Mantra King Hareem Chapter 2
- Home
- Cerita ngentot
- Mantra King Hareem Chapter 2
iseng aja bikin karena gak bisa tidur, kalau ada typo mohon maaf ya gan…
ketik via hape…
Raja Hareem
Sebuah mimpi laki-laki sejati. Mimpi yang benar-benar ingin aku wujudkan, itu indah namun menjadi sebuah hal yang menyedihkan. Mereka mengolok-olokku karena mimpi itu, sebagian teman sekelasku bahkan menganggapku tidak waras. Apa sih salahnya memiliki mimpi seperti itu? kenyataannya aku selalu salah dimata mereka.
Namaku Ferdi, seorang murid Sma yang tengah bosan menghabiskan tahun terakhirnya di sekolah. Orang bilang aku mirip Iqbal, artis remaja yang memerankan sosok Dilan, tapi itu kata mereka, buatku enggak. Aku juga dikatai introvert oleh teman-temanku karena kebiasaanku yang menyendiri dan sulit diajak bergaul. Aku akan lebih memilih tinggal di dalam kamarku, memainkan sebuah game di ponsel daripada pergi ke pantai bersama mereka.
Aku memiliki fantasi liar yang sangat menakjubkan. Aku ingin sekali mengencani kakakku, berhubungan seks dengannya dan memiliki anak darinya. Membayangkan sifat lembutnya itu hanyalah sebuah topeng dari sisi liar yang dia miliki diatas birahinya. Sungguh aku sampai menulis kiat-kiat dan rencana di masa depan untuk bisa mewujudkan impianku itu. Aku tahu dia sudah tidak virgin sejak berpacaran sewaktu Smu, tapi aku tetap penasaran merasakan kehangatan lubang surgawinya itu, maafkan adikmu ini ya kak.
Suasana kelas yang nampak riuh mendadak hening saat guru pelajaran matematika masuk. Hari ini tes, dan eskpresi cemas dan pucat langsung nampak di wajah para penghuni ruangan ini, tapi aku tidak. Aku lebih khawatir soal downloadku yang belum selesai sedari tadi. Aku terus melihat beraneka film bokep dengan banyak genre selama ini demi memuluskan rencana masa depanku, melatih instingku untuk bisa menyetubuhi kakakku.
Apa kau tahu Yua Mikami? Mantan idol yang pindah jadi Adult Actress? Atau malah sosok Tsubasa Amami yang kulitnya mulus putih seperti pualam? Atau malah Tsukasa Aoi? Pokoknya itu list yang suka aku tonton.
Ferdi!!!!!!!!!!!! Apa yang ada di kolong Mejamu???
Oke aku ketahuan
ponselku pak
kamu tahu kan dilarang mengaktifkan ponsel di jam KBM berlangsung?
saya juga tahu kalau guru yang telat masuk kelas karena keasyikan ngopi sambil bahas paha murid-murid perempuan juga tercela dan bisa kena penalty poin
aaarggghhh cepat matikan ponselmu dan kerjakan tugas tesmu
Hal yang paling membosankan saat disekolah adalah saat dirimu bisa membuat mulut gurumu terbungkam karena kecerdasaanmu. Aku bersyukur meskipun aku ini berotak mesum dan hobi menonton bokep, aku selalu dapat posisi pertama dalam segala hal dibidang akademik.
Cuaca yang awalnya cerah dari pagi entah kenapa menjadi mendung saat aku mulai melangkah masuk ke gang menuju rumahku. Biasanya gang ini ramai sewaktu aku pulang dari sekolah, tapi hari ini semua pintu rumah-rumah nampak tertutup, tidak ada bus-bus yang ngegosip di teras-teras rumah. Mungkin karena mendung dan nggak panas suhunya jadi pada molor. Aku terus berjalan, namun perasaanku mengatakan seperti ada sepasang mata yang mengawasiku.
siapa ya? copet? Perampok? Begal? Preman? batinku dalam hati.
Aku berusaha cuek dan terus berjalan. Meski bulu kudukku mulai merinding karena saat aku melirik kebelakang tak kulihat siapapun mengikuti, gang ini benar-benar nyaris sepi dan terasa makin gelap. Barulah saat akan melewati perempatan terakhir menuju rumahku, sebuah suara yang jelas terdengar di telingaku memanggilku berkali-kali.
oeee Ferdi Ferdi Ferdii kenapa jalanmu tergesa-gesa? ujar suara itu dan membuatku berhenti.
siapa??? kataku sambil melihat-lihat sekitar, nihil, tak ada seorangpun.
aku disini berasal dari dekat tiang lampu, namun tak ada siapapun.
Jujurnya aku merinding, tapi aku selalu menanamkan sugesti kalau hantu itu cuma fantasi, cuma imajinasi dari rasa takut manusia. Tapi karena suara itu terus memanggilku berkali-kali, akupun tak bisa melawan tubuhku sendiri. Aku lari sekencang-kencangnya. Sampai dirumah, aku langsung menutup pintu sekencang-kencangnya.
astaga Ferdi kenapa kamu? Bikin jantung ibu copot saja tutup pintu biasa saja kan bisa? hardik ibuku yang nampaknya kaget karena aku menutup pintu terlalu kencang barusan.
aku minta maaf bu ujarku sambil berlalu menuju kamarku. Tak kuhiraukan ekspresi keheranan ibuku yang berdiri memandangiku.
Gila, seumur hidupku mempercayai teori sains yang mengatakan hantu itu cuma ciptaan imajinasi dan visualisasi manusia lenyap hari ini. Lagi juga bukankah hantu itu cuma muncul di malam hari, ini masih jam tiga sore kok sudah ada yang menggangguku. Aku lalu meletakkan tasku di atas tempat tidur, buru-buru kulepas sepatuku dan lari masuk ke kamar mandi. Kucuci wajahku berkali-kali, kulihat cermin dan mencoba menolak bahwa aku baru saja dikerjai hantu, itu cuma imajinasi bukan nyata.
Setelah kurasa tenang, aku pun keluar dari kamar dan menuju ke bawah. Ibuku nampak tiduran di sofa sambil membaca majalah, Tv dia biarkan menonton dirinya yang masih asyik membaca. Karena lapar akupun menuju ke dapur, syukurlah di meja makan masih ada sisa lauk tadi pagi, ayam goreng kesukaan ipin dan upin yang biasa dijual Mail seharga dua ringgit.
bu ayamnya kumakan ya? tanyaku dari dapur.
makan saja nanti ibu goreng lagi, masih ada dikulkas kok yang mentah
Tanpa membuang waktu aku segera duduk dan mengambil nasi di periuk dan memindahkannya ke piring, tak lupa juga ayam goreng upin dan ipin. Dengan lahapnya aku menikmati makan siangku yang seperti biasa mundur menjadi sore hari. Aku seperti khilaf sampai kembali mengambil nasi lagi dan lagi sampai perutku kenyang. Usai makan, aku kembali melangkah ke kamar, dan entah kenapa saat lewat ruang tengah, pikiran mesumku bangkit, mungkin karena perutku sudah kenyang jadi kinerja otakku kembali normal.
Aku melihat ibuku nampak tertidur pulas dengan posisi telentang dengan kaki menjuntai ke bawah. Ibuku nampak tidak muda lagi, tapi kenapa bisa dia nampak awet muda seperti itu. Saat kumpul karang taruna, aku sudah terbiasa mendengar obrolan tentang ibuku yang selalu jadi hot topik obrolan. Tapi baru kali ini aku menyadarinya langsung. photomemek.com Kulitnya masih kencang, putih mulus dan dadanya juga masih kencang, padahal aku yakin ayahku pasti sudah menggarapnya dengan buas sejak mereka menikah atau sebelumnya malahan. Padahal disekitar sini juga banyak wanita-wanita keturunan Chinesse, tapi gak gede-gede amat ukuran dadanya dibanding ibuku, malah cenderung agar kecil, walau bentuknya sih bagus.
dasar bocah kurang ajar
Apa itu tadi barusan? Siapa yang bilang barusan. Kembali aku mendengar suara yang terdengar jernih dan jelas ditelingaku. Aku melihat ke seluruh ruangan tapi cuma ada aku dan ibuku yang tengah tertidur pulas. Mana mungkin seseorang yang tidur seperti orang mati bisa berbicara dan berkata seperti itu.
aku memang akan mati bukan sudah mati
Hee?? Apa maksudnya. Jangan-jangan ini hantu yang tadi? Dia benar-benar ada dan tidak sadar sudah mati? Dia mau menyeretku dalam masalah hidupnya seperti dalam film-film? Nggak aku nggak mau. Aku buru-buru kabur menuju kamarku, masa bodoh dengan ibuku yang terlelap di sofa.
hahaha ternyata kamu penakut Ferdi ujar suara itu ketika aku baru saja menutup pintu kamarku.
hei hantu aku kenapa mengikutiku!!! Pulang saja sana jangan mengangguku
hooo kalau aku nggak mau!!! Kau mau apa Ferdi?
apa hakmu berada di sini? Pergi kau!!! kataku yang mulai putus asa dan ketakutan bahwa hantu ini akan terus bertahan disini.
dasar kau apa kau tak mengenali suaraku?
suaramu? Tunggu kayaknya familiar ya? tapi siapa sih kamu?
aku kakekmu bodoh!!!
kakek? Ahhaaha jangan bercanda? Kakekku masih hidup mana mungkin kamu ini kakekku
aku ini kakekmu Suwito, hei Ferdi aku benar-benar kakekmu sekarang aku masih hidup, tapi entahlah sebentar lagi?
ini serius kakek? Hah? Kakek mau mati gitu? Terus kenapa kemari?
aku tengah koma aku akan mati sebentar lagi, lihat saja dua orang itu masih mengikutiku
dua orang? Maaf kek, tapi aku nggak bisa melihatmu dan dua orang yang kau maksud
orang yang tak percaya hantu mana bisa melihat hantu bodoh dua orang itu ada di teras rumahmu dengar Ferdi kakekmu ini nggak punya banyak waktu kakek mau memberimu sesuatu
hoo apa itu kek? Kakek jangan bercanda dong jangan mati dong
dengar Ferdi aku ini waktu masih muda pernah mencuri sebuah buku milik guruku buku itu sangat berbahaya saat ini buku itu dibawa oleh salah satu anakku alias pamanmu
buku apa itu kek? Dan kakek mau aku melakukan apa?
saat aku mati nanti buku itu harus di tanam bersama jasadku aku mau kau melakukannya untukku sebelum empat puluh hari usia meninggalku buku itu benar-benar menyusahkanku aku tidak mau generasiku memilikinya termasuk dirimu Ferdi!!! Tapi aku tak punya pilihan selain memberitahumu dan meminta tolong padamu
kakek sudah tahu kan otakku ini mesum kalau aku menemukan buku itu aku bisa saja tergoda memakainya
dan jika itu terjadi maka aku akan menangis di neraka pokoknya carilah buku itu ngomong-ngomong kenapa bisa kau semesum itu pada ibumu padahal kau ini anaknya
mana aku tahu aku mesum seperti ini juga bukan mauku aku mengagumi wanita dengan caraku sendiri kakek
hahaha kau sama sepertiku rasanya kemesumanmu itu berasal dari diriku baiklah akan kuberi kau satu mantra rahasiaku, mantra ini hanya satu baris dalam buku itu kau hanya bisa memakainya sekali saja dalam waktu bersamaan hanya satu kali pada satu target tapi aku melarang kau memakainya pada ibumu
mantra apa itu??? ah beri tahu aku kakek
mantra memperbudak wanita seharusnya masih sakti walau gak sesakti jamanku dulu aku akan tanamkan di dalam kepalamu kau hafal sendiri ya
Seusai kakek berkata demikian, suasana kamarku mendadak hening. Rasanya ada sesuatu yang dipaksakan masuk ke dalam pikiranku. Rasanya benar-benar membuatku nyaris mual. Beberapa menit kemudian kakek muncul lagi, suaranya maksudku. Dia berpamitan dan menurutnya tepat pukul 19.45 dia akan meninggalkanku dan semua anggota keluarganya. Kesaktian dan ilmu yang ia punya akan lenyap, sehingga mustahil bisa berkomunikasi denganku.
jadi begini Ferdi saat aku mati nanti, aku akan seperti baru lagi meninggalkan tubuhku yang sakti itu aku tak akan bisa berbicara lagi denganmu yang kubisa hanya mengawasimu jadi ingatlah tugasmu jangan asik dengan ilmu yang kuberi saja jaga ibumu dan nanti tolong tenangkan ibumu kalau dia mendengar kabar kepergianku ya aku pergi dulu aku menyayangimu cucuku
Bersamaan dengan kalimat terakhirnya itu, suara itu tak terdengar lagi. Aku senang disaat terakhirku, dia memilih mengunjungiku ketimbang cucunya yang lain. Tapi sekaligus aku cemas bagaimana menemukan buku itu, kurang detail sih kakek tua itu menjelaskannya. Aku lalu mulai mengingat-ingat mantra yang diberi oleh kakekku. Seperti kinerja winrar, otakku dengan cepat mengekstrak pemberian kakekku itu dan langsung kuhafal dalam hitungan menit, meski aku nggak yakin bisa sukses atau nggak.
Jam 7 lewat 45 menit, ibuku berteriak cukup kencang. Aku pun bergegas menuju kamarnya. Dengan sambil memegang ponselnya, ibuku terus menangis dan tak bisa menjawab panggilan suara dari ponsel yang sepertinya suara bibiku. Ternyata benar, kakek meninggal setelah dirawat di IGD rumah sakit. Dia terjatuh ke sungai katanya. Mungkin kebiasaan buruknya mengintip para gadis desa mandi di sungai yang jadi alasan kenapa dia bisa jatuh di sungai.
kakekmu huuu huuu kata ibuku sambil menangis tersedu-sedu.
ibu tenang dulu aku ambilkan teh
Suasana diluar nampak hujan, sementara kakakku dan ayahku belum juga pulang. Aku mencoba menghubungi keduanya, tapi katanya hujannya gede, jalanan banjir dan macet. Kakakku juga sama, masih bertahan di kampus menunggu reda. Aku membawa teh masuk ke kamar dan memberikannya pada ibuku. Seusai sedikit tenang, aku merengkuh tubuh ibuku dan mendekapnya.
ibu yang sabar kita harus mendoakan kakek relakan saja supaya dia tenang
tapi dia itu benar-benar mesum Ferdi bahkan sampai hayatnya masa dia matipun masih gara-gara kelakuan mesumnya
memang kakek kenapa bu? Maksudku apa hubungannya dengan sifat mesumnya
dia kepleset setelah mengintip orang mandi di sungai
sudah kuduga ujarku dalam hati.
Ibuku terus menggerutu soal kelakuan kakekku. Tapi dia benar-benar menyesal tak bisa ada di sisinya saat-saat terakhir. Ibuku berkata besok pagi kita harus berangkat ke rumah kakek, semua keluarga besar akan berkumpul semua saat pemakaman besok. Aku sendiri merasa sedih ternyata kakek benar-benar mati seperti ucapannya tadi, kupikir dia cuma bercanda. Dekapan ibuku terasa makin hangat dan kedua buah dadanya terasa begitu menempel di dadaku. Di provokasi oleh benda kenyal itu sontak membuat otak mesumku bangkit. Persetan kalau kami sedang berduka, aku melafal mantra yang diberi oleh kakakku dan melanggar larangan menggunakannya pada ibuku sendiri.
Bu, kok hujannya beda ya? Rasanya lebih dingin hawanya. Ujarku mengetes dan memancing setelah melafal mantra.
hmm iya, beda mungkin ikut berduka untuk kakekmu jawab ibuku dengan suara parau.
Dengan sengaja aku meletakan tanganku di atas paha ibuku yang cantiknya masih awet. Seharusnya melihat tindakanku yang kurang ajar kepadanya, ibuku harusnya marah. Tapi dia malah diam saja, bahkan aku bisa melihat ibuku nampak seperti menikmati elusan tanganku di atas kulit pahanya yang putih mulus. Gila mantra pemberian kakek bekerja.
Melihat keadaan ini, akupun makin berani berbuat lebih jauh dengan mencium bibir ibuku.
Engggh, Ferdiii eemmhh! desah ibuku saat aku mulai melumat bibirnya dengan liarnya.
Sungguh tak kuduga bahwa fantasi seksku terwujud, meski bukan dengan kakakku. Tanganku dengan cepat mulai menyingkap rok milik ibuku, mengangkatnya hingga ke pinggangnya. putri77.com Tak tahan lama-lama memandanginya, aku pun dengan penuh nafsu langsung menunduk dan menciuminya. Mendapatkan ciuman dipahanya, tubuh ibuku nampaak menggelinjang karena mungkin dia merasa geli, namun ia juga sama sekali tidak keberatan atas ulah nakalku.
Sambil mengusap-usap paha mulus ibuku, ciumanku kini mulai bergerak ke arah selangkangannya. Kuciumi vaginanya dari luar celana dalamnya, sambil sesekali aku menekan hidungku pada vagina ibuku yang harum dan empuk.
Arrrghhh Ferdiiii! ibuku mendesah hebat, seolah dia begitu sangat menikmatinya.
Perasaanku benar-benar sedang sedang amat senang saat ini. Aku tidak menyangka baru rangsangan macam itu, ibuku sudah mengelinjang keenakan. Aku jadi ingin mempraktikkan teknik rangsangan lain seperti di film bokep yang ku tonton. Kugerakkan telapak tanganku merayap masuk menuju ke dalam kemejanya dan memasukkannya ke balik Bra yang dia pakai. Kuusap dan kupegangnya putingnya yang menurutku nampak mulai tegak membesar. Aku mencoba memijitnya dan sesekali memilin benda mungil itu hingga tak berapa lama kemudian, ibuku secara tiba-tiba menjepit kepalaku dan mendesah dengan keras.
aaahhh Ferdiiii aaaduhhh desahnya diiring tubuh montoknya yang menggelinjang. Aku kemudian merasakan hidung dan mulutku tiba-tiba basah oleh cairan kewanitaan yang berasal dari dalam vagina ibukku. Saking begitu banyaknya hingga sampai menembus keluar celana dalam yang dia kenakan.
Ferdi kamu nakal banget, ibu nggak habis pikir kamu bisa melakukan seperti ini ke ibu sungguh level kebejatanmu itu sudah
sudah apa bu? Bukannya Ferdi nggak tahu adat, Ferdi sendiri melihat ibu menikmatinya kan? Juga salah ibu juga sih
salah ibu??? Ibu salah apa?
kenapa ibu malah menekan erat-erat tubuh ibu ke tubuhku? Juga dada ibu itu benar-benar mengusik libidoku bu jadi salah ibu kan intinya?
kamu tahu kan alasan ibu mendekapmu karena keadaan ibu yang sedang rapuh kehilangan kakekmu soal dada itu, ibu minta maaf ibu nggak sadar maafin ibu ya nak
maaf sih gampang bu tapi sekarang semua ini harus dituntaskan bukan?
tapi nanti kalau ayahmu pulang ibu harus bilang apa? Kakakmu juga bisa datang sewaktu-waktu
cuma sebentar bu aku janji begitu libidoku turun aku akan pergi dari kamar ibu aku janji
baik tapi janji ya begitu libidomu turun semua selesai dan ini nggak lama? Ibu takut ketahuan
aku janji bu
Aku yakin andai mantra itu tidak ada, malam ini tentu semua ini tidak akan mungkin terjadi. Jelas ibuku akan marah-marah tahu kelakuan bejat anaknya sendiri, apalagi dia tengah dalam situasi seperti sekarang. Aku memang gila, tapi ya sudah terlanjur, aku yakin ibu juga masih tinggi libidonya saat ini dan pasti berharap aku menuntaskannya.
Begitu mendapat lampu hijau dari ibuku, aku pun langsung melepas pakaianku. Ibuku tampak terbengong saat penisku nampak begitu tegang dan berdiri kokoh di hadapannya. Aku merasa bangga melihat ibuku nampak terkagum-kagum dengan penisku, itu artinya milik ayahku tak sebesar milikku. Kudorong tubuh ibuku hingga jatuh terlentang ke atas ranjang. Kemudian aku mencium bibir milik ibuku sembari mengelus-elus seluruh bagian tubuh miliknya, tak terkecuali bagian payudaranya yang bulat membusung. Jujur sejak pikiran mesumku pada ibuku bekerja, aku sangat suka sekali dengan benda kenyal itu. Benda itu terasa sangat empuk dan kenyal sekali dalam genggaman tanganku.
Sambil terus melumat bibir ibuku, aku mulai melepas kancing depan baju yang ibuku pakai satu demi satu hingga akhirnya terbuka seluruhnya. Setelah itu, aku lalu juga melepas kaitan Bra milik ibuku, meski begitu aku tetap membiarkan Bra itu tetap berada diatas payudaranya.
Fer, kayaknya penismu bertambah besar lagi ya? tanya ibuku dengan mimik penasaran.
hahaha iya bu, menuju titik maksimal ujarku sambil tersenyum bangga.
Aku kemudian melepas celana dalam milik ibuku, satu-satunya penutup yang masih tersisa di tubuh montok wanita yang katanya tercantik itu di daerah kami. Ibuku memandang sayu ke arahku saat kami berdua saling bertatapan. Melihat tatapan ibuku yang sayu seperti itu, aku pun lantas menaikan bra yang ia pakai ke atas, Mengusap-usap payudaranya yang kenyal menegang dengan putingnya yang kini semakin mengeras.
Kudekatkan mulutku ke dekat payudaranya untuk mencium puting mungil itu. Erangan halus pun keluar dari bibir ibuku saat aku mulai mengecup dan menghisap putingnya secara perlahan, bergantian antara yang kiri dan yang kanan. Aku terus melakukannya hingga puting yang memerah itu semakin mengeras dan menegak.
Ibuku tampak semakin gelisah, nafasnya kini sudah nampak tidak teratur lagi. Tangannya dengan liar menarik-narik rambutku yang tengah tenggelam di celah buah dadanya disertai mulutnya yang tengah mendesah-desah keenakan.
AAhhh Ferrrdiii Ssshhh
Aku kemudian menurunkan ciumanku. Lidahku yang semula bermain di puting ibuku, kini berpindah dan bermain-main di daerah pusarnya, menggelitik lembut disana.
Ferr, ughh ibuku memanggil namaku saat tanganku yang nakal mulai ku arahkan menyentuh daerah kemaluannya.
Kuusap dengan perlahan rambut halus yang tumbuh disana sebelum akhirnya lidahku turun lagi dan mulai menjilatinya. Aroma kemaluan ibuku benar-benar merangsang sekali, wangi dan harum. Akupun membuka lebar-lebar paha wanita yang membuatku terlahir ke dunia ini, untuk mencari biji klitoris miliknya. Kusibakkan bibir vagina ibuku yang telah basah itu, begitu menemukannya, kembali kujulurkan lidahku untuk menghisap dan menggigitnya.
Eghhh aduh Fer kamu apain vagina ibu desah ibuku kegelian.
Liang kemaluannya tampak semakin basah dan memerah. Aroma rangsanganya juga menjadi semakin kuat. Aku bisa melihat cairan berwarna putih kembali meleh keluar dari lubang sempit milik ibuku itu. Pertanda bahwa ibuku sudah butuh dipuaskan dengan penisku.
Kuperhatikan sejenak tubuh molek ibuku yang tengah berbaring telentang di atas ranjang. Buah dadanya nampak membusung indah, menggodaku untuk menyentuh dan mengemutnya. Putingnya yang mungil kemerahan terlihat basah karena air liurku tadi. Kaki ibuku yang terbuka lebar membuatku bisa menyaksikan dengan jelas lubang kemaluannya yang basah dan menganga lebar, telah siap untuk dimasuki. Aku pun segera menindih tubuh ibuku. Kudekap dan kupeluk tubuhnya dengan gemas sambil melumat mesra bibir ranumnya. Tanganku meraba seluruh tubuhnya yang mulus dan halus. Sambil melumat bibirnya, tanganku kemudian kembali menyibukkan diri meremas-remas buah dadanya yang padat dan kenyal. Aku pun memijit dan mengusap-usapnya kedua payudaranya untuk makin merangsang ibuku.
ibuku membalas perlakuanki padanya dengan menggenggam penisku dengan kuatnya. Penisku lalu diusap-usapnya dengan penuh rasa sayang. Akupun dengan segera membuka lebar-lebar paha ibuku dan langsung melesakkan penisku menembus lubang surgawi miliknya.
Aduuuuh Ferdi pelan-pelan ahhh jerit tertahan dari mulut ibuku. Tubuhnya menggelinjang seperti kesakitan karena vaginanya terasa penuh oleh penis besar dan panjang milikku yang tengah menyumpal vaginanya.
Pelan-pelan, Ferdi punya kamu kegedeaan sakit banget Fer! ujar ibuku dengan nafas sesak. Mulutnya meringis seperti orang sedang menahan rasa sakit.
Segera aku memeluk tubuh molek ibuku dengan gemas sambil memainkan buah dadanya. Aku pun menjilat, mengusap dan menggigit-gigit lembut benda bulat itu untuk merangsang lagi libidonya yang drop akibat rasa sakit yang ia alami.
Ibuku nampak meringis kesakitan meskipun aku kini kembali memainkan lidahku di putingnya. Merasa khawatir dengan keadaan ibuku, aku pun bertanya dengan suara lembut.
ibu mau ini diteruskan? tanyaku.
Ibuku nenyunggingkan senyum di bibirnya, sebuah senyum manis yang begitu menggairahkan terukir di wajahnya. Tak lagi khawatir, aku pun menekan penisku ke dalam vaginanya. Kemudian kutarik lagi ke belakang secara perlahan-lahan, kutekan lagi, Ditarik lagi. Begitu seterusnya selama beberapa saat hingga kemaluan sempit milik ibuku menjadi sedikit lebih lebar. Baru setelah kurasa sedikit longgar, aku pun mulai mempercepat hentakan penisku.
Kini dengan lancar penisku bisa keluar masuk di vagina sempit ibuku. Terasa begitu hangatnya dan sangat menggairahkan.
eeenggh aaaahh uuuughh ibuku kembali mendesah dan mengerang seiring dengan genjotan pinggulku yang semakin cepat dan kencang. Bahkan punggungnya sampai terangkat-angkat untuk menyambut tusukan penisku pada vaginanya. Sambil menggenjot, aku juga terus meremas-remas payudara milik ibuku yang bulat dan membusung indah. Sampai akhirnya kurasakan badan ibuku mengejang dengan mata yang tertutup rapat. Tangannya memeluk tubuhku erat-erat. Satu kata yang begitu berat keluar dari mulutnya.
Arghhh aku keluar, Ferrrr! desah ibuku dengan setengah berteriak.
Ibuku mencapai klimaksnya, vaginanya nampak menyemburkan cairan kental yang banyak sekali. Aku sendiri merasa nikmat saat ibuku mencapai orgasmenya karena liang vaginya seolah-olah meremas-remas penisku yang ada di dalam vaginanya. Bukannya kuhentikan, justru aku malah menggoyang pinggulku semakin kuat memompa vagina ibuku.
Ranjang tempat kami bersetubuh sampai berdecit-decit akibat liarnya aku menyetubuhi ibuku. Denyutan di kemaluan ibuku kembali terasa, seakan ingin melumat penisku yang tertanam di dalamnya. Dan tak lama kemudian, kembali ibuku mendapat orgasme sekali lagi.
Aduh Ferdiiii ibu keluar lagi… erangnya memelas berharap aku menyudahi pompaanku.
Tapi aku belum puas, aku malah terus mempercepat pompaanku, tak peduli meski vagina milik ibuku kembali berdenyut-denyut kencang, tanda kalau cairan cintanya akan muncrat lagi. Denyutan yang semakin keras vagina ibuku membuat penisku semakin menegang keras. Ibuku berusaha mengimbangi pompaanku dengan menggoyangkan pinggulnya, dan pada akhirnya kembali ia melenguh lagi
Oughhh Feeerrdiii ibu keluaar lagi sayang! ibuku pun orgasme untuk yang ketiga kalinya.
sayang kok kamu kuat sekali sih sudah berkali-kali ibu keluar, tapi kamu masih tetep aja kuat? tanya ibuku dengan suara lirih.
Sejujurnya aku tidak tahu kenapa bisa bertahan selama ini. Aku sempat membaca di forum-forum dewasa bahwa seks pertama kali cenderung cepat keluarnya. Aku pun merasa kasihan pada ibuku, lantas kucabut penisku dari vaginanya.
maaf ya bu mau nggak ibu hisap penisku barangkali segera keluar? kataku dengan panik, bisa gawat kalau terus seperti ini, keburu ayah dan kakakku pulang.
tapi ibu merasa jijik ayahmu saja tidak pernah meminta ibu melakukannya
ayolah bu, aku khawatir ayah dan kakak pulang sementara keadaanku seperti ini ibu kan sudah keluar beberapa kali aku mohon bu kataku mengiba sambil membaca mantra lagi, siapa tahu pengaruhnya bertambah kuat dan ibu menuruti kemauanku.
Akhirnya ibuku mengalah dan bersedia melakukannya. Pertama memang ibu mau cuma menjilati ujungnya saja. Tapi rasanya sangat nikmat dan membuatku merem melek keenakan. Semakin lama, hisapan ibuku semakin terasa makin nikmat. Kini ibuku sudah memasukkan setengah penisku ke dalam mulutnya. Namun baru sebentar menghisap, ibuku sudah tersedak. Ia pun terbatuk-batuk dan segera meludahkan penisku kembali.
punyamu kegedean buat mulut ibu ibu gak bisa Fer keluh ibuku.
ayolah bu coba lagi, tadi rasanya enak banget dan Ferdi nyaris nyampe bu
Aku terus membujuk ibuku hingga ia tidak sanggup untuk menolak, ibuku pun kembali menjilati penisku lagi.
Aku memejamkan mataku saat kurasakan lidah basah ibuku mulai melumat kepala penisku dengan lembut. Tidak butuh waktu lama, hisapan ibuku membuatku tak tahan dan mencapai orgasme. spermaku muncrat ke dalam mulut ibuku, hampir cukup banyak. Tubuhku sampai bergetar kencang saat cairan itu menyembur keluar.
ibuku berusaha membuangnya, namun karena aku larang ia pun akhirnya menelan sperma milikku sampai terengah-engah.
gimana bu? Rasa sperma Ferdi? tanyaku iseng sambil menggoda ibuku.
Ibuku hanya tersenyum dan mencubit pinggangku. Ia beranjak dari tempat tidur dan pergi menuju kamar mandi. Sementara aku buru-buru memakai pakaianku, khawatir kalau kakakku dan ayahku pulang karena tak kudengar lagi suara hujan di luar. Kembali ke kamarku, aku berbaring sambil senyum-senyum sendiri. Aku yakin jika aku meminta lagi pasti ibuku akan memberi dengan sukarela. Tapi fokusku saat ini bukan ibuku dulu, tapi kakakku, sang target utama, belum lagi permintaan kakek sebelum meninggal soal mencari buku yang dibawa salah satu anaknya tanpa seijinnya, semua ini akan sangat panjang nantinya.
Selesai.
23.00
kreek pintu terbuka, seorang yang jadi target utamaku nampak berdiri di depan pintu kamarku.
dek kamu belum tidur ya?
belum kak? Kenapa
kakak sedih aja dan gak nyangka kakek pergi secepat itu tadi ibu bilang ke kakak kalau besok pagi kita sekeluarga akan ke rumah kakek dan Stay sampai 7 harinya kakek meninggal..
oh jadi besok pagi ya
iya, yaudah kamu tidur gih biar gak kesiangan besok
iya kak
Good nite dek
good night kak Ve kataku sambil tersenyum, dan pintu kamarku kembali tertutup.,,,,,,,,,,,,,,,,