Final Sequel Birahiku
- Home
- Cerita Sex
- Final Sequel Birahiku
Shirennaya Kusumawati adalah namaku, biasa di panggil Aya. Aku terlahir dari sepasang suami istri campuran antara etnis Sunda dan etnis Pakistan. Wajahku sebagian besar mewarisi wajah ayahku yang keturunan Pakistan, dengan ciri khas ke Timur-Tengah an. Keluargaku termasuk keluarga yang berada, segala kebutuhan dan keinginanku selalu terpenuhi, maklum aku anak tunggal. Ayah dan Ibu ku sangat teramat sayang ke padaku. Kasih sayang mereka berdua tercurah penuh kepadakau. Ayah dan Ibu ku merupakan pasangan yang romantis, jarang sekali aku melihat mereka bertengkar, yang hanyalah beradu desahan dan erangan di dalam kamar mereka. Aku Sering mendengar desahan dan eranga mereka dan entah kenapa semenjak SMA, aku mudah terangsang hanya dengan mendengarkan itu.
Jalan keluarnya, aku sering masturbasi dengan mengelus2 memek dan itilku dengan jari sampai aku mendapatkan orgasme. Meskipun begitu, aku masih bisa mawas diri sehingga keperawananku masih tetap terjaga dengan baik. Postur tubuhku semenjak SMA terlihat semok, pinggulku ramping namun pantatku padat berisi, bibirku sensual, paha dan betisku putih dan mulus di tambah dengan keindahan bulu2 halus yang menutupi ke 2 organ itu. Tidak hanya paha dan betis, seluruh permukaan lengan pun ditumbuhi bulu2 halus. Hal ini membuat mata lelaki tak mau lepas untuk melihatnya bahkan menurut pendapatku, para kaum adam akan terangsang bila melihat dan merabanya.
Hanya 1 kekuranganku, yaitu payudara, ato aku lebih suka menamainya susu/toket mempunyai bentuk dan ukuran yang kecil, tidak seimbang dengan tubuhku yang aduhai. Terkadang ketika masih SMA, aku sering di ejek oleh teman2ku bahkan sampai aku kuliahpun, ada saja teman yang menyinggung2 masalah toketku yang kecil, hal ini membuat aku sedih, sakit hati bahkan trauma. Maklum, menurutku itu merupakan aset paling berharga bagi kaum hawa, simbol birahi bagi kaum adam. Untuk menutupi kekuranganku, aku sering memakai baju yang ketat2 sehingga toketku terlihat membentuk di tambah dengan pemakaian bra yang ada kawat di bagian bawahnya untuk menyangga toketku supaya membusung. Ketika aku sudah bekerja kekuranganku ini aku tutupi dengan mengambil tindakan.
Aku lahir dan besar di kota metropolis dengan menyandang gelar Parijs van Java, di kota ini semua impian dan harapanku tercapai namun di balik itu, ada keterpurukan dan kehancuran yang hadir di dalam hidupku, ada di kota ini. Aku termasuk gadis metropolis ini di tandai semenjak SMA,Kuliah bahkan sampe aku Kerja, aku sering keluar malam untuk pergi ke pub, cafe, ato ke tempat karoke an bersama teman2 ato kalo di sini disebutnya “Dugem” (Dunia Gemerlap Malam). Terkadang bila seseorang berjibaku dengan kehidupan malam ada 1 konsekuensi yang harus diambil, bila ia perempuan maka kemungkinan besar keperawanannya akan terenggut tapi tidak dengan aku, separah apapun aku, aku akan menjaga kegadisanku ini hanya untuk suamiku kelak. Kini aku sudah menjadi seorang wanita karir dengan menduduki jabatan yang strategis.
Sampai suatu malam aku dan teman2 di kantorku mengadakan “clubbing” dan di saat
itulah aku berkenalan dengan seorang pria tampan dan seksi yang nanti akan menjadi pendamping hidupku, pria itu bernama Armand. Seorang pria Sunda tulen yang gagah dan penug pesona. filmbokepjepang.com Dia seorang wirausahawan yang sukses, proses perkenalan dan proses PDKT kami di bilang singkat dalam hitungan bulan saja, kami sudah resmi berpacaran. Armand, menurutku seorang tipe pria yang mempunyai
prinsip yang teguh, tidak neko2, menyukai hal2 yang naturalis, tidak suka hal yang berbau “topeng”. Selama berpacaran pun, Armand selalu memuji2 akan keindahan dan kemolekan tubuhku. Sering dia merajuk kepadaku untuk melakukan ML denganku karena terangsang oleh tubuhku tapi dengan tenang dan sabar aku menolaknya secara halus.
Paling kalopun terdesak sekali, kami hanya melakukan petting, saling remas
kelamin dan biasanya aku disuruh mengocok kontolnya sampai dia ejakulasi. Seperti waktu itu, ketika kami sedang Dugem dan sedang “melantai” dengan enerjik, Armand sempat memeluk ku dari belakang dan meremas2 toketku yang membusung, kebetulan saat itu aku memakai short dress sehingga paha mulusku terlihat dan toketku seperti akan menyembul ke luar. Sambil meremas, dia berbisik
“Ay, mantep bener nich susu, montook abiiiss, aku suka sekali meremasnya”, bisiknya
“Ohhh, Armand, nikmat sekali, ooohh”, kataku sambil terus bergoyang mengikuti irama musik
“Kamu suka, Armand ?”, tanyaku binal
“Suka sekali, sayangg, oohhh, lembuut niann”, balasnya
“Ay, berapa ukurannya ?”, tanyanya
“36 FF”, jawabku sambil berbalik dan melumat bibir Armand dengan ganas
========= BerSambung ==============,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,