Cerita Dewasa Dengan Gadis SPG Cantik
Cerita Seks Ngentot Dengan Gadis SPG Cantik – Rabu sore di bulan maret aku terpaksa berteduh di sebuah dealer motor kecil di cibubur. Di situ hanya ada seorang cewek SPG. Lalu kami berkenalan dan namanya adalah RINI ia berumur 25 tahun, cewek sunda yang cantik. Yang aku kagumi dari rini adalah matanya yang lentik juga bibir imutnya manis dan seksi.
Sudah 1 jam kam ngobrol hujan mulai mereda aku pulang sambil meminta kartu namanya.
singkat cerita kami sering berhubungan lewat telpon. aku terus terang ttg statusku yg sdh mempunyai
istri namun bagi dia tidak menjadi masalah, katanya banyak berteman banyak berkahnya.
namun aku memintanya untuk menghubungiku hanya siang dengan alasan takut istriku salah sangka.
hubungan kami berdua terus makin intim walaupun hanya lewat telpon.
ada perasaan romantis setiap kali berbicara ditelpon dengan rini. rini enak diajak ngobrol apapun
pasti nyambung. Rini pun tampaknya merasa sangat senang. Biarpun rumahnya engga terlalu
jauh, aku biasa mengiriminya kartu pos yang isinya seringkali memuji rambut, bibirnya atau
kulitnya yang mulus atau sekedar berupa ucapan makasih atas pertemanan unik kami.
melihat tanggapan Rini yg hangat, aku yg mulanya iseng mulai berpikir kenapa aku tidak
jadikan dia selingkuhanku. tiga bln setelah jumpa sekali, aku kemudian mengajak ketemuan lagi.
kami janji bertemu di mall cijantung.
rabu sore aku duduk di mcD menunggu Rini, jam 17.45 gadis itu muncul. blue jeans ketat
membentuk pinggul, bokong serta pahanya. Kaos ketat feminim membungkus tubuhnya. buah dadanya kelihatan ranum. Bukan rahasia umum kalo yang di sukai dari
wanita adalah buah dada yang besar menantang seperti julia perez. Apalagi kelihatan kalo
Rini menyukaiku.
Lalu kami bersendau gurau seperti biasanya, Rini memang memikat saat sedang “ribut”.
sepanjang pertemuan itu Rini tidak menolak sewaktu kupegang tangannya, menyentuh kakinya.
Rini bahkan melap mulutku dengan tisu yang ujarnya belepotan saos.
aku yakin kalo rini benar menyukaiku dengan perhatianya itu.
aku mengantarnya pulang kekontrakannya di cibubur juga (ortunya menetap di Jkt). Rini
memintaku singgah sebentar.kuterima ajakannya.
rumahnya sedang kamarnya ada tiga seperti pada umumya kontrakan di jkt.
suasana romantis yang sudah terlahir sejak di mall cijantung tadi membuat udara di ruang tamu
menyesakkan dadaku. situasi rumah memancing kelakianku.
aku harus memanfaatkan situasi ini dengan cepat.
mata Rini menatapku berharap aku memulai sesuatu.
aku pura-pura mau belakang.
Rini mengantarku kamar kecil. ia berjalan didepanku.
setibanya di ruang tengah yang meruapakan kamar tidurnya, kutarik tangannya, tubuh kami berhadapan.
“kenapa mas?”
aku tidak segera jawab pertanyaan nya, kutarik tubuhnya, tidak ada perlawanan.
kucipok bibirnya yang imut kemudian kuisap lembut bagian lidahnya, terlihat aroma wangi mulutnya.
bibirnya yang seksi terasa manis.
Rini mulai membalas kulumanku, lidahku menusuk menjalari bibirnya. tubuhku terangsang
pengakuan Rini, ia belum pernah ML, dan aku merasa tertantang untuk mengajarinya dan
memberinya kepuasan yang tidak akan terlupakan.
lama kami berpagut, Rini menikmati nya. aku merasakan tubuhnya mulai memanas.
kulepas t-shirtnya, Rini menurut.
bh Rini berwarna pink, seperti yg kubayangkan buah dadanya montok. agak menonjol karena kutang-nya yang agak ketat. kujilati lehernya Rini menghndar kegelian. “Ahhh…GELI MAS…” semakin lama pelukan Rini mengencang. ia merintih lirih, “Ouwh….. AAARGHHHH…..tubuhnya mulai bergerak layaknya cacing kepanasan erotis dalam pelukanku membuat bihariku terus tidak karuan.
kulepas jeans-nya, Rini pasrah dia bahkan membantuku melepas celana nya. cd ber warna putih,
“hhhmmm… warna kusuka, seksi…”
kubimbing tubuhnya ke kasur yg terletak diujung ruangan, (Rini tdk punya ranjang)
kurebahkan tubuhnya. aku tersenyum memandangnya. Rini mengelus rambutku.
“aku mencintaimu Rini…”rayuku menciumi wajahnya
“Rini juga mas… “
aku mulai bergerilya diatas tubuhnya, kujilati bagian telinga, karena bagian tubuh cewek yg paling
mudah membuat membuat dia kegelian. kuraba dadanya menuju belahan payudaranya. tanganku
masuk kebalik bh-nya. kucubit nakal putingnya, Rini meringis, mencubit pundakku.
kulepas bh-nya. sekarang semua terpampang pemandangan indah di depanku. kuelus susu montok nya, Rini mengelinjang keenakan. darahku mendidih
aku turun menjilati, kuciumi perutnya, kami terbawa suasana hot. yg aku heran kok Rini
membiarkan pintu rumahnya terbuka supaya tdk terlalu mencurigakan. Dan aku cermati ada
beberapa rumah lain dekat sini
aku sampai di atas selangkangannya. kutarik turun pelan cd-nya tangan Rini berhenti
mremas-remas rambutku. dia seperti menunggu sesuatu.
pelan tapi pasti kulorotkan sampai cd-nya lepas. kesekap selangkang-nya dengan wajahku.
vaginanya kuoral.
sedikit terpekik Rini mencengkram rambutku. cengkraman Rini membuatku makin bergairah.
kuisap, jilat bibir vagina dan itilnya. dengan terampil lidahku bergerak cepat menyosor masuk keliang nya.
Rini menggelinjang, mengejang. dan bergetar bergantian desahannya berubah menjadi erangan
cepat.
“EEENNNGGGHHHHH………RRRRRR AWHRRHHHHH…… SAYANGGG…….. EIGHHH….”
nafasku memburu, vagina Rini terasa gurih. tubuhku ikut bergetar. nikmatnya memek ini
rasanya lebih enak dari memek istriku yg mulai longgar setelah melahirkan.
dengan terampil kubuka seluruh kemejaku, kini akupun telanjang bulat.
kaki Rini mengapit leherku. wanita ini birahi hebat. Namun rasanya tidak adil kalau
ia terbang sendiri.
kuputar tubuhku menjadi gaya 69. aku yg tegang mengacung di wajahnya. Rini shock
sambil melirik ke mukaku, dia mematung, mungkin bingung harus melakukan apa.
“pegang terus diremas sayang” ajarku.
agak lama baru Rini mau meremas-remas penis ku. rasanya nikmat ada sensasi enak menyerang ku.
lebih enak daripada kuremas sendiri atau istriku yg meremasnya.
pantatku bergoyang mengikuti gerak jari-jari Rini. lama-kelamaan remasan Rini makin pintar dan
lincah. aku menegang terus dan terasa panas.
kuteruskan oralku di vaginanya, Rini makin semangat memaini batang kejantanan ku. memeknya
basah oleh liur dan lendir.
aku sendiri tidak tahan lagi, “isep sayang…” pintaku dengan wajah memelas. karena sudah gak tahan dan sudah birahi tinggi, Rini manut saja, di emutlah batang kontolku.
awalnya sedikit pelan penuh ragu, namun tidak beselang lama Rini jadi ganas.
aku sulit menggambarkan rasa apa yg sedang di alami tubuhku. luar biasa. kami berpacu saling
memuaskan. gadis itu tidak perlu diajar banyak utk menikmati permainan seks ini. aku terasa penuh maniku mulai mengaliriku batangku. sesaat gerakan Rini menggila
kuhentikan permainan binal kami. kuputar tubuhku ke posisi nungging, Namun rini keliahatan rada
enggan.
wajahnya kelu nikmat. “jangan berhenti lanjutin terus mas….” suaranya mendesah dengan nafas memburu
“kenapa sayang…” enak yach..?” godaku pelan
Rini mengangguk malu sambil menggigit dadaku.
aku tersentak, “jangan sayang nanti dilihat istriku”,
namun terlambat dadaku memerah
“kubalas kau..” kuisap punting susu nya, lembut..
sambil mendekap tubuh rini, kubelai lembut rambutnya.
“bolehkah perawanmu untukku sayang?”
“memagnya Rini masih perawan skrg mas?” wajahnya agak heran.
“vaginamu dioral tidak berarti keperawananmu hilang” “tidak ada bercak darah, yang ada hanya lendirmu”
Rini memelukku, “aku suka pada mas sejak pertemuan pertama dan tiga bulan ini telah jatuh
cinta padamu mas”.
“sekarang aku bugil didepanmu, sekarang semua milikmu mas”
“aku sudah beristri” kataku
“aku tidak peduli” jawabnya lugu.
inilah wanita, mereka memberi seks supaya mendapatkan cinta. sedangkan lelaki memberi cinta untuk
mendapatkan seks.
kuciumi wajahnya, Rini membalas. birahi kami kembali bangkit. kulit kami bergesekan membawa
sensasi nokmat.
payudaranya hangat lembut dan kenyal mengusap dadaku.
“OOOOGGGGHHHHHHHHH…..” aku mengerang nikmat
kami kembali tenggelam dlm kemesuman.
Rini mengerang sewaktu jariku menusuk memeknya yg banjir. kukocok tidak terlalu dalam, aku tidak
ingin merobek selaputnya, biar aku yang menyobenya. “Ouch MAS…..NIKMAT… erangnya pelan.
tubuh Rini mmemanas, akupun mendidih.
kutuntun tangannya menjamah tititku. “ay sayang masukin kontolku ke mekimu sayang..”
Rini meremas aku dan mengarahkan ke vaginanya.
alat kelamin kami bersentuhan. kepala batangku menyentuh bibir vaginanya.
inilah saat-saat pertama kali kami seutuhnya bersatu.
kutekan masuk penisku yang mengeras seperti torpedo.
mata Rini terpajam sambil menggigit bibirnya.
pelan… pelan… tertahan. vagina yg basah dan sdh terbuka itu masih sempit utk di masuki
kutarik keluar kemudian masuk, terus berulang
“AAAGGGHH…’AAAGGGHH” “AAAGGGGHHHH” Rini berteriak tertahan setiap kali aku mengocoknya.
“SAKIT MAAASSS…”suaranya bercampur sakit dan enak
“MAS LEPAS”
“JANGANNN…” tangannya menahan pantatku
hingga bokongnya tergerak maju mundur.
bercak darah segar menempel di seluruh batang kontolku. Akhirnya aku mendapatkan keperawanan nya. Setalah 5 menit…”SLEEEPPP….” penisku tertanam.
“OOOGGGHHHH….”nikmatnya penis ku tercelup, dinding nya menyentuh hangat, sebisa mungkin
kucelupkan batang penisku sampai mentok dasar liangnya.
liang Rini sempit tapi dalam, penisku yg panjangnya sedang saja sekitar 15-16 cm tenggelam
semua.
tubuh Rini mengejang bergetar, ia menggigit lagi dadaku kali ini berdekatan dengan leher. tapi karena sedang ngeflai aku tidak peduli.
setelah beberapa saat kami meresapi setiap sisi kenikmatan. aku mulai mengocok memeknya.
kami berburu dalam nafsu birahi. saya seperti seorang yang naik di atas kuda. dan
Rini menggelepar-gelepar seperti ikan kehabisan air.
kamar Rini penuh dengan bau sperma, nafas yg memburu dan rintihan. “CPRAATT…CEPRETT…CROOTTTH..”
suara air dan kulit bertepukan
“OGGH…OGH..OGH.. hanya itu yg keluar dr mulutku. imajinasiku tersumbat
tubuhku melayang kesurga.
Rini tambah membuatku bersemangat mencabulinya dengan suaranya yang sange, merintih
nikmat. berkali-kali ia menceracau tak karuan.
“HHOOOOOOGHHH……..MMMAAAAAS S…. EENNAAAKKK….
SAAA…KKKIITTT…
“EEvHVV… LLAAGGIII……..” “AKHHH…ARGHH… NIKMATTT…. MASSS….”
setelah 10 menit yg rasanya seperti sepuluh thn. tubuh Rini mengejang terdiam, suaranya
tersendat-sendat, “AIWH…AHWHH..ERGHHH…” Rini memelukku erat sekali.
Rini hampir sampai. kupercepat kocokanku tubuhku ikutan bergetar hebat.
terasa maniku menjalar tubuhku, sebentar lagi aku akan meletus. rasa enak menyerang dari
batang penisku kepaha sampai ke ujung rambut, menggerogoti ke sekujur tubuh. inilah rasa yg
hingga sekarang tidak bisa dijelaskan.
nikmat, geli, ingin menangis, lunglai campur aduk.
kemudian aku gak bisa bergerak, badanku kaku kejang otakku berhenti bekerja.
Rini menggelinjang orgasme, “ARGHHHWHHHHHHH……………..”
akupun menyusulnya, “OUWHHHRGGGHH………………”
kami orgasme bersama.
kami berpelukan. aku tetap menindihnya tak ingin mencabut senjataku dari liangnya.
ku usap keringat di mukanya, wajahnya tersenyum manis memencarkan kenikmatan yg tiada tara.
“terima kasih sayang”,Kau wanita yang hebat” “kau sangat menggairahkan rini”, lalu kecup lembut keningnya” mas aku cinta kau..jangan tinggalkan aku”suaranya lemah
setelah kejadian malam itu, aku menunggu untuk menidurinya lagi..