mulut Astrid & langsung beristirahat duduk di lantai.
Kadim yang telah telanjang duduk berlutut di antara kaki Astrid & sambil memegang batang kontolnya yang telah tegang diarahkan ke mekinya . filmbokepjepang.sex Tubuh Astrid yang telah lemas akibat orgasme tadi ditambah kedua tangannya yang masih terikat tak dapat berbuat apa-apa lagi. Kemudian Kadim menggesek-gesekan kepala kontolnya pada bibir memek Astrid, sehingga membuat Astrid menggelinjang kegelian.
Lakamu Kadim berusaha menekan kontolnya masuk ke dalam meki Astrid. Kepala kontolnya akhirnya terbenam ke dalam meki wanita blasteran itu. Kontolnya senti demi senti mulai menerobos masuk membuat Astrid menringis kesakitan karena kontol Kadim yang begitu besar. Tanpa merasa iba, Kadim lakamu mendorong kontol dengan sekali hentakan yang sangat keras.
“auww….sakk……..kitttt……..” Astrid meringis kesakitan sambil melelehkan air matanya.
Gono kian brutal meremas-remas toket Astrid. Semua bagian tubuh Astrid tak ada yang luput dari tangan-tangan mereka. Setiap bagian tubuh sensitif Astrid mendapat rangsangan demi rangsangan.
Kadim kian lama kian cepat menggenjot kontolnya pada memek Astrid. Sehingga mengantar Astrid menuju orgasmenya yang ketiga. & tak lama setelah itu, Astrid menyusul mencapai orgasme dengan jeritan lirih.
“Ahhh……..ouuhhh……..akkhhh!!” tubuh Astrid melenting diiringi dengan desahan yang begitu hebat.
Otot-otot mekinya meremas-remas kontol Kadim hingga membuat pria kurus itu mendesah keenakan.“
Gilaa….enakkk….banget memeknya. Ahhh…sempit banget…memek artis emang emoy!”
Kadim telah tak tahan lagi & menyempotkan pejunya di dalam meki Astrid. Tanpa menung lama lagi, Gono yang kontolnya sedang dioral langsung menarik lepas kontolnya dari mulut Astrid & menggantikan posisi Kadim.
Astrid telah tak dapat berbuat apa-apa lagi. Tubuhnya begitu lemas tak berdaya. Dia hanya dapat pasrah dengan keadaan dirinya. Gono yang lebih mengerti kondisi Astrid meminta ijin pada Jon untuk melepaskan ikatan pada kedua pergelangan tangan wanita itu.
“Kasian Bang, ntar dia ga enjoy ngentotnya kalau diiket terus gini!” katanya pada Jon yang dibalas dengan anggukan kepala.
Gono pun melepaskan ikatan tangan Astrid. Walaupun telah bebas dari ikatan, Astrid tak yakin dia dapat melawan karena tubuhnya telah pegal-pegal setelah digilir mereka. dia hanya dapat pasrah saat pemuda kampung itu melucuti seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya hingga telanjang bulat.
Pemuda itu juga membuka kaos partai yang masih tersisa di tubuhnya hingga bugil lakamu membalikkan tubuh Astrid hingga menelungkup & mengangkat pantatnya hingga nungging. Dipeluknya tubuh Astrid dari belakang sambil mengarahkan kontol ke mekinya.
Tenang Non…saya gak bakal kasar kok, aku penggemar Non mana tega main kasar” kata Gono dekat telinga wanita itu
Astrid sedikit lega mendengar kata-kata Gono setelah sebelumnya kedua orang tadi bermain dengan gaya kasar. Gono mencium pundak Astrid & perlahan-lahan melesakkan kontolnya memasuki meki artis itu. Karena meki Astrid telah sangat basah & licin, kontol itu cukup lancar memasukinya. Hanya dengan sekali hentakan, langsung tertelan semua.
Sementara tangan Gono asyik meremas toket Astrid, pinggulnya bergerak maju-mundur menggenjoti mekinya. Walau agak terburu-buru, Gono lebih halus menyetubuhinya sehingga Astrid pun lebih rileks menikmati arus permainan.
ohhhhh……iyahh…eeengg….ahhh!!” seperempat jam kemudian Astrid mendesah menyambut ledakan orgasme pada dirinya.
Tubuhnya menyentak-nyentak bagai kesetrum listrik. Cairan mekinya keluar membasahi kontol Gono yang sedang mengocok mekinya.
sssstt……..ahh….saya juga mau keluar Non!” Gono mendesis merasakan remasan otot-otot meki Astrid yang makin ketat saat orgasme.
Pemuda kampung itu makin cepat memompa meki Astrid hingga membuatnya orgasme untuk yang kesekian kali & membuat Astrid multi orgasme. Astrid tak henti-hentinya meracau tak terkontrol. Tak lama kemudian Mamat mengejang & menancapkan kontolnya lebih dalam lagi & menyemprotkan pejuhnya di dalam rahim Astrid.
Astrid telah tak dapat berpikir apa-apa lagi, tubuhnya yang lemas ditambah kenikmatan orgasme membuatnya tak berdaya. Astrid hanya dapat menangis meratapi nasib buruk yang menimpanya. Jon yang telah pulih tenaganya berdiri & mengambil tempat untuk menggantikan posisi Gono. dia langsung memasukan kontolnya yang telah mengeras kembali setelah orgasme ke dalam meki Astrid.
aghh……..ahhh….” Astrid mendesah tertahan merasakan kontol Jon yang besar berurat mendesak memasuki mekinya.
Pergesekan kontol Jon dengan memeknya membuat Astrid mengerang. Kontol Jon yang besar kembali memenuhi semua ruang dalam mekinya membuat jiwa Astrid terbang entah kemana. Jon kian cepat menggenjot Astrid, serta ditambah dengan tangan-tangan Kadim & Gono yang meremas & memilin puting toket nya. Astrid pun tak dapat lagi gejolak orgasme untuk yang kembali menerpanya. Tubuhnya berkelonjotan menerima orgasme.
ahhhh….auuhh….ohhh……..awww……..” erangan Astrid kian menjadi-jadi. Tulang-tulang sendinya terasa mau lepas tak kuasa menahan orgasme. Cairan putih kental pun akhirnya keluar membasahi kontol Jon. Kemudian Kadim menjenggut rambut panjang Carisa & menjejali mulut wanita itu dengan kontolnya. Jon terus menerus menggenjot Astrid tanpa henti.
Membuat Astrid kian kewalahan menerima serangan kenikmatan. Kontol Jon makin berkedut-kedut di dalam mekinya. Jon kemudian dengan cepat menarik kontolnya keluar & menyemprotkan pejuhnya di perut Astrid, sebagian hingga mengenai dada karena begitu kuatnya semprotan pejuh Jon.
Kadim segera mengambil alih posisi Jon, dia duduk dengan menyandarkan punggung ke tembok lakamu dinaikkannya tubuh Astrid ke pangkuannya dengan posisi memunggungi.
Masukin ****** aku Non!” perintahnya.
Astrid menuruti perintah si hansip tanpa harus disuruh lagi, tangannya meraih kontol itu, & satu tangannya menguak bibir mekinya sendiri. Perlahan-lahan dia menurunkan tubuhnya hingga kontol itu makin terbenam di dalam mekinya.
Aaaahhh…uuuhh!!” erangannya mengiringi proses penetrasi itu.
Tak lama kemudian, Astrid pun telah bergoyang naik turun di pangkuan pria kurus itu. Kadim menyusupkan kepalanya di antara lengan Astrid & menjilati ketiaknya yang licin tak berbulu. Jilatan itu memberikan sensasi geli bagi wanita itu sehingga birahinya makin terpacu.
Hhmmm..ssllrppp…wangi, pantes main iklan Rexona, keteknya aja mantep gini!” ceracau Kadim
Gono kembali maju walaupun kontolnya belum bangkit lagi, dia mengenyoti toket Astrid seperti bayi yang menyusu pada ibunya. Rupanya sepasang gunung yang bergoncang-goncang itu membuat Gono sangat tergiur & tak rela menyia-nyiakannya.
Jon juga naik ke dipan berdiri di samping mereka, diraihnya tangan Astrid & digenggamkan pada kontolnya yang setengah bangkit. Malam itu mereka mengeroyok Astrid hingga puas & pejuh terkuras. Setelah itu mereka membiarkan Astrid berbaring beristirahat sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan karena telah orgasme berkali-kali. Tubuhnya telah berlumuran peluh & pejuh, matanya sembab karena menangis lama.
Wuih puas dah, Dim aku balik dukamu ke kampung, sapa tau masih kebagian nonton konser idola gua, sip deh abis ******* nonton konser dangdut!” sahut Jon mulai berpakaian.
“Aku disini dukamu deh, masih belum puas nih hehehe” kata Kadim.
Jon pun meninggalkan kedua temannya di pos ronda bersama Astrid. Tak lama kemudian mereka berdua kembali menyetubuhi Astrid hingga akhirnya wanita itu tak sadarkan diri karena staminanya telah benar-benar habis.
Saat sadar Astrid telah berada di sebuah kamar yang cukup luas. Matanya menerawang berusaha mengingat apa yang telah menimpa dirinya. Astrid merasakan badannya sakit semua, terutama pada selangkangannya. Tubuhnya yang masih telanjang hanya tertutup selimut biru hingga dada ke atas
“Telah bangun?” sebuah suara berat membuatnya menengok ke samping, dilihatnya sesosok pria setengah baya bangkit dari kursi, rupanya dia semenjak tadi sedang menungguinya di situ.
Pria itu mendekatinya seraya mengambil segelas air dari meja di samping ranjang. Astrid sepertinya tak asing lagi dengan pria itu, di tengah rasa lelah & shocknya dia mencoba mengingatnya, bercambang, rambutnya keriting & tampak dadanya yang berbukamu di balik kemejanya yang terbuka dua kancing atasnya.
Aahh…Bang Ha…!” sahutnya dengan lemah.
“Hussshh…huuss…jangan bicara, minum dukamu ini!” pria itu menaikkan punggung Astrid hingga sedikit terangkat & menyodorkan gelas itu ke bibirnya
Astrid meneguk air dalam gelas sambil memegangi selimut yang menutup tubuhnya agar tak melorot. Terasa agak segar setelah air itu diteguknya habis.
Mereka itu orang kampung penggemar saya, tapi kalau telah gini benar-benar ter….la…lu” pria itu melanjutkan dengan gaya bicaranya yang khas diberat-beratkan itu, “ter…la…lu…masa aku nggak dikasih giliran pertama?”
Kalimat terakhir itu membuat Astrid kembali merasa seperti disambar petir, apalagi tak hingga dua menit terasa ada sebuah gelombang panas menerpa tubuhnya, mekinya terasa basah berdenyut-denyut & putingnya mengeras, darahnya berdesir cepat, birahi itu datang tanpa dapat dibendungnya. Rupanya minuman tadi bukan sekedar air putih biasa tapi juga telah dicampur obat perangsang oleh pria ini.
Ayo Dik Astrid, udah kerasa kan pengaruh obatnya, kini main sama abang…kita bakal ******* sampe begadang hak…hak..hak!” sahut pria itu sambil tersenyum mesum menjijikan, senyum yang tak akan muncul di depan publik karena citranya sebagai seorang yang religius & kharismatik itu.
Selimut yang menutup tubuh Astrid ditariknya sehingga tubuh telanjang artis cantik itu kembali terekspos. Kemudian dengan cepat pria itu membuka resleting celananya & mengeluarkan kontolnya yang telah mengacung tegak & pangkalnya dipenuhi bulu-bukamu yang bersambung dari dadanya.
Oohh…tidak…jangan Bang!” Astrid mengiba pada pria itu yang dengan bernafsu mendekap tubuh telanjangnya.
Huehehe…yang seger gini baru bikin ketagihan kaya Mira Santika hak…hak…hak!!” pria itu tertawa penuh kemenangan ala seorang penulis senior di KBB lakamu melumat toket Astrid. Erangan Astrid memenuhi kamar itu, penderitaannya belumlah berakhir, setelah diperkosa orang-orang kampung itu tadi, dia kini masih harus melayani nafsu si gorila bejat ini.