Cerita Gay | cerita cinta
CERITA SEX GAY,,,,,,,
Cerita Cinta
Lagunya Meriam Bellina yang berjudul “Mulanya
Biasa saja” ada benarnya juga, setidaknya ini terjadi padaku.
Aku mengenal Anto di suatu Cafe di
Mungkin
Daerah perkantoran Jl. Jend. Sudirman.
Pada waktu itu baru saja live band yang mengisi acara pada malam itu selesai memainkan lagu terakhirnya. Aku dan Yani isteriku berniat untuk pulang. Memang kadang-kadang kami menghabiskan waktu di Cafe untuk
menghindari kemacetan setelah
bubaran kantor.
“Dim…..” seorang laki-laki menepuk
bahuku dari belakang. Aku menoleh
dan terkejut. Andi?????…. tanyaku tak
yakin…. ia tertawa sambil menjabat
tanganku. Ternyata Andi sahabatku
waktu SMA dulu. memang kami sudah lama tidak bertemu.
“Eh….. masih hidup lo???? tanyaku
berseloroh. Memang dikalangan teman-
temanku
kalo bercanda suka kelewat
batas. Andi hanya tersenyum saja. ia
tampak kurus dan tua yang melebihi
umurnya.
“Sama siapa lo An??… tanyaku. Oh..
sama teman gue tuh… Andi menunjuk.
Teman Andi berdiri dan menghampiri
kami.
“Kenalkan…. ini teman SMA gue yang
gila. kata Andi enteng. Anto kata laki-
laki berkulit putih dan berkumis tipis itu
sambil tersenyum. Dimas…Kubalas
jabatan tangannya, dan ini isteriku,
Yani… seraya memperkenalkan Yani kepada Anto….
Selanjutnya aku nggak jadi pulang dan
kembali terlibat perbincangan macam-
macam. Dari pembicaraan dengan
mereka aku tahu kalau Andi baru saja
bercerai dari isterinya, sementara Anto
sudah menikah selama 5 tahun, namun
kelihatannya kurang bahagia, dan
Anto
belum mempunyai anak. Kami berpisah
dan
janji untuk bertemu lagi, dan
sebelumnya kami bertukar kartu nama dan nomor HP.
Seminggu telah berlalu… aku dan Yani
tetap menjalankan kebiasaan rutin kami, dengan mengunjungi Cafe-cafe,
sekedar menghindari kemacetan.
Seseorang menegurku… Dim… apa
kabar ??? Hei… rupanya Anto sudah
berada di sebelahku. eh… baik… balasku. “Gimana kabar elo???… sama
Andi ??? tanyaku. “Baik-baik juga….
gue sendiri nih!! balas Anto sambil
tersenyum. akhirnya kami duduk
semeja. kami berbincang-bincang dan
Yanipun cepat akrab
dengannya.Dengan mataku, aku mulai
menyusuri sosok laki-laki yang
bernama Anto itu. Kulitnya yang putih
bersih, tubuh yang indah tidak besar,
wajah tampan dan kumis tipisnya
menarik perhatianku…
“Minggu depan gue bakal sendiri nih….
Yani ada tugas ke Jepang dua minggu..
elo temenin gue disini ya” kataku..
“Hhmm… boleh juga… kita jadi BUlog
(bulok= bujangan lokal) dong ???
soalnya bini gue juga baru berangkat
ke Sidney tadi pagi” kata Anto… sambil
tertawa.
Sejak keberangkatan Yani…. aku dan
Anto hampir setiap hari bertemu untuk
sekedar makan, minum dan
berbincang-bincang. Kami cepat
menjadi akrab dan mulai saat itu aku
sering memperhatikan dirinya dalam-
dalam. kami sering beradu pandang
dan sama-sama tersenyum tanpa tahu
apa yang lucu. Aku nggak bisa
menghidar, perasaan “suka”
kepadanya mulai timbul. Hatiku mulai
sering gelisah dan pikiranku selalu
dipenuhi oleh dirinya. Aku sering
membayangkan bercinta dengannya,
dan semua khayalan itu berakhir pada
saat airmaniku tumpah di tangan
karena onani. Aku menyadari makin
lama perasaan itu makin dalam dan
aku yakin ini bukan cuma sekedar
“suka” namun sudah menjurus ke arah
Cinta. Aku ingin berteriak di
telinganya…. cuma aku nggak punya
keberanian… apakah dia gay atau
bisexual seperti aku……….
Sampai kesempatan itu akhirnya
datang juga. “Dim…. pulang nanti gue
ikut elo ya… gue nggak bawa mobil”
kata Anto
“sure… I will take you not just to your
home, but your bed !!! kataku sambil
tertawa. kebetulan rumah kami searah.
Anto balas tertawa.
Malam itu Anto minum lebih banyak
dari biasanya, sehingga dia dalam
keadaan agak mabuk. sepanjang
perjalanan Anto tertidur. ingin rasanya
kurengkuh ke dalam pelukanku, cuma
aku nggak punya keberanian. Setiba
Malam
dirumahnya, Anto masih tetap tertidur.
Kubangunkan dia, tapi masih dalam
keadaan lemas.
“To… mana kunci rumahnya ???
tanyaku. Disini nih… katanya tengan
mate terpejam sambil menunjuk
kantong celananya. Aku ambil kunci
dan kubuka pintu rumahnya. Anto
kembali tertidur di jok depan mobilku.
Kupapah dia memasuki rumahnya. Bau
aroma BVlgari Extreme yang sudah
bercampur keringat dan rokok
terpancar dari tubuhnya. Benar-benar
merangsangku. Kontolku sudah mulai
berdiri. Aku menidurkannya terlentang,
dan segera kulepaskan sepatu dan
kaos kakinya. Anto tampak tertidur
dalam damai. Kulonggarkan ikat
pinggangnya, dengan maksud
memberikan dia keleluasaan. sambil
mengeluarkan kemejanya dari
celananya, mataku tertuju pada
selangkangannya. Kubuka ikat
pinggangnya dan tak lupa mengatur
posisi agar tanganku dapat menyentuh
daerah kenikmatan itu. Anto tetap tak
ada reaksi. Aku melangkah lebih maju,
kuturunkan retsletingnya. sambil
berkata perlahan-lahan.
“To.. ganti baju dulu ya ! heeh…
jawabnya singkat. Kulepaskan kemeja
dan celananya. Anto pasrah saja. kini
tinggal kaos dalam dan celana dalam
Calvin Klein yang ketat
membungkusnya. Kepala kontol dan
batangnya tercetak nyata. Tanganku
sudah gatal dan tak terkendali.
Kupandangi tubuh Anto yang tak
berdaya itu. Ahh…. Anto sangatlah
sempurna untukku. Kusingkapkan
bagian bawah kaos dalamnya
sehingga aku dapat melihat pusarnya
dan bagian selangkangan Anto tampak
semakin jelas. Rambut halus
menyembul dari karet celana
dalamnya tersusun rapih berbaris
menuju pusarnya. Di paha kanan
kirinya juga menyembul rambut halus.
sampai ke pangkal paha. Aku tak
kuasa lagi menahan diri. tanganku
menyentuh pelan bagian yang tercetak
di celana dalamnya. Kuusap-usap halus
dan tak lama kemudian kontol Anto
mulai meregang. Wow… ternyata
kontol Anto lebih besar dari yang aku
bayangkan, kepalanya yang merah
jambu sangat kontras dengan kulitnya
yang putih. Kutarik ke bawah celana
dalamnya, dan karet celana dalamnya
kukaitkan di buah zakarnya, maka
segeralah Kontol bulat,panjang dan dan
gemuk
menunjuk ke langit-langit
dengan kerasnya.
Dengan jariku mulai kukocok-kocok
kontol Anto. Kumainkan daerah V
perbatasan kepala dan batang
zakarnya. Anto melenguh dan
menggelinjang kegelian tanpa
membuka matanya. Langsung
kumasukkan kepala kontol Anto yang
laksana jamur merang berwarna
merah jambu ke dalam mulutku. Anto
kembali mengelinjang. Kupompa terus
mulutku, naik…turun….naik…turun lagi,
sambil terus lidahku menari-nari di
kepala dan leher kontolnya. Anto
menggelinjang makin hebat…. Sampai
disatu titik, Anto mengangkat
pinggulnya, kontolnya yang penuh
dengan urat-urat yang menonjol mulai
berdenyut-denyut panas….Akhirnya
Anto melepaskan tembakan cairan
hangat putih dan kental di dalam
mulutku, sambil anto mengerang-erang
keenakan. Kutelan habis airmani
tersebut. terus kuisap sisa-sisa airmani
yang masih ada dipucuk kepala
kontolnya. aaaagghhh… sungguh
nikmat rasanya.
Aku baru saja menikmati kejadian tadi
dan belum melepaskan kontol Anto
dari mulutku. Tiba-tiba Anto terjaga
dan langsung duduk.
“Dim… kenapa elo ngelakukan itu
sama gue ??? Agghh… ooohhh..
tenggorokan gue langsung tercekat
dan kering… Aku nggak bisa
menjawab. “Kenapa Dim……. ulangnya
lagi.
Karena….karena…. eeehhh gue
mencintai elo! jawabku perlahan.
“Kenapa ??? ulang Anto sambil
mendekati kepalanya ke arahku… Gue
cinta sama elo!!!
“Sorry ‘nto…terus terang gue nggak
sangup menahan siksaan di bathin gue
dan gue ambil keputusan untuk segera
bilang sama elo. Sorry… kalo gue
ngerusak persahabatan kita.. lanjutku
dengan suara agak tersedak dan
sambil membayangkan bahwa kita
tidak akan bertemu dan berteman lagi.
Sssssssssstttt…. Anto meletakkan jari
telunjuknya di bibirku. “Enggak Dim…..
sebenarnya gue juga sudah lama
menaruh hati sama elo, cuma gue
takut kalo-kalo elo bukan gay atau
bisexual”….
Kupandangi wajah anto lekat-lekat,
kurengkuh belakang kepalanya
mendekat hingga bibir kami bertemu.
Kucium lembut bibir Anto, dan anto
membalas ciumanku dengan hangat.
Aahhh… perasaanku bagai
dilambungkan ke langit tinggi. Kami
berpagutan beberapa lama, lidah kami
bertautan satu dengan yang lain seolah
tak
dapat dilepaskan. Tanganku
menelusuri sekujur tubuh Anto, hingga
kutemukan puting susunya yang
kecoklatan dan mengeras. Kujepit
dengan jariku dan kupilin-pilin lembut.
Anto mendesah-desah…. kuciumi daun
telinganya sambil kugigit-gigit pelan,
kutelusuri lehernya dengan bekas
cukuran pagi tadi, dan hal itu membuat
Anto menggelinjang kegelian. Ciuman
dan jilatanku turun terus ke dadanya.
Kuisap-isap puting susunya, lidahku
menari-nari di atasnya. Desahan Anto
semakin keras. Kontolku yang semula
lemas karena kaget pada waktu Anto
Sadar kini sudah kembali mengeras
dan berontak. Anto membuka kancing
bajuku satu persatu, dan segera dia
mengisap puting susuku seperti apa
yang aku lakukan terhadapnya.
kontol Anto sudah mulai mekar
kembali. Kuremas-remas kepala
kontolnya, juga bijinya yang
bergantung bebas di bawahnya. Anto
dengan tidak sabar segera membuka
ikat pinggang, menurunkan retsleting
celanaku dan kubantu dia untuk
melepaskan celanaku. Akhirnya
akupun bugil sama dengannya.
www.ceritagay.uiwap.com
kontol elo gede juga ya…. gue
selalu terbayang-bayang kalo ngeliat
kontol elo di toilet” kata Anto.
“Sama ‘nto.. gue juga sering
ngebarengin elo ke toilet karena gue
“Dim…
pingin ngintip kontol elo”.. Aduh waktu
itu… rasanya pengin gue remas..
Bahkan gue pernah berpikir untuk
menculik elo dan gue perkosa dengan
lembut.. karena gue nggak tahan…
“Elo nggak perlu memperkosa gue…
gue berikan semua untuk elo. kecuali….
satu yang gue minta…. gue do not fuck
me in OK….. soalnya gue ada ambeien
nih…
Kami kembali asssyyik dengan
kegiatan kami, saling raba, saling
remas dan setelah itu kubalikkan
badanku sehingga kami bisa saling
mengisap. Anto menyambar kontolku
yang sudah keras dan
memasukkannya ke dalam mulutnya.
Dia mengisapnya dengan kuat. Aku
menggelinjang keenakan. Sambil
mengisap kontol Anto aku berteriak.
namun teriakanku tertahan karena
mulutku dipenuhi oleh kontol Anto.
Lidahku menari-nari liar di kepala
kontol Anto. Aku berusaha untuk
memasukkan seluruh batang kontol
Anto, pelan-pelan dan akhirnya
berhasil. hidungku bersarang dihutan
rambut hitamnya. Kugeleng-gelengkan
kepalaku dengan gemas dan menciumi
harum rambut kontolnya yang khas.
Anto nggak tahan lagi, pertahanannya
akan segera bobol. demikian juga aku,
kepala kontolku sudah berdenyut-
denyut keras tanda siap
menembakkan muatannya. Benar…..
kami berdua bergerak semakin liar
menuju muara kenikmatan. kami
berteriak-teriak yang tertahan. Mulut
kami penuh… Hingga sampai tubuh
kami berdua mengejang secara
bersamaan. Kudekap buah pantat Anto
keras-keras sampai hidungku sulit
menarik oksigen karena terhalang
rambut kontol Anto yang lebat.
Kontolkupun masuk kebagian mulut
Anto yang paling dalam….
aaaaagggggghhhhhhh………. Mulut kami
mulai dipenuhi dengan cairan kental
yang asin, manis dan berbau khas.
kami coba untuk menelannya. Aku
membalikan posisi badan, kami
berciuman sambil menyatukan airmani
kami di dalam mulut.
Aahh… Anto I love you, kataku berbisik
“I love you too… balas Anto lirih. Aku
sangat bahagia dengan menyatunya
kami.
“nto… kamu jangan cerita sama Ike
(adiknya Anto) ya ! kataku. “Gila apa
gue cerita beginian sama dia. Kami
tertidur sambil berpelukan erat. Foto
perkawinan Anto dan Tarra yang
tergantung di atas tempat tidur seolah
memandangi kami…….,,,,,,,,,,,,,,,,,,,