Cerita Seks Memek Cewek Gemuk
Cerita Seks Memek Cewek | Micabi, wanita sebayaku berumur 34 tahun. Micabi berperawakan diluar kewajaran, bertubuh gemuk dan besar, wajahnya biasa saja. Kalaupun mau disebutkan kelebihan dari fisik Micabi adalah kulitnya yang putih dan mulus.
Dengan ukuran tubuh 165cm dengan berat 75kg tentu pembaca bisa membayangkan seberapa besar bentuk tubuhnya, bandingkan dengan tubuhku yang berukuran 171cm dengan berat 67kg. Sebagai lelaki normal, apalagi selama ini telah matang berpetualang sex dengan wanita-wanita dari segala usia yang berhasil tidur denganku tanpa memberikan imbalan uang sedikit-pun, tentu saja sosok Micabi tidak masuk dalam hitunganku.
Namun Cerita Seks Memek Cewek menjadi lain manakala saat pertama kali aku dekat dengan Micabi gara-gara bertabrakan saat terburu-buru memasuki pintu lift gedung di tempat aku bekerja. Bisa pembaca bayangkan, dengan berlari kecil mengejar pintu lift yang terbuka, aku langsung saja menyeruduk masuk tanpa kuketahui ruang lift sudah penuh sesak.
Penuh sesak? Cerita Seks Memek Cewek – Sebenarnya tidak juga, tetapi karena ada Micabi, tampak ruang lift menjadi sesak, dan saat itu pulalah aku tanpa sengaja bertabrakan dengan Micabi, wanita yang bekerja satu lantai denganku tetapi berbeda perusahaan. Tentu saja aku mengenalnya sudah lama, tetapi belum pernah saling berbicara karena memang aku tidak tertarik untuk mengajak berbicara. Cerita Seks Memek Cewek
“Ups…sorry” itulah kata pertama-ku kepadanya.
“It’s OK, gak masalah” timpalnya dengan muka menunduk.
Aku jadi teringat cerita teman sekantor bahwa di kantor sebelah ada cewek gendut namanya Micabi yang pendiam dan pemalu. Cerita Seks Memek Cewek
Sepintas cerita itu benar, tetapi beberapa saat setelah pintu lift tertutup dan merangkak naik, “Wah…bajunya agak basah mas, terkena tetesan hujan ya? Emang gak bawa paying?” meluncur kata-kata Micabi seolah sudah mengenal-ku sejak lama.
“Eh…iya, abis turun dari bus langsung berlari karena ujan deres banget sih” gelagapan aku menimpali pertanyaannya.
“Biasanya jam segini sudah di kantor, tumben kita ketemu di lift?” Micabi masih meneruskan pertanyaannya.
“Bangun kesiangan, karena nonton siaran langsung bola di TV”, aku sudah mulai bisa mengatasi keadaan dan perlahan tiba-tiba menjadi enak ngobrol dengan Micabi.
Teng….bunyi lonceng lift menandakan lantai yang kutuju telah sampai. Bruakkkk….untuk kedua kalinya kami bertabrakan, karena kami keluar secara bersamaan. Tetap saja masih belum kusadari bahwa Micabi adalah cewek yang bertubuh gemuk.
“Hmmm….gitu ya gak mau ngalah ama wanita…lady first dong…apalagi ukuran-ku kan untuk dua orang” omel Micabi dengan nada tersenyum dan bercanda
“Iya deh sorry, kirain cukup buat aku tadi…hehehehe” obrolan semakin mencair.
Sejak kejadian tabrakan di lift, Micabi yang semula tidak kuperhatikan, sekarang menjadi salah satu wanita teman ngobrolku di saat istirahat kantor. Maklumlah, di kantorku sendiri juga tidak banyak wanita, jadi kehadiran Micabi cukup memberikan suasana segar saat mengisi istirahat. Cerita Seks Memek Cewek
Hingga suatu saat Micabi menawariku dua buah tiket konser, “Wendy, aku punya tiga tiket konser nih, rencananya yang dua buah untuk teman-ku yang sudah pesan, mendadak mereka membatalkan nonton karena harus keluar kota, sayangkan kalau gak kepakai. Nih yang dua buah buat kamu aja, terserah kamu ajak siapa, tapi kalau bisa kita berangkatnya bareng” tawaran Micabi disela-sela istirahat kantor.
“Wow, serius nih, tapi siapa lagi yang satu ya? Boleh kan buat istriku” jawab-ku
“Loh terserah aja” jawan Micabi
Tetapi ternyata istriku menolak karena kebetulan sudah telanjur janji untuk acara kangen-kangen-an dengan teman-teman satu sekolahnya dulu. Cerita Seks Memek Cewek
Dihari yang ditentukan untuk nonton konser, kami janjian di sebuah mall di tengah kota, berhubung aku tidak punya kendaraan, maka Micabi bersedia berangkat sama-sama dengan mobilnya yang memang kutahu sejak lama bahwa selama ini dia ke kantor juga mengendarai mobil pribadi. Cerita Seks Memek Cewek
Konser musik rock di ancol ini memaksaku untuk larut ikut berjingkrak-jingkrak. Tidak kusangka Micabi cukup pede untuk ikutan jingkrak-jingkrak. Dan tentu saja keakraban kami semakin lengket dan tanpa rasa malu-malu sesekali kami berangkulan sambil goyang bersama. Cerita Seks Memek Cewek
Konser selesai jam 11 malam, dalam keadaan lelah aku gantian nyetir kendaraan Micabi yang sejuk ber-AC. Entah siapa yang memulai, kami saling berangkulan dan Micabi merapat ke pundak-ku yang sedang konsentrasi mengendarai mobilnya. Cerita Seks Memek Cewek
“Ndutzzzzzzz, selama ini kalau kamu lagi kesepian dan tiba-tiba horny gimana tuh?”
“Ya self service lah” timpal Micabi, “Masturbasi?” komentarku, “Iya….abis gimana lagi? Gak ada yang bantuin sih…hahahahaha” seloroh Micabi tanpa rasa malu.
“Wah….tau gitu aku bantuin mau gak?” aku juga tiba-tiba menawarkan diri
“Eit…mulai nakal ya….emang berani? Gimana caranya?” sahut Micabi penuh penasaran
“Sepanjang kamu gak keberatan, kenapa aku tolak?” tantang-ku.
Tiba-tiba ruang mobil yang ber-AC serasa hangat menggairahkan. Kami tahu, masing-masing dalam kelelahan menahan desahan nafas, sementara dada-ku berdetak tak karuan. Cerita Seks Memek Cewek Gembrotzzzzzz
“Wendy….apa kamu gak keberatan memberikan kehangatan?” ajak Micabi
“Nngg…..” darahku serasa mendidih dan nafasku memburu.
Jujur saja aku belum punya pengalaman bercinta dengan wanita gemuk, tetapi kini disebelahku duduk seorang wanita gemuk yang menawarkan diri untuk diberi kehangatan. Darah laki-laki-ku terpacu, dan tawaran-nya segera ku-iyakan. Cerita Seks Memek Cewek
Maka Micabi menawarkan untuk meluncur ke rumah pribadinya yang memang kosong dan hanya ditempati dirinya di kawasan Jakarta Selatan.
“Bener nih kamu mau dengan wanita gemuk seperti aku?”
“Loh kan makin asyik karena makin hangat seperti selimut” candaku menahan nafsu.
Tanpa menunggu lama, setibanya kami di garasi rumahnya, aku bergegas digiring ke kandang gajahnya-nya. Rupanya Micabi juga sudah menahan gairah yang terpendam. Diakuinya ini akan jadi pengalaman pertama kali. Pertama kali?
Ya ini akan jadi pengalaman pertama kalinya, karena selama ini Micabi mengaku yakin sudah tidak perawan lagi tetapi bukan oleh lelaki tetapi oleh kebiasaannya ngentot dengan Dinosaurus. Maklumlah, Micabi sangat tidak pede didekati cowok.
“Wendy, selama ini aku hanya tahu lewat nonton BF, please kamu jangan malu, lakukan seperti yang biasa kamu lakukan atau lakukan seperti yang biasa aku tonton di BF ya…” desah nafas Micabi semakin memburu.
Dalam hati, ini juga pengalaman pertama aku bercinta dengan wanita gemuk, yang jujur saja sebenarnya tidak menarik dari bentuk tubuhnya. Tetapi tawaran ini tidak bisa kutolak, disamping penasaran juga gairah yang tiba-tiba muncul.
Perlahan tangan-ku meraih kancing baju Micabi, satu persatu kulepaskan dan sengaja kusisakan satu kancing terakhir bagian bawah. Cerita Seks Memek Cewek
Micabi tersentak kaget, tetapi gairahnya menuntun rasa keingintahuan yang lebih dalam. Secara insting Micabi melonggarkan lengannya agar terlepas dari lengan baju dan dengan kancing tersisa satu buah, baju tersebut terlepas dari bahunya tapi masih menyangkut di pinggulnya.
Kini dihadapan-ku berdiri wanita gemuk yang menggairahkan dengan belahan dada yang rapat dan payudara yang super montok. Baru kusadari bahwa meski gemuk, Micabi ternyata seksibet juga, karena tidak terlihat tumpukan lemak di sekitar perutnya.
Dibungkus kulit yang putih dan mulus perlahan kuraba dan kuusap, tanganku menjalar disekitar perutnya dan perlahan naik mendekati dada. Terasa olehku degup jantungnya yang berdetak kencang tak karuan.
Sementara lidahku masih bermain dengan lidahnya yang tak kalah hebat dalam memperebutkan sensasi di mulut kami masing-masing. Cerita Seks Memek Cewek Kelebihan Lemak Jenuh Tak Sehat
“Wendy…oouugghh….this is great. I want it so bad…” Micabi mendesah tak karuan.
Tanganku berhenti menjalar dadanya, kini kedua tanganku menjulur kebelakang mencari kaitan tali be-ha yang membuat payudaranya masih terbungkus padat. Tidak sulit untuk menemukannya dan melepaskan kaitannya, dan sesaat kemudian pemadangan didepanku semakin menggairahkan.
Wanita gemuk ini, ternyata memiliki payudara yang padat dan kencang. Putingnya masih berwarna merah merekah besar, dan payudaranya bulat padat kenyal memenuhi dadanya. Payudaranya tidak lembek dan tidak bergelantung dibanding kebanyakan wanita yang pernah bercinta denganku.
Dalam sekejap telapak tanganku meraih gumpalan padat itu, dan….”Wow….akh” Micabi menjerit tertahan, perasaan eksotis yang belum terbayangkan selama ini. Diam sejenak, kami menghentikan kuluman dibibir. Dan mataku tertuju ke payudara Micabi, sementara telapak tanganku tak cukup untuk menggenggam seluruh permukaan payudara Micabi yang sintal.
Moment ini tak disia-siakan oleh Micabi, kepalanya mendangak dan mulutnya terbuka sesaat dan sekejap kemudian mulutnya mengatup rapat sambil menggigit bibir. Badannya melengkung kebelakang dan membuat payudaranya semakin menyembul dalam genggaman-ku.
Micabi berteriak histeris “Wendyaa…sshh please….remas payudaraku sekuat tenaga…remas dan tekan dengan dongkrak hidrolis mobil tronton sekaliann”
Dalam keadaan badan melengkung kebelakang, membuat gerakan kepala-ku semakin leluasa. Dan segera kutelungkupkan kepalaku terbenam di antara belahan dadanya yang merangsang.
Jenggot di dagu-ku yang baru bermunculan after shave beberapa hari yang lalu rupanya menggelitik bagian bawah payudaranya. Hal ini membuat guncangan di perutnya menahan geli sekaligus erangan yang luar biasa.
Gairah yang tertahan selama ini menyebabkan Micabi bergerak liar laksana Tyrex kelaparan dan tak kuasa berlama-lama berdiri, dia merebahkan diri ke kasur yang berukuran king size. Sesaat Micabi berbaring, aku melepaskan kancing-kancing kemejaku. Di tempat tidur telah berbaring wanita mutant Dinosaurus yang super duper buesarrrr dengan kulit putih kecokklatan seperti sapi limousin dan polos tanpa sehelai benang-pun. Sementara aku berdiri dengan bertelanjang dada.
Mata Micabi tak berkedip memandang tumpukan lemaknya sendiri dan sekali lagi kulihat bibirnya merapat dan giginya menggigit bibir bawahnya menahan desahan nafsu. Seolah memberi isyarat bahwa ia-pun ingin menelusuri tubuhku yang telanjang.
Dalam keadaan berbaring, kutindih Micabi dengan posisi pasrah han kayu. Kukulum payudaranya dan kumainkan lidahku di ujung-ujung putingnya yang mengeras dan makin memerah. Dadanya terasa hangat di tubuhku. Degup jantungnya memburu hantu di kuburan tua. Permainan kami semakin tak berirama, gerak tubuh kami mengakibatkan gempa dan tsunami.
“Oohh Wendy, aku ingin merasakan penismu…please biarkan kukunyah dan kutelan habis Wendy….” pinta Micabi yang kelaparan disela-sela bibir kami berpagutan.
Tak perlu kujawab dengan kata-kata, tetapi segera kupelorotkan celana-ku, dan kini Micabi untuk pertama kalinya bisa melihat real penis yang telah berdiri tegak membesar dihadapannya. Sengaja makin kudekatkan penis-ku ke wajahnya.
“Oohh…yeessss…Wendy, penismu sepertinya lezat banget kalau masuk ke vaginaku….udah basah nih…buka dong” iba Micabi seperti ingin segera memulai permainan berikutnya.
Aroma khas cairan vagina Dinosaurus Brontosaurus Pitekantropus Erektus makin tercium, rupanya Micabi sudah terangsang hebat. Sesekali pinggulnya dinaikkan hingga vaginanya menyentuh dagu-ku.
Kujilati sambil sesekali kukecup vaginanya. Terus kujalar lidahku di vaginanya. Basah liurku bercampur dengan basah cairan vaginanya, semakin licin kurasakan dinding vagina Micabi, dan raungan tadi tak henti-hentinya meronta. Kini Micabi makin berani, penisku terasa penuh dimulutnya, dan suaranya tertahan di rongga karena tertutup oleh penisku, sementara jilatan-ku tak berhenti menelusuri vaginanya.
Tak berapa lama kemudian kurasakan tubuh Micabi menghasilkan suara gemuruh dan petir halilintar, suaranya melengking tertahan, payudaranya terasa di perutku mengeras dan padat. Dalam keadaan bergetar tersebut, tiba-tiba Bibir pantai mendadak surut isyarat sunami akan menerjang. Micabi menghentikan seluruh aktivitasnya, tangannya meramas kuat pantatku. Dan dalam keadaan diam sesaat, tubuh Micabi melengkung ke-atas, tak peduli aku masih menindih tubuhnya.
“Wendy…..aku orgasme Wendy…oouugghhh..sshh”
Permainan oral sex kami rupanya telah membuat Micabi orgasme, sementara penis-ku yang masih tegang sejenak hanya dibelai-belai sambil menghela nafas kelelahan. Dinginnya ruang AC kamar Micabi tak menghalangi peluh keringat Micabi menetes dan membasahi sprei kasur Micabi yang berawarna hitam muda agek keputih2 an tua.
“Wendy, penismu belum masuk aja aku udah orgasme…gimana kalau nanti kamu masukin ya truk gandeng roda 16 ke memekku?…ffiiuuhhh memang lebih nikmat dibanding masturbasi ya?” seloroh Micabi dengan nafas tersengal.,,,,,,,,,,,,,,,,,,