Cerita Sex Pembeli Mobil Semok Yang Mengajakku Ngentot Di Garasi
- Home
- Cerita ngentot
- Cerita Sex Pembeli Mobil Semok Yang Mengajakku Ngentot Di Garasi
Saat itu kebetulan saya direferensikan oleh teman saya, jika temanya yang berprofesi sebagai pilot sedang mencari mobil mewah. Temanku itu juga memberitahukan lokasi dan alamat calon pembeli mobil mewah itu. Setelah saya tau alamatnya, tanpa buang waktu saya langsung meluncur menuju rumah yang dimaksud itu. beberapa saat kemudian, sampailah saya di rumah itu.
Pagar tinggi berwarna abu-abu, san bangunan rumah yang luar biasanya mewahnya sekra ng telah berada dihadapan saya,dan saya-pun segera memarkir kendaraanku di depan rumahnya dan langsung saja saya tekan bel rumahnya. Sesaaa kemudian disambutlah saya dengan seekor anjing jenis herder ,
“ Gukk… Gukkk… Gukkk… ”, suara anjing.
Saat itu nyali saya sempat ciut juga nyaliku.
Kemudian tak berapa lama kemudian keluar seorang bapak memanggil berteriak…
“ Simon… Simon… Ayo sini masuk… ”, ucapnya.
Wah keren banget nama si anjing ini. Saya jadi inget temenku di kantor yang bernama Simon, untungnya dia nggak saya ajak ke sini. Kalo saya ajak bisa- bisa dia marah sama yang punya anjing, wkwkwk…
“ Mohon maaf Mas, ada keperluan apa dan ingin mencari siapa Mas ? ”, tanya seorang lelaki agak tua yang menjada menjaga rumah.
“ Saya ingin bertemu Pak akbar, Pak Akbarnya ada Pak ??? ”, tanya saya.
“ Ada pak, beliau ada di dalam, mari silahkan masuk Mas”, ucapnya sambil membuka gerbang rumah.
Kemudian saya-pun masuk dan duduk di teras rumah. Tak berapa lama kemudian datanglah seorang bapak yang kira – kira usianya 36 tahun keluar dan menemuiku,
“ Akbar ”, ucapnya sembali menjulurkan tangan untuk menyalamiku,
“ Say Febri Pak, jadi gini pak, saya mau menawarkan mobil BMW seri… ”, ucapku.
Belum selesai saya bicara, pembicaraan saya sudah dipotong,
“ Oh iya dek saya sudah tau, saya kemarin sudah ditelepon Shela ”, ucapnya.
Oh iya para pembaca, Shela ini adalah teman satu kantor saya.
“ Ohhh begitu ya pak ya, yasudah kalau begitu Pak. Oh iya ini brosurnya pak dan bapak seilahkan melihat – lihat spesifikasinya ”, ucap saya.
Kemudian Pak Akbar menerima brosurku dan membacanya sekilas,
“ Begini Dek Febri, sayakan akan ke Amerika selama 10 hari, untuk urusan dan kelanjutnya diselesaikan dengan istri saya ya dek, nanti biar istri saya yang ke showroom ”, ucapnya menerangkan kepada saya.
Kemudian setelah itu Pak Akbar memanggil istrinya,
“ Nit, sini bentar deh sayang… ”, ucapnya memanggil istrinya.
Wah, mesra banget nih pak Akbar.Tak lama kemudian seorang wanita datang.
“ Ini loh sayang, akukan udah janji sama kamu kalau aku akan kasih hadiah ultah ke kamu, nah Dek Febri ini salaes yang dari showroom, nanti kamu yang urus semuanya yah, selama Papah ke Amerika. ”, Kata pak Akbar kepada istrinya.
“ Iya pah makasih ya Pah ”, ucapnya kepada suaminya.
Kemudian Bu nita ini mengulurkan tangannya ke arahku untuk bersalaman,
“ Saya Nita… ”, ucapnya.
“ Oh iya Bu, saya Febri ”, balasku sembari bersalaman.
Saat itu terasa halus sekali tangannya. Sebagai gambaran, Nita istri pak Akbar ini tingginya sekitar 163 an, berbody sexy , rambut hitam terurai, wajah cantik mirip menggemaskan, usia kira-kira sekitar 33 tahun, dan mempunyai jika saya tafsirkan Bu Nita ini mempunyai ukuran Bra sekitar 34 B. lanjut,
“ Yasudah kalau begitu Bu , besok ibu saya persilahkan ke showroom kami ”, ujar saya sambil menyerahkan kartu nama saya.
“ Dan saya saya mau permisi dulu Pak, terima kasih sebelumnya telah mempercayakan pembelian mobil mewah kepada saya, besok ibu saya tunggu di showroom ya Bu, ”, ujar saya sambil mejabat tangan pak Akbar dan berpamitan.
Kemudiaan sayapun bergegas meluncur kembali mencari prospek yang lain. Selama dalam perjalanan pulang saya terbayang -bayang selalu wajah bu Nita yang cantik, bodynya yang sexy itu. Singkat cerita hari-pun berganti, dan handphone saya-pun berdering,
“ Kring… Kring… Kring… “ , bunyi Handphone saya-pun membangunkanku tidurku.
Ketiaka terbangun, saya melihat jam sudah menunjukan pukul 7pagi,
“ Hallo selamat pagi, benar ini dengan Mas Febri? “ terdengar suara wanita di handphone saya.
“ Iya benar, ini saya Fevri ”, ujar saya.
“ Mas Febri, ini Nita yang mau ke showroom bapak, nanti saya sekitar jam 11 siang saya kesana Mas ”, terdengar suara Bu nita.
“ Iya Bu saya tunggu kedatnagannya ”, jawabku kegirangan.
“ Eummm, mohon maaf sbelumnya Mas, kebetulan sopir saya lagi pulang kampung, dan Pak Akbar sudah ke Amerika tadi pagi, bisakah bapak kesini, sekali lagi Maaf ya Mas, Itu kalau tidak menganggu Mas ”, ucapnya.
“ Wah bener juga, ntar kalo mobilnya langsung dibawa siapa yang nyetir yah ? ”, pikirku.
“ Siap deh bu, saya segera ke sana “ jawabku.
“ Makasih Mas, saya tunggu yah, bye “ ucapnya.
Kemudian telpon ditutup.Wah pucuk dicinta ulam tiba. Sayapun segera mandi dan membawa kijangku menuju rumah bu Nita.Tak usah berpanjang lebar, beberapa waktu kemudia pada akhirnya saya tiba dirumah Bu nita, dan mulai mengantar bu Nita menuju showrom. Didalam mobil kami berbincang-bincang,
“ Pak Febri udah nikah? ”, tanyanya membelah kebisuan.
“ Belum bu, Ibu udah berapa lama nikah sama Pak Akbar? Tanya saya.
“ Ooo…belum toh, udah 5 tahun ini nikah sama Pak Akbar “ ucapnya.
“ Ohh… Ibu sudah karuniai buah hati berapa Bu ? “ tanya saya.
Saat itu Bu Nita sejenak terdiam sebentar.
“ Belum punya Dek, habisnya bapak sering ke luar negri sih ”, ucapnya.
Wah kasihan bu Nita ini, udah lama nikah belum punya anak juga, sering ditinggal pergi pasti kesepian, pikiranku udah mulai ngeres.Tak lama kemudian sampailah ke showroom, dan bu Nita jadi membeli mobil tersebut. 2 hari kemudian, sore hari saat saya pulang kantor, telpon berbunyi,
“ Selamat sore dik Febri, bisa ke sini sebentar? Saya mau menanyakan surat- surat mobil yang kemaren ”, ucapnya. ”,
“ Memang kenapa bu ? ”, jawabku.
“ Yah kesini bentar aja Dek, ibu tunggu loh ”, ucapnya.
“ Baik bu “ jawabku singkat.
Sayapun langsung meluncur ke rumah bu Nita. Sampai di depan rumah pagar sudah terbuka, dan mobilku disuruhnya dimasukkan ke dalam saja, ucapnya banyak pencurian mobil akhir-akhir ini.Bu Nita menyilahkan saya masuk dan menutup pintu depan. Keadaan sepi saat itu, sepertinya tidak ada orang lagi di rumah itu.Kemudian bu Nita duduk di depanku. Dia mengenakan T- shirt, dan celana pendek.
Hari itu nampak sangat cantik sekali Bu nita dan tubuhnya-pun harum dan kelihatan montok,
“ Ini loh dik, Ini dulu pernah ganti warna yah mobilnya…? ”, ucapnya sambil merundukkan badan.
Karena Kaos-nyanya longgar, kelihatan sepasang payudara yang menggantung, membuatku jadi tidak konsentrasi dengan pertanyaannya Bu Nita,
“ E.. I.. iya bu… tadi Ibu bicara apa ? ”, ujar saya tergagap gara – gara melihat sepasang payudara Bu Nita.
“ Wah di Febri kenapa? ini loh dik, mobil ini pernah ganti cat yah? ”, tanyanya mengulangi sambil tersenyum simpul.
“ Oh .iya bu, ini kebetulan dulu punya teman saya, memang pernah dicat ulang, soalnya dia tipe orang yang bosanan ”, ujar saya.
“ Ohh…gitu yah… ”, ucapnya sambil manggut-mangut.
“ Dik Febri, sebenernya ibu cuma mau ngajak di Febri ke sini aja kok ngakk keberatan kan nemenin ibu. ”, ucapnya.
Wah makin mengarah nih bu Nita,
“ Nggak bu… ”, sambil menahan nafas.
Kemudian bu Nita duduk di sampingku dan meremas tanganku,
“ Panggil aja Nita…Febri punya pacar? ”, tanyanya sambil memegang pundakku.
Wah makin panas nih , pikirku,
“ Udah , tapi barusan putus ”, ujar saya sekenanya.
Kemudian kuberanikan meremas tangannya kembali,
“ Nita kesepian yah ditingal Pak Akbar, emang udah berapa hari gak gituan ”, tanya saya nekat.
“ Ah… kamu nakal deh Dek Febri, udah sebulan ini saya nggak begituan ”, ucapnya sambil tersenyum genit dan memegang paha saya.
Wah makin nekat nih, pikirku. Jangan dilewatkan kesempatan ini bleh, terdengar suara setan yang telah membelenggu diriku.Langsung kucium bibir Nita, saya lilit-lilit lidahnya dengan lidahku.Sepertinya diapun mengimbangi permainan lidahku di mulutnya. Kemudian saya mulai saya raba-raba payudaranya dari permukaan Kaos-nya yang dikenakannya,
“ Feb…pindah ke kamar aja yookk ”, ajaknya.
Kamipun pindah ke kamar. Luas sekali kamarnya, ukurannya 5×5 meter. Ada springbed, home theatre, dan kamar mandinya. Sayapun sudah nggak tahan lagi untuk mengeksplorasi setiap jengkal tubuh Nita.kubuka Kaos-nya yang dikenakannya, langsung saya kulum dan jilatin putingnya yang sudah mengeras,
“ Eummm… mmmmm… Sssss… Aghhhh… Eghhhh… ”, hanya desahan-desahan itu yang kudengar dari mulut Nita.
Kemudian saya mulai ciumin lehernya yang jenjang, tanpa meninggalkan sejengkal pun. Saya jilatin lagi putingnya sambil meremas pelan-pelan setiap sudut sudut payudaranya. Sambil dia berdiri saya jilatin pusernya. Nitapun kelihatan mulai tak tahan lagi, dia pegangi rambutku sambil mendesah – desah tak karuan. Kemudian saya rebahkan dia di springbed,
“ Kamu buas banget deh Feb, Aghhh… ”, ucapnya sambil tersenyum genit.
Kemudian saya angkat kakinya ke atas, saya jilatin jari – jari kakinya yang halus dan bersih, saya jilatin betisnya, sambil meraba – raba pahanya. Betisnya sangat halus dan terawat, begitupun dengan pahanya. Kemudian saya buka celana pendeknya , dan kangkangin kakinya membentukk huruf V. Wah ternyata dia nggak pake celana dalam. Kayaknya memang sudah persiapan buat ML.
Kemudian saya jilatin jembutnya yang tipis dan rapi menghiasi kemaluannya ,
“ Ughhh…. Ssss… Feb… eummm… Aghhhhh…”, hanya itu yang keluar dari mulut Nita ketika kujilati Vagina-nya.
Kemudian saya jilatin bibir Vagina-nya atas bawah bergantian dengan pelan dan pasti. Tak kusisakan sejengkalpun untuk mengeksplorasi bibir Vagina-nya,
“ Oughhhh… Eummm….. Aghhhh… Feb … yeahhh… Sss… Aghhh… ”, hanya itu yang berkali kali terdengar dari mulut Nita.
Saya jilatin klitoris-nya sambil saya lilit dengan lidahku keras-keras,
“ Aghhh… Febbb… laggiii… Eummm… Oughhh Feb… Ssss… Aghhhh… ”, makin ngak jelas desahannya.
Saya terus jilatin klitoris-nya, saya masukkin jariku ke dalam Vagina-nya dan saya keluar masukkin, sambil terus menjilatin klitoris-nya,
“ Aghhh… Eummm… Oughhh… Febb… kammu. apakanVaginaku… Aghhh ”, ucapnya sambil mendesah desah nggak karuan dan menggoyang goyangkan pinggulnya kiri kanan.
Lalu saya lebih intensifkan jilatanku dan diapun mulai memegang – megang kepalsaya dan akhirnya,
“ Aghhh… Feb… akkkuu mau keluar nih… Aghhhhh…”, ucapnya sambil membenam- benamkan muksaya ke Vagina-nya.
Terasa cairan membasahi lidahku. dan kemudian dia bangun dari posisinya dengan wajah berkucuran keringat. Dan payudaranya pun mengkilap basah oleh keringat, membuatku makin terangsang,
“ Febri kamu hebat belum pernah saya merasakan seperti ini ”, ucapnya sambil memelukku.
Kemudian saat itu saya menghentikan jilatan saya,
“ Sekarang kita ML yuk nita, kamu yang ditas yah ”, ucap saya.
“ Okey Febri sayang, sekrang giliran aku memuaskan kamu ”, ucapnya sembari memposisikan tubuhnya diatas saya.
Sekarang posisi kami mengunakan gaya sex WOT (women on top). Karena saat itu Liang Vagina Nita sudah basah dengan lendir kawinya, maka dia langsung memasukan kejantanan saya dengan mudahnya,
“ Zlebbbbbbbb…”,
“ Oughhhh… Eummmm… nikmat sekali memek kamu sayang… Aghhh… ”, desah saya nikmat.
Tanpa menjawab, nita-pun saat itu menggoyangkan pinggulnya diatas tubuh saya dengan lincahnya. Berwal dari perlahan hingga cepat sekali gerakanya,
“ Plakkk… Plakkk… Plakkk…, Oughhh… Aghhh… Yeahh… ”, desah kami ber iringan.
Karena saat itu aku sudah sangat horny sekali, sekitar 15 menit nita menggoyangkan pinggulnya, tiba-tiba terasa ada yang mendesak dari dalam kejantanku,
“ Oughhh Nit, nampaknya sebentar lagi aku akan keluar… Ssss… Aghhh… ” ucap saya.
“ Aku juga nih sayang, kita keluarin bareng yah, Ssss… Aghhh… ”, ucap Nita.
Setelah itu Nita-pun makin gila mengoyang kejantananku dengan liarnya, dan 2 menit kemudian,
“ Crotttt… Crotttt… Crotttt… Serrrrrrr….. ”,
Kamipun akhirnya nendapatkan orgasme secara bersamaan, air maniku tersembur kedalam liang Vagina nita. Karena saat itu kami besetubuh dengan gaya WOT, makan pejuh sayapun meleleh dan mengalir ketubuh saya. Sungguh nikmat sekali skandal sex yang kami lakukan, dan setelah itu Nita beranjak dari atas tubuhku. Kemudian kamipun tiduran sejenak untuk menghela bafas kami.
Dengan posisi berkeringat, berbalut pejuh, dan telanjang bulat. Sekitar 10 menit kami tiduran, kemudian kamipun bergegas kekamar mandi untuk merapikan diri. Setelah selesai merapikan diri mengingat hari itu adalah hari jam kerja, maka aku segera bergegas berpamitan,
“ Nita sayang, aku kerja dulu yah, Lovu u Nit, Emuuuachhh… ”, ucapku berpamitan sembari memberi kecupan pada bibrnya itu.
“ Terima kasih yah Febri, lain kali kita lakukan lagi yah, kapan saja dimana kamu ada waktu dan selama suamiku tidak ada, bey Febri sayang… emuuachhh… ”, ucapnya sembari memberi kecupan kecil pada saya.
Singkat cerita sejak saat itu kamipun sering melakukan hubungan sex, dan entah sampai kapan skandal kami akan berakhir. Jujur saja, saya tipe orang yang susah untuk melepaskan apa yang telah saya miliki, apalagi hubungan ini di iringi dengan hubungan sex. Selama masih nyaman dan aman saya akan selalu melakukan hal ini, resiko dan konsekuensinya saya siap menanggung.END