Tukang Ojek Pujaanku 2
Tukang Ojek Pujaanku 2
Setelah aku melakukan hubungan terlarang itu dengan Beni aku mulai mempunyai keingin untuk melakukan hubungan itu lagi tapi bukan sama Beni lagi atau sejenisnya aku ingin melakukan itu sama laki-laki normal yang lebih kekar dariku (bottom muscle). 1 a
Saat ini aku berada didepan gedung GYM mengantarkan penumpang. Setelah dia bayar jasa ojekku, aku mau pulang karena sudah sore tapi ada yang memanggilku. + a
“Dik Ojek. Antak saya ke jalan ini.” Katanya + a
“Iya bang. Abang mau pulang atau ke tempat lain soal saya mau mandi dulu ke kostan.” + a
Itu hanya alsanku, karena dia masuk keteriaku. Kaos ketat ditubuh yang bersimbah keringat (apa dia tidak mandi lebih dulu?) dan juga celana jinsnya yang basan dan menonjol bagian depan dan apa lagi bagian belakangnya semok banget. Aku jadi sange berat kontolku yang sepertinya lebih besar dari milik dia udah sesak di dalam celana. 2 a
“Ia dik. Gak apa-apa. Dan kalo boleh saya mau numpang mandi.” + a
“Ia bang.” Setelah itu kita berangkat menuju kostku terlebih dahulu. Selang 15 menit sampailah di kostanku. + a
“Masuk dulu bang.” + a
“Ia dik.” Setelah itu langsung masuk ke ruang tamu. + a
“Abang mandi duluan ya kamar mandinya di sana dan abang mau minum apa?” + a
“Iya. Minumnya air putih saja, ah ya nama saya Sugiono nama adik siapa.” 2 a
“Ah ya lupa belum kenalan nama saya Ahmad bang.” Setelah itu aku pergi ke dapur mengambil air putih dan ku taruh di ruang tamu. + a
Akupun masuk ke kamar mengambil perangsang untuk di campur dengan air putih minuman bang Sugiono. Mumpung bang Sugiono masih di kamar mandi. Setelah perangsang tadi di campur dan di aduk aku cuma duduk menunggu bang sugiono selesai mandi. + a
Tak berapa lama bang sugiono muncul dengan keadaan stritles dan di tubuhnya masih tersisa bulir-bulir air mandinya apa lagi di perut sixpacknya itu yang semakin membuat kontolku sesak minta dipuaskan. 2 a
“Ni bang minumnya. Aku mau mandi dulu sebentar.” Ucapku dan aku pergi ke kamar mandi. Biasa lelaki tengel mandinya cuma 2,5 gayung, gak segitu juga sih tapi kalo aku mandi memang cepet banget. + a
Setelah itu aku masuk keruang tamu dan bang Sugik (panggil saja gitu biar gampang) sudah meraba tubuhnya yang sudah mulai berkeringat lagi karena gairah nafsu dari perangsang tadi yang ku campur ke minumannya. + a
Tangan kirinya mengerayangi dada bidangnya sambil memilin putingnya dan tangan kirinya menggerayangi tonjolan kontolnya di selangkangannya. Kepalanya menengadah keatas matanya merem mellek, sampai tidak menyadari keberadaanku di ruang tamu itu… 2 a
Dan itu membuat kontol ku ngaceng lagi, yang tadinya layu karena kena air dingin saat mandi. Aku berjalan ke kursi di depannya dan bang Sugik kaget melihatku berada di situ. + a
“Maaf dik, saya lagi sange berat. Ngak tau kenapa saat ini nafsuku kuat sekali.” + a
“Terusin saja dulu bang kalo mau di terusin, saya mau ke dapur dulu sebentar mau ambil kue. Nanti kalo dah kelar aku anter deh abang ke tujuannya.” + a
Sebelum bang Sugik menjawabnya. Aku berjalan menuju dapur, dan ku lirik bang Sugik mulai menggerayangi tubuhnya lagi. Dari pada menyia-nyiakan pemandangan indah aku sambil ngintip dari dapur. + a
Beberapa kemudian aku keluar bawa makanan dan sengaja ku senggolkan siku lenganku ke putingnya. Dan bang Sugik mendesah ke enakan, mungkin sudah sensitif. + a
“Aahhhh…” + a
“Maah bang tadi gak sengaja soalnya gak fokus lagi mikirin sesuatu.” + a
Saat aku berdiri untuk mengembalikan nampan ke dapur, ku arahkan nampan itu untuk menyentuh kontolnya yang ngaceng di balik celananya dan bang Sugik mendesah lebih panjang dari yang tadi. + a
You’
“Aaaaaahhhhhhh.” + a
Setelah meletakkan nampannya segerah aku ke depan dan aku duduk di samping bang sugik. + a
“Abang sange banget ya, kok tadi sepertinya sudah sangat sensitif? Mau saya bantu?” + a
“Iya dik, saya sudah gak tahan. Tapi maah dik saya bukan gay. Jadi kagak usah di bantu.” + a
“Saya juga bukan gay bang.” Jawab dan diteruskan di dalam hati “Tapi saya Bisex bang dan abang yang akan jadi hari ini.” + a
“Ayo dik antar saya ke jalan yang tadi aku tuju.” Dan dia memegang kepalanya, mungkin ngantuk soalnya aku campur obat tidur juga tadi tapi sedikit saja supaya bang Sugik kagak sampe ketiduran. Cuma agar dia agak berat kepalanya doang untuk memperlancar keadaan. + a
Lalu dia mulai berdiri setelah memakai kaosnya “Tapi kenapa kepalaku berat sepertinya ngantuk.” Bang Sugik langsung duduk di kursi itu lagi. Dia mulai kagak sadar tapi kagak sampe tidur juga. + a
Aku sentuh dan ku remas ringan tonjolan di selangkangannya yang membuat dia mendesah dan meracau. “Aahhh. Terus nikmat banget tadi.” + a
Aku berhasil membuat dia, terbakar nafsunya. Aku buka kaosnya dan aku pilin putingnya yang membuat bang Sugik mendesah… + a
Bang Sugik tidak melawannya saat aku buka kaosnya jadi sekarang ku beranikan membuka sabuk dan celana selututnya. “Jangan macam-macam kamu dik.” Saat itul aku remas lagi kontol dan putingnya, dia mendesah tak karuan. + a
Sekarang tinggal cdnya doang yang masih melekat pada tubuh buildingnya.
Ku gerayangi seluruh tubuhnya untuk membakar nafsunya, dan ku tarik celana dalamnya yang seperti kekecilan itu yang dikarenan kontol sangat tegang sampai lepas. + a
Sekarang aku berada didepan selangkannya bang Sugik, tangan kananku mulai mengocok kontolnya dan tangan kiriku memilin-milin kedua putingnya bergantian, bang Sugik terus mendesah. + a
Setelah sepuluh menit ku kocok kontolnya, sepertinya dia sudah mau klimaks dan ku lepas kontolnya. + a
“Ahhhh kenapa berhenti, saya sebentar lagi keluar.” Racaunya karena dia setengah tertidur. Aku bawa bang Sugik ke dalam kamarku, yah walau harus bersusah payah membawanya karena dia lebih besar dariku. + a
Aku melepaskan semua pakaianku, jadilah sekarang aku bugil. Langsung ku kocok kontol bang sugik dan ku rimming lubang anusnya. + a
“Ahhh… ahhhh… terus… enak banget…” desahnya dan ku sudahi merimmingnya, ku gantikan dengan sedotan di putingnya dan sekaligus jari tengah tangan kananku mulai memijit lubang anusnya yang dikit-dikit aku tekan. Dan jleeb dua jariku langsung masuk soal kalo satu jari kurang enak sepertinya. + a
“Ahh sakit tau… keluarkan jarimu aku masih normal.” Teriaknya karena sakit mungkin heheh + a
“Normal apanya bang kok abang menikmatinya dari tadi.” Aku terus memompa jariku di anusnya, tangan kananku tetap mengocok kontolnya yang sepertinya akan segera keluar. + a
Dan disaat mau klimaks ku hentikan kocokannya dan juga aku cabut jariku dari anusnya. + a
“Kenapa saya disiksa begini, setelah mau keluar pejuh saya, kamu malah berhenti.” + a
“Maaf bang, jika abang mau yang lebih enak dari tadi abang harus turuti permintaan saya.” Setelah itu aku naik keatas dadanya dan kontol besar dan panjangku langsung mengarah ke mulut bang Sugik “Kulum kontol saya bang.” + a
Gak tau kenapa dia sekarang patuh-patuh saja, apa kerena dia sudah gak tahan? + a
Setelah aku puas dengan mulut aku pindah, sekarang saatnya kontolku masuk kelubung yang ku impikan. Ku angkat kedua kakinya dan ku arahkan kepale kontolku dan Jlebb kontolku sekarang sudah masuk semuanya setelah beberapakali gagal tadi. + a
“Keluarkan… tolong keluarkan benda apapun itu.” Tapi tak ku hiraukan karena nafsuku sudah di ubun-ubun. + a
Setelah kurasa anusnya mulai menyesuaikan dengan kontolku, dan aku mulai memaju mundurkan pinggangku. + a
“Aaahhh ya disitu.” Kepala kontolku menyentuh prostatnya. Aku menunduk dan mengenyot puting bang Sugik. + a
“Ah terus,,, sekarang enak rasanya.” Terus aku hanjar pantat semoknya sampai dia meracai kalau sebentar lagi dia klimas. + a
“Aahh saya ma…u ke…..luar.” crot crot crot, ku hitung semprotannya tujuh kali semprotan sampai ada yang mengenai mukanya sendiri. Kontol ku terasa sangat di jepit oleh anusnya karena dia ejakulasi, tapi aku masih lama aku belum ada tanda mau klimaks. + a
Bang Sugik sekarang sudah sadar 100% dan dia minta tambah karena kontol masih ngacek. “Dik jadi kumu yang… yang… yang… ahh (teriak frustasi) tapi aku masih kurang.” Ku suruh bang Sugik nungging, dia langsung nungging dan aku suka banget bagian belakangnya. 1 a
Kumasukkan lagi kontolku ke anusnya dan ternyata dengan gaya ini semakin nikmat saja, ku piling puting dari belakang dia mendesah ke enakan sepertinya bang Sugik akan ketagihan dengan kontolku ini. + a
Setelah 15 menit dengan dogy style. Aku rebahan dan menyuruh bang Sugik menduduki kontolku. Dia menghadapku tangannya memainkan putingku, dan tanganku pun tak mau kalah ku mainkan juga puting dan kontolnya bergantian. + a
Setelah 10 menit gaya koboy dia keluar lagi crot crot crot. “Ahhh… ahhh ah…” semprotannya gak sekuat tadi tapi masih sampe ke dadaku. Kusuruh jilat spernya yang berada di tubuhku dan dia menjilat dan menelannya. + a
“Dik, saya dah gak kuat lagi.” Dan ku rebahkan telentang bang Sugik ku angkat satu kakinya dan ku masukkan lagi kontolku. + a
“Ahhh enang banget ahhh tubuhmu bang, mulai sekarang ahhh abang jadi milikku.” + a
“Ah… i…ya seka..rang ah saya ja..di milik adek… ah sepe…nuhnya.” + a
“Ah… bang… saya.. ma…u keluar…” + a
“Keluarin di ahhh dalam saja dik.” Crot crot crot tembakan maniku ada sembilan kali dan itu sepertinya banyak sekali tiap semprotannya. + a
“Istirahat bentar dulu ya dik, nanti main lagi abang ketagin sama punya adik.” + a
“Lah katanya abang normal kok ketagihan dengan kontolku?” + a
“Gak tau dek soalnya saat aku bercinta dengan istriku tidak seenak dengan adik.” + a
“Apa jadi abang sudah punya istri?” Aku kaget seneng tapi juga sedih karena dia punya istri. + a
“Jangan sedih gitu, abang akan terus ada setiap adik membutuhkannya. Bahkan aku siap tinggal bersamamu dan meninggalkan istriku.” + a
WTF, apa aku gak salah denger dia mau meninggalkan istrinya? Aku seneng banget tapi…………… + a
“Dik yuk mulai ronde selanjutnya.” + a
Dan kita memulainya sampa jam 8 malam. Setelah itu ku antar ke tujuannya dan ternyata itu rumahnya. Dan untuk hubungan ini kita sepakat untuk menjalani dulu, sampai kapan tidak tau? + a
Selesai
Yang ini aku tulis sendiri. Dan ahmad di capter ini aku banget, alias aku suka bottom muscle. Dan suka dogy style, tapi aku bukan tukan ojek ya… hehehe
Jangan lupa vote sama spam komennya.
4 a,,,,,,,,,,,,,,,,