Cerita Bokep Online Kontol Besar
Ngentot Kontol Besar – Esok harinya, ketika Paman Sakong pergi kerja, aku pura-pura membereskan TV sebab kutahu, terdapat kaset terbaring di atasnya. Saat Bibi Ceme lewat di depanku mau melakukan pembelian barang ke pasar, segera kutegur dia. Situs Master Domino
“Bi, kata Paman Sakong nggak boleh sering-sering lihat bokep, trus ini apa?” kuperlihatkan dua kaset bergambar tak senonoh di tanganku.
“Ah, Paman Sakong kan telah menikah.” kilahnya.
“Pantes semalam ribut,” kataku menyindir.
“Lho, kok tahu, ngintip ya?” Bibi Ceme menuduh.
“Gak, aku inginkan pipis. Tapi gak jadi karena lihat Paman Sakong dan Bibi Ceme.” kataku terus terang.
“Kamu ini, badan aja yang gede, namun masih oon.” kata Bibi Ceme. Dia memang kadang meledekku begitu. “Ya sudah, tidak boleh ceritain sama siapa-siapa apa yang lihat tadi malam ya. Bibi Ceme nanti malu.” tambahnya kemudian.
Aku mengangguk, Setelah sekali lagi menyakinkanku, Bibi Ceme kesudahannya tersenyum. Ya, dia memang tahu, aku bakal merahasiakan apapun i aku diminta. Dan Bibi Ceme memang paling mempercayaiku. Situs Master Kiu
“Bi, aku boleh lihat gak? Mumpung Paman Sakong gak ada.” kataku penasaran.
“Jangan ah, nanti ketahuan orang.” katanya.
“Gak bilang siapa-siapa kok, ke Paman Sakong pun gak kan bilang.” kataku meyakinkan.
Bibi Ceme terlihat berpikir, lalu. “Bentar aja ya, keburu Paman Sakong pulang.” katanya.
Akhirnya, melulu sekitar 10 menit aku melihat, sebelum Bibi Ceme mematikan dan membawa kaset tersebut ke dalam kamar. Aku sempat agak ngambek, tapi lantas tersenyum ketika Bibi Ceme meraba burungku.
“Tuh kan, aku bilang pun apa. Gak baik lihat ginian, jadi tegang deh burung kamu.“ katanya.
“Biarin aja, nanti pun tidur lagi.” sahutku cuek. Bibi Ceme masih memegang dan mengelus-elus burungku dari luar celana. Enak sekali rasanya. Geli-geli gimana gitu.
“Kamu telah pernah onani?” tanyanya.
Aku mengangguk, ”Cuma sekali, Bi. Gak lagi deh, perih. Kencing jadi sakit.” kataku berbohong.
“Emang make apaan?” tanya Bibi Ceme lagi. Tangannya masih tetap asyik mempermainkan burungku yang kini sudah semakin keras dan menegang.
“Aku gosok pake sabun, temanku bilang gitu.” jawabku.
Bibi Ceme melulu tertawa, tapi lantas kami diam sebab kudengar pintu diketuk. Paman Sakong telah pulang. Bibi Ceme segera unik tangannya dan berlari guna membukakan pintu. Sedangkan aku, dengan tidak banyak dongkol pergi ke kamar dan onani disana. BERSAMBUNG >,,,,,,,,,,,,,,,,,,,