Cerita Sex Kesalahan Yang Indah
- Home
- Cerita ngentot
- Cerita Sex Kesalahan Yang Indah
dikota itu aku sangat terkenal karena aku memimpin sebuah kelompok pecinta misteri alam yang diakui, sehingga tak sedikit orang yang memujaku.
Vivi juga seorang gadis pemanjat tebing yang tangguh, sehingga pada akhirnya dia menjadi pacarku. dia memiliki tubuh yang sangat indah dan terlihat sangat feminim, sebenarnya dia lebih pantas menjadi model atau artis. Vivi memiliki seorang adik angkat bernama Lola (ins), Lola adalah seorang anak broken home yang lugu, Vivi mengasuhnya sejak berumur 14tahun sampai aku mengenalnya saat dia telah berumur 17 tahun.
hingga pada suatu hari aku harus pergi kesalah satu hutan yang paling berbahaya disebuah kota dikepulauan itu, Vivi tak dapat ikut bersamaku karena dia harus keluar negri jadi dia menyuruh Lola untuk pergi denganku dan teman2ku yang lain. sebelumnya Lola juga sering ikut bersama kami dan dia termasuk gadis yang tangguh untuk medan adventure.
kamipun pergi, Lola yang menganggapku seperti kakaknya juga tak merasa risih ataupun takut sama sekali, padahal dia perempuan satu2nya saat itu karena misi ini sedikit berbahaya aku tak mengajak anggota lain dan hanya membawa 4 temanku yang benar-benar hebat dalam adventure.
singkat cerita, terjadi sesuatu hal yang membuatku luka parah dan nyaris mati.
Lolalah yang menjagaku didalam tenda berdua sedangkan temanku yang lain sedang berpencar untuk mencari apa yang ingin kami temukan disitu.
“anak ini tampak lugu sekali”fikirku, awalnya tak ada niatku untuk melakukan apa-apa, aku hanya merapat dan berusaha menghangatkannya sebagai tanda terima kasihku.
saat kulihat dia tidur pulas aku berfikir sangat kotor
“gila,ni anak belum pernah ciuman ataupun ML padahal tubuhnya sangat bagus apalagi bibirnya” aku tak mampu menahan nafsuku yang menggebu dikala malam yang dingin ini, aku perlahan mendekati wajahnya dan melumat bibirnya dengan lembut.
Ia terbangun dan membuatku sangat terkejut,
“kakak?” tegurnya.
“maaf La, kakak ga bermaksud gitu” jawabku gugup, tiba-tiba dia tersenyum dan berkata
“jujur selama ini, aku menunggu kakak yang menciumku untuk pertama kalinya”. aku sangat terkejut, anak selugu dia bisa berfikir untuk merebut pacar orang yang paling melindunginya.
namun aku makin tak perduli dan aku langsung menciumnya lagi. cukup lama aku melumat bibirnya dan berusaha memainkan lidahnya, dia tampak gugup dan sangat pasif hal ini membuat aku kesal karena aku terpaksa untuk mengajarinya.
aku melumat bibirnya tanpa lepas dan aku mulai meraba payu daranya yang tidak begitu besar, awalnya ia mencoba menahan tanganku namun akhirnya ia pasrah. kini aku bekerja cukup keras, melumat bibir dan memainkan dada seorang gadis amatir sangatlah melelahkan. akhirnyapun aku mencoba melepas switernya dan dia menurut, namun bibirku berusaha untuk tetap dekat dengan bibirnya karena aku takut dia tiba-tiba sadar dan menghentikan permainan yang lebih lanjut tentunya hal ini bisa membuatku gila!
kini ia hanya menggunakan kaos tipis tanpa bra didadanya,putingnya tampak mengeras dan aku merabanya dari dalam baju sambil terus melumat bibirnya.
kini aku menarik celana panjangnya yang tebal, dia berhenti dan membuatku terkejut.
“kakak yakin akan melakukan ini?”tegurnya,
“pertanyaan itu sebaiknya untukmu”jawabku, karena aku tak ingin dilihat sebagai PK(penjahat kelamin). “terserah kakak” jawabnya.
aku tak melepas kesempatan ini, aku langsung melucuti kaos dan celananya hingga ia hanya menggunakan underware pink saja,aku lbih suka permainan yg seperti ini. pelan tapi pasti!
kami berciuman hebat dan tangannyapun mulai beraksi,
“wow, anak ini cepat mengerti rupanya”pikirku.
tangannyapun mulai menghelus tongkolku dari luar celana, aku berhenti mengerjai bibirnya dan aku berlanjut pada putingnya yang orisinil itu. dia mengerang kuat saat aku mengisap putingnya dan tanganku yang satu meraba puting yang sebelah. aku menjilati sambil sesekali menggigitnya lembut sehingga ia benar-benar menikmati permainan pertamanya ini.
tangannya terus mengelus tongkolku yang mulai mengeras, namun aku tak perduli aku harus tetap fokus pada tubuhnya yang tak boleh aku sia-siakan.
disaat mulutku tetap berada pada putingnya tanganku yang satu mulai menjamah lubang kenikmatannya yang telah becek, kini ia menggerang lebih kuat saat aku mulai meraba meki indahnya dari dalam underwarenya. ia menghentikan helusannya ditongkolku, namun hal ini malah membuatku jadi bersemangat untuk menyetubuhinya.
perlahan aku menjilati putingnya dan turun hingga keperutnya, aku melihat wajahnya yang sangat menikmati.
“tunggu sebentar sayang,ini baru permulaan”pikirku.
aku turunkan underwarenya perlahan, dan langsung menghisap mekinya yang telah basah. wajahku terasa anyir namun aku menukmatinya, aku jilat terus sambil tangan kananku meraba susunya yang sudah keras sejak tadi tampaknya ia tak sabar untuk merasakan permainan yg sesungguhnya.
“kak jangan main-main lagi, masukin aja”katanya sambil melumat bibirku, akupun melepas bajuku sehingga hanya underware yg tersisa.
aku berdiri dengan tenang untuk sesaat dan melihatinya dengan santai dari ujung kaki hingga kepalanya, aku merasa tak percaya bahwa aku akan mengent*t orang yg paling disayangi oleh pacarku sendiri.
tapi kemulusan tubuhnya membuatku menepis rasa bersalah itu, tampak jelas sekali saat aku berdiri, kakinya yang indah tanpa cacat, mekinya yg dihiasi dengan bulu-bulu tipis yang basah saat itu, susunya yang telah mengacung, dan bibirnya yang merekah indah, dia tersenyum dan berkata
“tunggu apalagi sayang”.
aku tersenyum seperti setan, aku lepaskan celanda dalamku yang menutupi tongkolku yang telah menanti sentuhan lembut tubuh Lola.
dia tersipu malu melihatku dan aku perlahan duduk kembali,perlahan aku melihat tubuhku yang terluka karena accident tadi sore membuatku sedikit canggung untuk bermain hebat karena aku takut kalau jahitannya akan terbuka lagi, Lola mencoba meyakinkanku bahwa lukaku akan baik-baik saja.
dia menghelus lembut luka-lukaku yang dibaluti dengan perban dan menciuminya sedangkan tangannya mulai mengelus tongkolku.
“ini yang namanya penis ya kak?”tanyanya,
“ini rudal meki La”jawabku tenang, dia tertawa namun tetap bernafsu.
dia semakin kencang memainkan tongkolku, dalam posisi duduk seperti ini aku merasa sangat tak nyaman dengan kocokannya ditambah lagi luka-lukaku mulai terasa perih karena keringat.
aku membaringkan tubuhnya dan mengangkangkan kedua kakinya hingga terlihat jelas lubang meki yang sempit nan menggairahkan itu.
“jangan dilihat kak, aku malu”tegurnya, aku langsung menjilati mekinya dan memainkan klitorisnya dengan lidahku.
dia kembali mengerang keras dan kini ia tampak akan orgasme untuk pertama kalinya,
” AH OHHH KAK, AH AKU MAU…”desahnya.
aku semaikn gila dan kini aku mulai menggunakan jariku untuk sedikit meregangkan lubangnya, dia menggejolak hebat dan terus mendesah ga karuan… tiba-tiba BLESHH,,,BLESH dia orgasme hebat dan mebasahi tanganku
“AAAH OOOH, ENAK KAKAK SAYANG,,, TERUSIN JANGAN BERHENTI”…
pada saat seperti ini adalah saat yang bagus untukku mulai kepermainan yang sebenarnya, aku menjilati putinganya dan mulai mengarahkan tongkolku yang gagah kearah lubang senggamanya yang becek, aku menggesekan tongkolku kepermukaan mekinya dan iapun semakin mendesah
“masukin kak, robek perawan aku”. kini perlahan aku masukan kepala tongkolku yang cuku besar kelubang mekinya, ia merintih sakit sambil nikmat, meskipun cukup sulit aku tetap berusaha memasukan tongkolku,mungkin ukuran tongkolku dan lubang senggamanya jauh berbeda sehingga membuat dia semakin kesakitan.
kinni aku mencoba lebih keras dan memintanya untuk menahan rasa sakitnya, BLESSSHHH… tongkolku berhasil masuk walaupun hanya kepalanya tapi ini membuat mekinya mengeluarkan darah cukup banyak namun hal ini tak membuatku khawatir karena aku sering melakukan ini sebelumnya dengan perawan-perawan lain. dia merintih kuat, namun aku langung melumat bibirnya agar ia tak begitu merasakan sakitnya. perlahan aku maju mundurkan posisi tongkolku yang perlahan masuk kedalam mekinya.
desahan dan rintihan sakitnyapun kini menjadi satu, setidaknya situasi lebih terkendali. kini aku lebih bersemangat untuk fokus pada gerak tongkolku dan mekinya, meskipun ia merasa sakit ia tetap berusaha menikmati permainan.
aku terus menggenjot mekinya yang telah becek oleh cairan ovum dan darah perawannya.
“AAAHM OH, TERUS KAK, ENAK, UH UH, MASUKIN LABIH DALEM KAK…”
tampak ia sudah mulai tenang, aku semakin semangat untuk menggenjot pepeknya lebih dalam. aku merasa tongkolku dijepit dengan keras, mungkin karena pepek ini baru sekali menerima tongkol mengebornya tak bera[a lamapun ia kembali orgasme namun aku tak perduli dan tetap menggenjotnya.
beberapa menit berlangsung dengan gaya standart, lalu aku memintanya untuk dogistyle. aku terpaksa harus sedikit mengarahkannya karena ia awam dengan hal ini, posisi dogi ini sangat sempurna untuk benar-benar menjebolkan pertahanan memiawnya sehingga kini aku tak tanggung-tanggung untuk menggenjotnya.
dia merintih kesakitan n memintaku untuk lebih perlahan. aku menurut namun tetap menggenjotnya dengan lebih tenang,
”ahhhhh ohhhhh, aku mau keluar lagi kak…”katanya,
”sabar sayang, barengan aja”tegasku.
akupun mulai tak kuat menahan permainan ini, kugenjot lebih cepat mekinya sehinga dia mendesah lebih kuat dan BBLESH BLESSH… dia orgasme untuk ketiga kalinya dan aku semakin kencang menggenjotnya dan akhirnya CROOOT…crooot…crooot… berkali kali aku menembakkan pejuku diliang senggamanya, sengaja kutak mengeluarkan diluar karena ini akan mengurangi kenikmatan permainan pertamanya.
aku mendesah nikmat pada akhir permainan,akupun langsung memeluknya dan menciumi tubuhnya… kubiarkan tongkolku meredam dengan sendirinya didalam memiawnya yang basah. kami berpelukan erat sambil berciuman, lalu ia berkata
“aku takut hamil kak”,
“tenang aja banyak solusi koq”jawabku dengan tenang sambil mendorong majukan tongkolku yang sudah melemah didalam memiawnya.
dia tersenyum tenang, kulihat waktu sudah pukul 01… tak terasa permainan begitu melelahkan, aku mencabut konttolku perlahan dan berbaring disisinya. Ia mempertanyakan tentang Vivi padaku namun aku hanya diam, diapun akhirnya diam sambil mengelus tongkolku yang becek karena pejunya.
lukaku kini terasa semakin perih, namun helusan tangannya yang lembut membuat tongkolku kembali tegang. kamipun melakukannya sekali lagi dengan gaya yang baru. pukul 2 lewat aku kembali berpakaian sedangkan dia tampak tidur pulas tanpa busana dan hanya kututupi dengan selimut tebal.
aku keluar dari tenda dan aku sangat terkejut ternyata dua temanku sudah duduk sekitar 7 meter dari tendaku, mereka diam sambil merokok. mata mereka menunjukan kekecewaan besar padaku.
aku mendekati mereka dan membakar sebuah rokok, kami hanya bertatapan tanpa berbicara sepatah katapun.
aku menyadari bahwa mereka kecewa bukan karena aku ngent*t dihutan ini karena aku memang sering melakukannya pada Vivi dan cewe sebelum Vivi itu sebabnya aku dianggap paling gila, tapi mereka kecewa karena aku dan Lola telah menghianati Vivi. mereka sangat mengagungkan Lola, dan bangga Lola ada dalam timku karena kejadian ini mungkin semua akan berubah.
3hari kemudian kami kembali, meskipun telah menemukan apa yang kami cari tapi kami merasa kalah karena salah 1 temanku meninggal dihutan itu.
aku dihantui rasa bersalah yang tiada tara, aku rasa kesalahan yang aku buat itulah yang membuat aku harus kehilangan salah satu temanku yang terhebat.
Timku mulai kacau, meskipun Vivi tak tahu apa yang terjadi antara aku dan Lola dan teman2kupun bungkam.
gilanya aku tetap melakukan hubungan itu dengan Lola, beberapa kali kami check in dan ngent*t karena terlalu beresiko untuk melakukannya dirumahku.
teman-temanku pada akhirnya memaafkanku dengan syarat aku menghentikan perbuatan gilaku kepada Lola dan Vivi.
akupun menjauhi Lola dengan perlahan namun hal ini malah membuat Lola menceritakan kejadian sebenarnya pada Vivi sepulang Vivi dari rumahku yang baru saja selaesai ngent*t denganku.
Vivi yang amat terpukul akan cerita itu membuatnya bingung siapa yg harus disalahkan, orang yg sangat dia sayangi atau pria yg paling ia cintai.
kegoisanku mengambil keputusan untuk pergi dari kota itu dan meninggalkan mereka, aku menyerahkan kepemimpinanku pada temanku yang paling aku percaya.
aku pergi meninggalkan mereka hingga hari ini, terakhir aku dengar Vivi membuka usaha tekstil yang maju pesat dan belum menikah sedangkan Lola pergi meninggalkan kota itu juga dan terkahir aku dengar Lola telah meninggal karena kecelakaan.
Kesalahan ini membuatku tak bisa memejamkan mataku dengan tenang disetiap malam2ku. aku berharap dimanapun mereka berada, aku selalu memohon maaf atas semua dosaku.
akan ada satu ceritaku lagi dilain kesempatan yang akan kubeberkan pada kalian,
tujuanku hanya 1 jangan lakukan kesalahan yang tak kau mengerti karena kau hanya akan menyesali kesalahan itu.
***
- ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,