Oom Vito
Sore itu aku mampir ke rumah sahabatku, Boyke. Namun ternyata Boyke sedang pergi. Namun ibunya menyilakan aku menunggu di kamarnya di loteng bagian belakang rumah itu. Akupun langsung naik ke arah kamar teman sekolahku itu. Aku agak terkejut ketika kubuka pintu kamar, ternyata seorang pria bertubuh kekar sedang di atas ranjang sambil menonton tv. Ia cuma bercelana dalam bikini ketat warna hijau polos. “Hei, ayo masuk,” undangnya melihatku termangu di depan pintu, “kamu temannya Boyke, ya. Saya Oomnya, Vito,” mengulurkan tangan seraya tersenyum ramah. Kami berdua langsung saja akrab. Dia langsung cerita kalau ia baru datang dari Jambi. Ia ke Jakarta dengan tujuan bekerja di Fitness Center sebagai instruktur. Ternyata seorang binaragawan. Pantas kalau tubuh lelaki muda berusia 22 tahun itu begitu kekar mempesona. “Apa benar latihan binaraga bisa membuat kelamin kita kecil, Oom?” tanyaku penasaran sambil untuk kesekian kalinya melirik ke arah cawat minim . filmbokepjepang.sex Ia tersenyum. “Wah, liat sendiri saja deh!” jawabnya sambil menarik tanganku dan meletakkannya di atas jendolan kemaluannya. Aku langsung gugup ditantang begitu. Untuk sejenak kami terdiam, hanya saling memandang. Pelan-pelan aku menyingkapkan kancut dan membiarkan aurat pebinaraga itu keluar dari persembunyiannya. Kontol yang sudah setengah menegang itu ternyata besar sekaleee! Masih memandang ke arah mukanya kuelusi urat jantan paman temanku itu. Peler tambah keras saja. “Isap, Ber!” bisiknya. Tanpa disuruh dua kali langsung saja aku berjongkok di pinggir ranjang dan kuselomot titit ke dalam kulumanku. Kuisap-isap aurat jantan gede itu serakus-rakusnya sampai menggelinjang dibuatnya. “Annngghhhh…..oahh…..isap terussss Bermannnnn..!” lenguhnya. Aku tambah aktif memuluti anatomi paling pribadinya. Dan tak lama kemudian menyemburlah air mani ke dalam mulutku. Creeesttt..ceeett….cresttt! Tangan atlet ganteng itu mendorong bagian belakang kepalaku. Matanya terpejam dan pinggulnya terangkat dari atas ranjang. Sedap sekali mengulum peler kuda . Ketika akhirnya peju tidak memancar lagi kulepas sedotanku atas kelamin Oom Vito. Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan masuklah Boyke sambil menyeru, “Hai Berman….!”