Cerita Dewasa Terbaru Lebih Baik Selingkuh
Lebih Baik Selingkuh Setelah saya lulus dari ceramah saya langsung di sirih oleh suami saya, ternyata usiaku masih muda, tapi karena suamiku adalah saudara kandung dalam bekerja jadi antara aku dan dia juga jarang melihat dan lebih buruk lagi untuk urusan tempat tidur tidak terpenuhi. , Bahkan dalam beberapa minggu bulan suami saya juga tidak di rumah.
Misalnya kalau pulang ke rumah tentu tidak langsung di tempat tidur karena lelah dia langsugn tidur, karena sebelumnya saya sudah tahu bahwa suami saya ingin pulang ke rumah saya sudah siap dari pakainku yang dengan sengaja saya pakai baju transparan.
Tapi ini semua cukup kaya untuk menggerakkan miselia ngelonin saya. Bangun di pagi hari juga apa yang saya pikir karyanya untuk hari itu, bukan nyolek2 saya yang lama tidak mencari nafkah. Juga misua tu alo tolong sempet ngegelutin saya, benar-benar cepet keluar, saya baru mulai panas di dah crot, terganggu setelah langsung berserakan dia tergeletak dan tidur dengan suaranya dan biarkan saya nongkrong sendiri.
Saya heran ja, kalo sangat kuat, kaya staminanya tinggi, so ma saya di tempat tidur kaya letoynya tinggal aja yang tersisa. Kasihan ya Meski begitu saya blon tidak pernah berpikir untuk ngelongok keluar rumah, mencari fans yang nongkrong di luar sana.
Sampai suatu hari, pekerja saya ngajakin saya menjadi anggota di sebuah klub olahraga terkenal yang membernya paling atas, karena juga anggota member member anggotanya sesuai kelas. Tapi apa itu, saya tertegun di rumah dan secara tidak sengaja ada lebih banyak uang, saya sering berolahraga di sana.
Peralatannya lengkap, selain peralatan olah raga indoor, di klub ini juga tersedia lapangan tenis dan kolam renang ukuran olimpiade. filmbokepjepang.net Saya suka berenang ja selain gymnastics bl untuk menjaga semua organ tetep kenceng di luar dalam. Karena ini adalah klub eksklusif, saya brani menulis memakai bikini seksi kalau ?? Saya ada di kolam renang.
Hampir semua mata Leaki di kolam mengikuti saya dimana saya bergerak, tapi bikini seksi saya, tapi iya mereka hanya strip saya telanjang dengan mata mereka, tidak ada yang mencoba untuk mengganggu saya baik dengan omong kosong tindakan. Saya bangga banget ngeliat pria ngiler ngeliat tubuh saya, ada kepuasan yang tidak saya dapatkan dari misua di rumah. Mengapa saya sangat suka kolam renang, satu alesannya karena ada instruktur kebugaran di kolam renang.
Pria itu cukup tampan dengan bentuk tubuh yang kokoh karena ia juga seorang atlet renang. Dia lebih tua dariku beberapa taon, jadi aku memanggilnya dan dia memanggilku nama.
Sore itu saya berada di kolam lagi. Setelah memakai bikini saya, saya menginjakkan kaki ke tepi kolam. Beberapa pria melirikku dengan tatapan nakal. Setelah pemanasan saya lalu turun ke air.
Setelah menyesuaikan diri dengan suhu air yang baru saya mulai berenang. Setelah tiga putaran, saya beristirahat di tepi kolam sambil menarik napas. Beberapa orang yang lewat menyapa saya, tampak seolah-olah mereka melahap saya dengan rasa lapar. Aku hanya tersenyum.
“Sendiri Sin?” Sebuah suara ramah mengejutkanku dari belakang. “Ya” jawabku sambil menengok ke belakang. Setelah melihat siapa yang menyapa saya, saya menjadi tenang.
“O mas … pokoknya (saya sebutkan namanya), pa dikabarkan, nampaknya dah lama tidak ketemu ya”.
“Cook si, bukan minggu lalu baru ketemu”. Saya tersipu karena bisbol saya jadi basi, saya hanya tertawa ja. Dia melihat saya tanpa berkedip saat dia berbicara dengan saya. Dia sedang melakukan pemanasan sebentar karena menempel di kolam. Sesekali aku melirik untuk melihat tubuhnya yang kokoh. Lalu mataku turun lagi ke dadanya yang merupakan bidang yang sangat berotot dan perut.
Saat mataku sampai ke baju renangnya, dadaku berdegup kencang, celana terlihat sangat menonjol di tengahnya. Pasti begitu besar.
Dia terjun ke kolam dan langsung meluncur. Setelah 7 kali bolak-balik ia menepi ke sisiku untuk beristirahat. Dia meletakkan tangannya di sampingku sehingga sikunya menyentuh paha kananku. Kami mengobrol hanya ngalul ngulul, saya kembali berenang dengan lebar kolam beberapa kali bolak-balik, sampai hari dah lebih gelap.
“Udahan ya mas, dah melalui magrib ni rasa”.
“Mo mana mangnya, di rumah juga ndirian kan, mau aku temein, kita jalan dulu ja, itu masi sore ni”.
Dia membujuk saya, matanya menatap ke arah saya. Akhirnya saya menyerah pada persuasi yang terus-menerus. “Ya saya sudah membilas Sintia ya mas”, kataku sambil keluar dari kolam.
Setelah memakai rok selutut dan blus kencang aku meninggalkan klub. Dia menungguku dengan sepedanya. Memang dia tidak punya mobil, dah beberapa kali dia nganter saya pulang dengan sepedanya. Helm Nyodorin Aku mengambil helm itu, kupake, lalu aku duduk miring di belakang dengan lengan kananku melingkar di pinggangnya.
Motornyapun meluncur keluar dari halaman klub, saya hanya pergi ke mana dia membawa saya, dan akhirnya dia berhenti di depan sebuah bioskop yang cukup terkenal. “Watch Sin” Aku hanya mengangguk, dia markirin sepedanya aku sedang menunggu di pintu bioskop. Ini adalah pertama kalinya dia mengajak saya untuk berjalan, nonton.
Biasanya kebanyakan Anda hanya makan malem maka dia antera saya pulang ke rumah. Rasakan abege kaya yang pertama kali mengundang cowoknya untuk nonton deh. Memang usia saya masi masuk abege kali jadi biar dah menikah tapi ampir tidak pernah dipecek misua.
Karena masi agak lama diputer film, kita cari makanan dulu di sekitar bioskop, dah waktu makan malem benar. Setelah memesan tiket, kami masuk ke dalam dan ternyata jam tangan itu sangat sedikit. Setelah mendapat tempat duduk, kami berdua mulai menikmati pemutaran film. Belum lama ini, saya kaget saat tangannya memeluk bahuku.
Saya mencoba untuk tenang dan tidak bereaksi terhadap apapun. Melihat saya masih dia lebih berani, wajahnya dibawa ke wajah saya dan tiba-tiba dia mencoba mencium bibir saya. Karena saya refleks untuk menghindari ciuman itu adalah telinga dan leher saya, tapi itu termasuk daerah sensitif saya.
Saya sangat senang saat bibirnya mencium leher saya setelah sebelumnya meniup telinga saya jadi saya gila. Bibirnya kembali naek dan kali ini berhasil menghancurkan bibirku.
Saya menjadi terganggu, dan sepertinya dia tahu bahwa saya mulai memakan umpan yang diberikannya kepada saya. Tangannya terangkat ke dadaku dari pundakku dan mulai membelai tokokku dari bagian luar bajuku. Hal ini membuat saya terdorong keras. Aku terus memegang tangannya. Tangannya yang satu berhasil menggantikan saya saat yang lain lolos dan menjadi lebih aktif.
Dia berhasil membuka kancing blus atas saya dan kemudian membelai tokyo saya dari bagian luar brac saya yang tipis. Malu juga jika dia tahu puting saya sangat keras. Bibirnya yang kembali berputar di leherku mulai turun ke bahu menurunkan tali bra dan bajuku ke pinggangku. Lalu bibirnya menutupi tokoku.
Saya menjadi semakin pelupa diri. Begitu tokedku terpapar, dia tidak segera dianeksasi tapi puting keras saya dirangsang terlebih dulu dengan hidungnya. Nafas hangatnya bisa membuat putingku semakin keras.
Lalu dia menciumku perlahan, pada awalnya bagian bawah lingkaran terus berlanjut sehingga hampir semua bagian tokedku dicium dengan lembut. Tidak puas menggodaku, lidahnya lalu mulai menari di tokyo.
Aku mulai mendesah dengan lancar. Lidahnya mulai menyapu putingku. Perlahan dulu, semakin lama semakin sering dan akhirnya puting saya dikulumnya. Saat aku merasa senang, dia melepaskannya dan kemudian mulai mencium dari tepinya lagi.
Perlahan memanjat dan kembali menangkap putingku. Kali ini putingku digigit lembut saat lidahnya berputar-putar di sekitar putingku. Sensasi yang diraihnya luar biasa, mengetahui hal ini jarang saya dapatkan dari misua.
Melihatku mendesah, dia semakin berani. Selain menggigit puting kecilku sementara lidahnya tersapu, kedua tangannya mulai berlutut. Saat tengkukku mulai berkobar, aku membiarkan tangannya menyentuh lututku dan masuk ke rokku untuk membelai pahaku. Dia tahu bahwa tubuh saya mengernyit dengan rahmat dan dengan lengannya mulai memanjat dan sekarang berada di selangkangan saya.
Dia dengan lembut menggosok pangkal pahaku di tepi CDku. Hal ini menimbulkan sensasi dan nikmat luar biasa. Aku tidak bisa duduk diam lagi, sebentar-sebentar memutar. Saya tidak bisa lagi menyembunyikan kesenangan yang saya alami, ini dia bisa tahu dengan kelembaban CD saya.
Jarinya yang besar akhirnya tidak mampu menahanku saat dia memaksanya menyelinap ke belakang CD dan langsung meraih jepretanku. filmbokepjepang.net Dengan lembut dia memutar jarinya jadi saya harus menutup bibir saya sehingga knalpot saya yang keluar tidak terdengar oleh penonton lainnya. Jari-jarinya dengan lembut menyentuh klitorisku dan gerakannya yang bengkok membuat tubuhku terasa ringan dan melayang.
Akhirnya pertahanan saya rusak, cairan kental mulai keluar dari tahi lalat saya dan dia tahu itu untuk mengintensifkan serangannya. Akhirnya puncaknya datang, memeluk kepalanya erat-erat dan aku memasukkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku gemetar.
Dia dengan sabar membelai klip saya sampai membuat saya gemetar seolah tidak berhenti. Lubang mol basah saya dimanfaatkan dengan baik olehnya. Sementara jempolnya masih memainkan clit saya, jari tengahnya tergores lubang saya. Aku tersentak untuk itu, berapa lama dia membuatku seperti itu dan berapa kali aku mengalami orgasme.
Kemudian aku memberanikan diri, aku merentangkan tanganku ke selangkangannya. Ada gundukan yang mulai mengeras. Batangnya mengarah ke putingnya, saya terus membelai panjang batang yang menurut saya sangat besar dari bagian luar celananya. Perlahan-lahan batangnya tumbuh panjang dan besar, saya lebih asyik meremas bolanya jadi dia terangsang. “Kami pergi ke tempat kosku ya Dosa” bisiknya lalu menciumi daun telingaku.
Aku mengangguk, dan setelah menyesuaikan pakaian yang kupakai, dia menarikku jadi aku ikut. Setelah 10 menit mengendarai sepeda motor, kami mulai memasuki sebuah bangunan besar dan agak sepi. Saat dia menempelkan pinggul ke kamarnya, beberapa orang di sana menatap kami dengan mata pekat.
Tapi tetap saja tidak mengurangi kecanggungan dan kecanggungan yang menimpaku. Ketika sampai di pintu kamar kosnya terbuka, aku berhenti sejenak. Dengan tenang dia menarik bahuku dari belakang dan dengan diam mendorongku masuk. Setelah menutup pintu dan menguncinya, lalu tangannya turun ke pinggul saya lalu memutar tubuh saya sehingga sekarang kita saling berhadapan.
Kami menghadap sebentar, lalu dia tersenyum dan membalas bibirnya sambil menciumi bibir bawahku dan mengatasiku dengan bergantian dan mencoba menggairahkanku lagi. Aku mendesah sedikit saat tangannya turun dari pantatku lalu meremasnya dan menarik tubuhku ke tubuhnya. Bibirnya perlahan mencium bibirku, bibirnya menyebar di antara kedua bibirku yang tanpa sadar menyapanya.
Lidahnya menyelinap ke dalam mulutku dan memutar lidahku, jadi aku mengikuti lidahnya. Saat lidahku berubah menjadi mulutnya, dia dengan cepat mencubit lidahku di antara langit-langit dan lidahnya. Tubuhku menggeliat dengan senang yang muncul, mataku tertutup, itu adalah ciuman paling enak yang pernah kurasakan dalam hidupku.
Saat itulah aku merasa dia membuka kancing bajuku. Tubuhku menggigil sedikit saat udara malam yang dingin menabrak tubuhku yang terpapar perlahan saat dia berhasil menyelipkan bajuku ke lantai. Lalu tangannya kembali ke pinggul, lalu berhenti di bokong untuk meraih ritsleting rokku dan menariknya ke bawah dan melepas rokku ke lantai.
Saya kemudian membuka mata saya perlahan dan saya melihat bahwa dia menatap saya tajam tanpa berkedip. Mata matanya yang tajam menyapu bagian-bagian tubuhku pelan, tatapannya berhenti lama pada dorongan kuatku yang terdorong. Braku nyaris tidak mampu mengakomodasi dadaku. Meski itu kolam renang dia juga melihat saya hanya bikini minimal, minimal bra dan bra yang saya pakai kasi ini.
Saya senang dan bangga melihat pria itu dengan mata yang mengagumkan. Sepertinya semua usaha saya sejauh ini untuk menjaga keteguhan tubuh tidak sia-sia. Aku terseret ke depan saat lengannya yang keras kepala bersandar di pinggangku yang ramping dan menariknya ke tubuhnya.
Lenganku terkulai saat dia memelukku, dia mencium bagian leherku sambil terus-menerus membisikkan pujian akan kecantikan bagian tubuhku. Akhirnya ciumannya sampai ke daerah telingaku dan lidahnya dengan lembut menyapu bagian belakang telingaku.
Aku bergoyang, tubuhku gemetar sedikit dan aku merintih kecil. Dia telah menyerang salah satu bagian sensitif saya dan dia tahu dia melakukannya berulang kali. Lalu bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku ke pangkal leherku. Tubuhku terasa ringan dan tanpa sadar lenganku melingkar di lehernya.
Rupanya bahasa tubuh saya sudah cukup dipahami sehingga dia menjadi lebih berani. Tangannya telah membuka gelangku dan pada saat itu bra itu sudah tergeletak di lantai.
Dia mengangkat saya, membawanya ke tempat tidur dan berbaring perlahan. Lalu dia berpaling dariku dan perlahan mulai menanggalkan baju. Saya sangat menikmati pemandangan ini. Tubuhnya yang berotot dan berotot itu tidak gemuk dan itu memberi saya hasrat istimewa. Dengan hanya memakai cd, ia duduk di tepi ranjang.
Lalu dia membungkuk dan mulai mencium ujung jari kaki saya. Aku merengek dan mencoba menghentikannya, tapi dia memintanya untuk melakukannya dengan bebas. Karena penasaran dengan sensasi yang ditimbulkannya, akhirnya aku membiarkannya mencium, menjilat dan menghisap jari kakiku.
Saya geli, tersanjung dan ketagihan untuk melanjutkan kesenangan ini. Bibirnya sekarang sibuk di betis saya yang menurutnya sangat indah. Mataku melebar saat aku merasakan bibirnya bergerak ke atas melalui paha bagian dalamku.
Perasaan geli dan senang hati yang membuatku melupakan diriku dan tanpa sadar perlahan membuka pahaku. Dia dengan mudah memosisikan tubuhnya di antara pahaku. Teriakku sambil mendaratkan bibirnya di atas gundukan CDku yang masih terbungkus. Terlepas dari kehadiran cd tersebut, ia terus menghancurkan gundukan dengan bibirnya seakan sedang menciumku.
Aku terus mengerang nikmatku, tanganku meremas apa pun yang dia temui, seprai, bantal, dan bahkan rambutnya. Tubuhku tidak bisa tetap diam bergetar dan gelisah, mulutku berdesis tak sengaja, pinggulku bergoyang-goyang erotis erotis dan beberapa kali diangkat mengikuti kepalanya.
Untuk kesekian kalinya pinggul saya terangkat cukup tinggi dan saat itu dia tidak menyia-nyiakan kesempatan melepas cd saya. Saya sedikit tersentak tapi orgasme yang selalu dekat membuat tidak mungkin memikirkan sesuatu yang harus dilakukan. Bukit ibuku yang belum tersentuh suamiku di depan matanya.
Perlahan lidahnya menyentuh belahan dada saya, saya menjerit tak tertahankan dan saat lidah bergerak naik turun belahan dada saya, puncak orgasme datang tak tertahankan. Tanganku memegang dan meremas rambutnya, tubuhku gemetar dan melompat. Ia tetap berada di posisinya, jadi lidahnya masih bisa menggelitik klitorisku saat puncak kenikmatan datang.
Aku merasa dinding kelembabanku telah membasahi dan berkedut. Itu adalah hasil latihan rutin, lorong refleks saya secara refleks akan membuat gerakan kontraksioner untuk memberikan pujian yang luar biasa.
Sepertinya dia bisa melihat moncongku, jadi itu membuatnya lebih bergairah. Kini lidahnya semakin ganas dan dengan liar menyapu area selangkangan saya, bibirnya berciuman dan bahkan cairan saya yang mulai mengalir tersedot olehnya. Napasnya mulai memburu, saya tidak bisa lagi menghitung berapa kali saya mencapai puncak orgasme dengan permainan lidah dan bibirnya.
Aku tampak pasrah, terutama saat dia meraih putingku. Dia mencium leherku dan mulai memainkan putingku. Dia mencubit puting susu kecilku dan mulai mengerang, lalu dia memutar putingku dengan lembut. Lidahnya mulai turun ke pundakku. Tiba-tiba ciumannya beralih ke putingku, dia segera mengisap puting susu kananku dan tangan satunya memutar puting susu kiriku.
Dadaku berdenyut-denyut. “Ohh .. mas .. tetap mas .. sshh ..” sekarang, nyalakan puting susu kiri saya dikulumnya, lidahnya menari dan sesekali mengisap dengan kuat. Geli dan sangat sensasional sama sekali. Putingku mengencang.
Dia menendang penisku dengan lembut, lalu memutar kedua putingku ke arah yang berlawanan. Aku mulai merintih. Dia lalu bangkit. Dengan posisi setengah duduk ia melepaskan cd-nya. Beberapa saat kemudian aku merasakan koper besar itu mulai menyentuh selangkangan basahku.
Dia membuka kakiku lebih lebar dan mengarahkan kepalanya ke bibirku. Meski tidak terlihat oleh saya, saya bisa merasakan betapa keras dan besar dirinya sendiri. Dia bermain-main dengan kepala isi di bibir kibumku, bergerak naik turun dengan lembut untuk membasahinya. Tubuhku terasa tak sabar menunggu aksi selanjutnya, lalu gerakan berhenti.
Dan aku merasakan sesuatu yang hangat mulai mencoba menerobos lubangku yang masih sempit. Tapi karena liang itu cukup basah, kepala kursi pelan tapi pasti tenggelam, semakin dalam.
Aku merengek lama saat akhirnya dia mengubur seluruh tangkai kontolnya. Saya merasa kencang tapi sekaligus merasakan nikmatnya, seolah-olah si sluruh sensitif di liang tersentuh. Batang yang keras dan padat disambut dengan hangat oleh dinding giranganku yang tak tersentuh.
Cairan pelumas mengalir dari dinding dan denyut nadi mulai menggetarkan saya agar membiarkannya tenggelam sedikit lebih lama untuk merasakan kesenangan denyut nadi saya. Lalu ia mulai menariknya keluar perlahan dan mendorongnya lagi, semakin cepat dan cepat.
Serangan kuat dan ganas seperti itu membuat gelombang orgasme naik lagi, dinding kiblat berdenyut lagi. Perpaduan gerakan kontraksi dan gerak maju mundur membuat kontur tampak berurutan, sebuah kesenangan yang tak bisa disembunyikan hingga gerakan menjadi semakin liar, wajahnya tegang dan keringat menetes dari dahinya. Melihat ini, keinginan muncul untuk membuatnya bisa mencapai nikmat.
Aku mengangkat pinggulku sedikit dan membuat gerakan melingkar saat dia melakukan gerakan menusuk. Dia tampak kaget pada gerakan dangdut ini sampai ekspresinya menjadi lucu menahan kebaikan, batangnya tumbuh lebih besar dan keras, pinggulnya berayun lebih keras namun tetap lembut. Akhirnya pembelaannya rusak, benturannya menusuk keras ke dalam moncongku, tubuhnya gemetar dan berkedut saat semprotannya disemprotkan berulang kali berulang-ulang. Saya juga bellow panjang ketika untuk kesekian kalinya orgasmeku puncaknya tercapai.
Sesaat dia membiarkan koper di tubuhku sampai napasnya kembali teratur. Tubuh saya sendiri sangat lemah, tapi saya akui bahwa kesenangan yang saya dapatkan luar biasa dan belum pernah saya rasakan sebelumnya. Kami kemudian merasa lelah setelah mengumpulkan kesenangan.
Pagi itu saya bangun sekitar pukul 5.45, dan saya merasa seluruh tubuh saya sakit dan sakit. Saya mencoba bangkit untuk duduk, tapi tubuh saya macet. filmbokepjepang.net Ketika saya perhatikan, saya terjebak oleh kedua lengan. Tangan kanannya menjadi bantal untuk kepalaku dan mencengkeram yang lemah dari tokedku, sementara tangan kirinya melengkung di pinggangku dengan kedua telapak tangan terjepit di antara kedua pahaku.
Lalu aku merasakan nafas hangat yang lembut di belakang leherku, lalu aku memalingkan kepalaku sedikit. Aku melihat wajahnya yang tertidur di sampingku, wajahnya seperti tersenyum puas. Siapa pun akan menghadapi seperti itu jika sudah kehabisan ML, pikirku.
Saat aku mencoba melepaskan tangan kirinya, kudengar dia bergumam di belakangku. Aku memberikan wajahku, perlahan dia membuka matanya dan senyum tipis muncul di wajahnya. Dengan itu saya merasa tangan kanannya mengencangkan tokedkuku yang mencengkeram dan tangan kirinya mulai mengelus pangkal paha saya. Saya belum siap dengan serangan itu agak terkejut bahwa tubuh saya bergetar dengan lancar.
“Selamat pagi,” katanya lembut, menciumi leherku. “Mmh .. morning mas”, jawabku sambil berusaha mengatasi gerakan kedua tangan yang lebih aktif.
Kemudian ciumannya mulai bergerak dari tengkuk ke leher di bawah telinga dan kemudian lidahnya menjilat di belakang telinga saya yang sejak tadi malam mendapat stimulasi berkali-kali.
Sejenak dia berhenti sejenak, kemudian dia membalikkan tubuhku sehingga sekarang aku berhadapan muka dengannya, lalu dia mencium bibirku dengan lembut. Dia mulai meremas dadaku lagi, aku diam saja apa yang akan dia lakukan.
Kedua jarinya secara aktif meremas dua tokedku saya, apalagi saat jari mulai berputar dan kemudian memutar puting kedua saya. Rasa senang yang indah dari dadaku menyebar ke seluruh tubuhku, yang membuat tubuhku gemetar dan mengerang halus.
Tiba-tiba semua kesenangan dihentikan, tapi ada sesuatu yang hangat di sekitar dadaku, terus menghentikan putingku. Aku membuka mataku untuk sementara waktu, ternyata dia sibuk menjilati putingku dan mengisapnya.
Aku terus menyelimuti setiap kesenangan yang dihasilkan oleh permainan lidahnya di dadaku, perlahan membuka mataku. Dan aku bisa melihat bagaimana dia menjelajahi setiap lekuk tubuhku. Aku menghela napas panjang saat merasakan sesuatu yang menyentuh hatiku. Ternyata jemarinya sudah membelai moncongku yang dulu basah.
Sambil terus memainkan lidahnya di puting susu saya yang sangat keras, seperti tadi malam sambil mengisap lidahnya memutar-mutar puting susu saya, sesekali dia menggigitnya sehingga saya menjadi berkelojotan yang tak tertahankan. Saat aku terengah-engah, dia memindahkan serangannya ke selangkanganku.
Aku menarik napas dalam-dalam saat lidahnya yang hangat dan basah menyentuh mulutku, aku mendesah dengan gas saat lidahnya naik ke jepitanku dan menyentuhnya. Lalu dia dengan terampil memutar-mutar klitorisku dengan bibirnya sampai benar-benar membuatku meremasnya dengan mudah. Saya suka tersengat listrik karena saya tidak tahan melihatnya, melihat bahwa dia semakin ganas memutar klip saya. “Euh .. Ah .. Ah .. Ach .. aw ..”
Aku tidak tahu bagaimana keadaanku saat itu, yang jelas mataku kabur, sepertinya semua berputar. Tubuhku lemas dan napasku seperti maraton. Saya benar-benar pusing, saya tetap memejamkan mata, ada percikan kesenangan di tubuh saya yang mulai dari selangkangan merayap ke pinggul saya lalu pindah ke dada saya dan akhirnya membuat tubuh saya kejang tanpa bisa mengendalikannya.
Dia menatap wajahku, menikmati puncak kesenangan yang dia berikan sambil tersenyum. Aku mencoba mengatur napasku, dan saat aku tenang dia menyerahkan ku wow, yang 2 kali lebih besar dari pada Semalem. Aku baru saja melihat sekilas kopernya yang besar, itu sangat besar.
Kini kontur yang sudah hampir tegak di depan wajah saya, tangan kanannya biasa memegang koper sementara tangan kirinya membelai rambutku dengan lembut. Aku tahu dia ingin diemut. Aku membuka mulutku dan kujilat kepala pusat kecil, terasa hangat dan membuatku kecanduan.
Awalnya baru saja menjilati, saya terus menendang kepala dahi. Aku mengisap sedikit aku terus memasukkan semuanya ke dalam mulutku tapi sayangnya tidak bisa memasukkan semuanya. Kepala itu menusuk ujung mulutku tapi tersisa beberapa sentimeter lagi. Saya tidak ingin memaksanya, saya bergerak naik turun saat saya mengisap dan sesekali saya menggosok batang menggunakan tangan kiri saya.
Dia tampak puas dengan permainan saya, dia melihat betapa asyiknya karaoke saya, sesekali dia membuka mulutnya sambil sedikit menghela napas. Kira-kira 10 menit kemudian, masih belum ada tanda bahwa dia akan keluar. Lalu dia melepaskan koper dari mulutku, lalu dia berdiri dan mendorongku ke tempat tidur sampai aku di punggungku.
Lalu dia membuka pahaku sedikit lebar dan menjilatku lagi yang membanjiri mekiku. Menjaga kontur dimaksimalkan, lalu mengarahkan koper ke mekiku, tapi tidak segera masuk. Dia mengusap dahinya dulu ke bibirku, beberapa detik kemudian dia memasukkan kopernya ke dalam.
Merasakan sesuatu yang padat dengan gaya hangat dan kuat ke dalam mulutku, menggores dinding berlendir itu. Aku mulai berkedip lagi untuk merasakan bagaimana konturnya menggosok dinding mekiku sampai perasaan senang kembali ke tubuhku. Tiba-tiba, isi paksa masuk ke mekaku terus membuat tubuhku berkelojotan tidak menahan kesenangan.
Lalu ia mulai menggerakkan pinggangnya ke atas dan ke bawah. Isi gosokkan ke mulut saya, mulailah lambat dan kemudian semakin cepat dan cepat. Ada rasa senang setiap kali dia menarik dan menarik isinya. Dia semakin cepat dan goyah untuk mengguncang gubukku, aku sendiri yang sudah memar tak tahan merasakan nikmat yang terus mengalir dari dalam mekiku.
Ketika rasa senang hampir mencapai puncaknya, dia tiba-tiba mengeluarkan isinya dari mekaku, meski aku sudah lemah aku tahu apa yang kuinginkan. Aku berbalik, dia berbaring menghadapku. Lalu aku angkat pantatku, aku berlutut dan membuka pahaku sedikit sementara tanganku memegang tubuhku agar tidak roboh dan aku bersiap untuk ditikam darinya dari belakang.
Dia memasukkan isinya ke mantra dari belakang, dia terus gemetar lagi mekiku. Dari balik shuffle tidak terlalu keras, tapi lebih cepat. Saya memiliki kekuatan untuk membuat tubuh saya tidak roboh, dan saya merasakan tangan kirinya meremas dadaku dari belakang, jagalah jari-jarinya menggosok putingku. Jempol kanannya menggosok klitorisku.
Aku benar-benar mengapung, tubuhku bergerak impulsif dan mataku berkedip pada kenyamanan. Kumisku terguncang, klitorisku digosok, dadaku meremas dan memutar putingnya. Aku benar-benar tidak kuat lagi, rasanya seperti ada aliran stun yang menyerang tubuhku dan menyebar ke segala arah. Pada saat bersamaan aku merasakan kepala isi membesar di dalam lubang berkabungku, terasa begitu percikan api itu meledak dengan galak. Serentak aku menjerit pelan dan roboh ke kasur.
Setelah semuanya tenang, dia kemudian membalikkan tubuhku dan menjilat kedua putingku. Sambil menikmati sisa-sisa gelombang orgasme yang terus berkembang, saya meraih rambutnya yang agak panjang dan menyelinap. Setelah itu saya melangkah kaki ke kamar mandi yang terletak di ruang kos. Angin sepoi-sepoi menyegarkan kembali kesegaran tubuhku yang terasa layu di sana sini.
Sambil menikmati semua itu, ada dorong halus dari pintu. Aku membuka pintu kamar mandi dan dia tampak bingung melihat tubuh telanjangku dengan rambut basah. Dia masuk dan langsung memeluk tubuh saya. “Mandi dulu,” bisikku di telinganya.
Rupanya dia akan taat dan segera memerah tubuhnya dengan air, lalu dia menyabuni tubuhnya dengan sabun cair. Melihat tubuh berotot dan berotot basah dengan air, gairah saya mulai bangkit kembali. Saya meraih tubuhnya, mengambil sedikit cairan sabun dan saya menerapkannya pada telapak tangan saya. Setelah itu saya kusabuni tubuhnya, pertama ke dadanya sebuah bidang, lalu turun ke perutnya yang berotot dan akhirnya menuju batang yang berdiri tegak lagi.
Melihat batang yang membesar dan mengeras membuatku bergidik dan rewel. Perlahan aku mengoleskan sabun ke tempat duduk dan menggosoknya dengan lembut di atas bagasi. Saya melihat bahwa dia mulai gelisah, jadi saya meningkatkan gerakan tangan saya menjadi kocokan tapi masih lembut. Saya melihat gerakan tubuhnya semakin tidak teratur, akan keluar rupanya dia, pikir saya.
Tiba-tiba dia menarik tanganku dan melepaskannya dari bagasi. Lalu dia mengganti sabun saya, pertama dia mengusap kedua tangan dan kaki saya. Lalu datanglah gerakan pembuangan ke daerah vital saya. Lalu dia berdiri di belakangku. Lalu dia memeluk saya dan mulai mengolesi dua gelas saya dengan telapak tangannya yang besar dan lebar. Aku mencoba bertahan agar tidak mendesah, tapi apa yang bisa saya katakan saat dia memutar putingku, desahan panjang dari bibirku.
Puas bermain di sekitar dada, menyapu perutku dan turun sampai akhirnya sampai di liang kuburku. Aku merintih lagi saat menggosok tahi lalatku dengan busa sabun lembut yang hampir menutupi permukaan lubangku. Saat gerakanku semakin liar, dia menarik tangannya dari bawah pahaku dan menyiram kami berdua dengan air. Saya kemudian memutar tubuh saya sehingga sekarang kita saling berhadapan, tinggi badan saya hanya sampai ke dahinya.
Aku mencium bibirnya dan dia menjawab, lidahnya yang liar bergerak menari di dalam mulutku dan aku benar-benar menikmatinya. Tangan kami tidak terdiam, dia menyentuh tokok saya dan saya menyentuh bagasi yang berdiri tegak. Ada gerakan perang antara kami berdua, dia asyik meremas dan memutar-mutar putingku sambil sesekali mengisap dan menggigit. Sementara saya mencoba mengatasinya dengan terus mengocok batang yang sudah sangat keras. Desahan nafas dan erangan kesenangan kami memenuhi sudut kamar mandi.
Setelah saya berpikir cukup, saya perlahan memandu bagasi untuk masuk ke dalam lubang saya. Aku merentangkan kakiku sedikit agar lebih mudah masuk ke liangku. Perlahan-lahan koper mulai masuk, moncongku sepertinya menyedotnya. Aku membiarkan sejenak kenikmatan berjalan melalui semua persendianku, lalu aku membungkus tanganku di lehernya. Lalu dia menjemputku dan menyandarkan tubuhku ke dinding kamar mandi.
Lalu ia mulai menggoyang pinggulnya yang membuat kopernya masuk ke dalam lubangku. Perasaan belas kasih yang luar biasa menyelimuti saya saat bagasi masuk ke dada saya. Kira-kira sepuluh menit kemudian rasanya yang lezat mulai menyebar ke sekujur tubuhku, dan akhirnya mengerang panjang disertai ledakan orgasme yang menimpa tubuhku.
Dia berhenti sejenak untuk memberi saya kesempatan untuk menikmati orgasme kesekian kalinya. Setelah melihat napasku kembali secara teratur, dia kembali dengan cepat dan tajam. Saya tidak berpikir bahwa gerakannya bisa kembali membuat saya merasakan detik-detik sebelum orgasme. Saat dia menjerit dan menumpahkan semprotannya ke dalam lubang saya, saat itulah saya merasakan tubuh saya seolah-olah saya tersengat listrik dan ledakan orgasme kembali ke saya.
Selamat baru lima menit yang lalu aku mencapai klimaks. Setelah cukup tenang, aku menarik wajahnya lalu diciumnya lembut. “Mas, kuat amat si, bisa trus2an muncrat di mekiku, nikmat banget deh dari semalem ma mas”. “Aku juga nikmat banget deh Dosa, meki kamu dah peret, kerasa banget deh empotannya.
Aku blon pernah ngerasain diempot kaya gini “. “Aku masi mau lagi mas, aku ketagihan ni ma konti mas yang besar banget. Kerasa banget deh masuk masuknya di meki aku, sesek rasanya kalo mas amblesin smuanya “.
“Siapa takut, skarang kita nyari makan dulu yuk, abis itu baru maen lagi”. Segera kita saling melap badan dengan anduk, aku terpaska memakai pakean yang semalem karena aku gak bawa ganti. “Pulang kerumahku dulu ya mas, tuker baju”.
“Mangnya suami kamu gak pulang ni ari”. “Gak mas, katanya lusa baru pulang”. “Gila juga ya suami kamu, punya istri napsuin gini ditinggal kluar kota mulu. Tapi gak apalah, jadi aku bisa nikmatin peretnya meki kamu kan “. Aku tersenyum ja pendengaran ocehannya.