Cerita Gay – diperkosa
- Home
- Cerita Sex Gay
- Cerita Gay – diperkosa
CERITA SEX GAY,,,,,,,,,
Tidak puas dengan keadaan kontolku yang ukurannya cuma 18 cm, saya mencoba untuk mendatangi salah seorang bapak yang iklannya saya baca dari pos kota. Dengan iming-iming dapat menambah ukuran. Sengaja saya pilih datang pada sore hari setelah selesai jam kerja. Dengan mudah tempat prakteknya saya temukan, tidak ada antrian didepan tempat prakteknya sehingga otomatis saya tidak perlu menunggu lama.
Setelah masuk ke dalam rumahnya, disana saya harus memberikan data-
dataku terlebih dahulu dan membayar
biaya administrasi. Setelah
dipersilahkan duduk dan menunggu
selama 5 menit, akhirnya saya
dipanggil masuk oleh si pemuda yang
tadi menulis data-dataku. Memasuki
ruangan prakteknya, sempat
membuatku terpana melihat dekorasi
ruangannya yang agak berkesan
mistis. Segera saja saya duduk bersila
menyampaikan keinginanku kepada si
bapak yang duduk didepanku sambil
mengisap rokoknya dalam-dalam.
Disamping si bapak ada seorang
pemuda berbadan kekar duduk
mendampinginya, yang saya anggap
pasti adalah asistennya. Setelah tahu
keinginanku, maka saya dipersilahkan
untuk terlebih dahulu mandi. Saya
berjalan ditemani asistennya yang
berbadan kekar menuju kekamar
mandi. Memasuki kamar mandi saya
berbalik ingin menutup pintu, tetapi
langsung dicegah oleh si asisten.
Katanya dia harus ikut memandikan
saya, karena ini adalah syarat yang sudah ditentukan. Perlahan-lahan mulai
kutanggalkan baju dan celanaku.
Setelah bugil, saya disuruh berkumur-
kumur terlebih dahulu menggunakan
air yang telah diberi ramuan. Lalu si
asisten mulai melolosi pakaiannya dan
akhirnya bugil juga. Saya sempat
kaget dan bertanya, tetapi sang asisten
mengatakan kalau dia tidak mau
bajunya ikut basah pada saat
memandikanku. Maka mulailah sang
asisten menyuruhku jongkok dan
memberi shampoo pada rambutku dan
mulai menyabuni tanganku, badanku,
kakiku, dan sekarang kontolku. Khusus kontolku disabuni dengan gerakan seperti lagi ngocok. Rasanya risih juga kontolku dipegang sesama laki-laki.
Karena tidak tahan, kontolku mulai ereksi. Apalagi saat jarinya melakukan putaran melingkar pada kontolku ditambah dengan licinnya busa sabun yang membuat geli kepala kontolku.Setelah puas, tangannya turun menuju keanusku. Sambil menyabuni lubang anusku, jari telunjuknya mulai
menusuk lubang anusku maju mundur. Sehingga membuat kontolku semakin tegak. Akhirnya dia mengguyurkan air ketubuhku. Setelah selesai si asisten mengeringkan tubuhku dengan
menggunakan handuk, kemudian saya diperkenankan keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan sehelai handuk kecil yang tidak dapat
menutupi kontolku yang sedang ereksi.
Saya berjalan menuju ruang praktek.
Di dalam ruangannya saya dipersilahkan berbaring dalam keadaan bugil dengan kaki yang mengangkang.
Dan si bapak mulai memijat tubuhku
dari atas dan terakhir mengenggam
kontolku serta mulai mengurut seperti
gerakan ngocok dan membetot-betot
batang serta zakarku. Si bapak
mengatakan kalau dia ingin
memasukkan sesuatu kedalam lubang
anusku dengan cara menggunakan
bantuan dorongan kontolnya. Tentu
saja saya keberatan, karena takut
memikirkan rasa sakit pada lubang
anusku. Saya berusaha untuk bangun
dari dipan dan mencoba menolak
keinginan si bapak. Tapi dengan sekali
panggil, si asisten dan si pemuda
segera masuk kedalam ruang praktek.
Dan tanpa dikomando mereka
memegang tangan serta kakiku yang
dengan paksa dikangkangi sampai
lubang anusku dapat terlihat dengan
mudah oleh si bapak. Saya berusaha
untuk meronta. Tapi sia-sia, si bapak
mulai menanggalkan baju dan
celananya. Sempat kelirik kalau
ternyata kontol si Bapak sangatlah
gede. Dengan paksa si bapak
mengoleskan sesuatu kelubang anusku
dan menusuk-nusukkan jarinya.
Badanku mulai bergerinjal menahan
rasa sakitnya. Belum sempat bicara,
kontol si bapak mulai dipaksakan
masuk kedalam lubang anusku. Si asisten dan si pemuda semakin kuat memegang kakiku dan ditarik terbuka.
Sehingga kangkangan kakiku semakin lebar. Kontol si Bapak semakin dalam memasuki lubang anusku, yang membuatku menjerit kesakitan. Tanpa belas kasihan akhirnya si bapak berhasil memasukkan kontolnya keseluruhan. Hal ini dapat saya rasakan karena disekitar anusku mulai digelitiki oleh bulu-bulu kontol si bapak.
Setelah beberapa saat, saya mulai merasakan semprotan demi semprotan hangat memenuhi lubang anusku. Si bapak mencabut kontolnya dan menuju kearah mukaku dan memasukkan dengan paksa kontolnya yang baru keluar dari lubang anusku kedalam mulutku. Serasa mau muntah saya merasakan kontolnya. Sekali lagi saya menjerit karena kaget merasakan kontol si asisten mulai menerobosi lubang anusku. Si pemuda dengan
setianya mengocok dan mengulum
kontolku yang kini sangat tegak berdiri.
Akhirnya air mani si asisten
menyemprot memenuhi lubang
anusku. Dan sekarang giliran si
pemuda membobol lubang anusku lagi.
Sedang si asisten menggantikan posisi
si pemuda untuk mengulum dan
mengisap kontolku. Karena sangatlah tegang, kini air maniku tersemprot
keluar juga memenuhi mulut si asisten
yang langsung menelan dan menyedot
habis air maniku. Si asisten kini
memaksakan kontolnya untuk
memasuki lubang anusku lagi. Benar- benar kacau, karena didalam lubang
anusku masih terganjal kontol si pemuda. Saya hanya dapat menjerit tertahan karena mulutku masih tersumpal kontol si Bapak. Air mani si
bapak akhirnya tersemprot juga
memenuhi mulutku, dan kini dapat
kurasakan semprotan air mani yang
sangat banyak memenuhi anusku dan
ususku yang tersembur dari dua kontol
yang berbeda. Saat si pemuda dan si
asisten mencabut kontolnya, saya
merasakan sakit yang amat sangat
pada anusku. Saya hanya dapat
mengerang memegang anusku yang
pada saat saya raba terasa sangat
perih dengan lubang anus yang
membesar dan agak menonjol membengkak. Kontolku terlihat agak
memanjang, tetapi saya yakin karena
tadi ereksinya terlalu berlebihan. Dan
ketika kulihat keesokan harinya,
ukuran kontolku tetap saja sama.
Hanya lubang anusku yang agak
berbeda ukurannya karena telah
diperkosa oleh si bapak dan kaki
tangannya. Untuk mengadukan
perbuatan mereka, tentu saja
tidakmungkin. Karena saya sendiri juga
yang akan menanggung malunya.
Tidak puas dengan keadaan kontolku
yang ukurannya cuma 18 cm, saya
mencoba untuk mendatangi salah
seorang bapak yang iklannya saya
baca dari pos kota. Dengan iming-iming
dapat menambah ukuran. Sengaja
saya pilih datang pada sore hari
setelah selesai jam kerja. Dengan
mudah tempat prakteknya saya
temukan, tidak ada antrian didepan
tempat prakteknya sehingga otomatis
saya tidak perlu menunggu lama.
Setelah masuk ke dalam rumahnya,
disana saya harus memberikan data-
dataku terlebih dahulu dan membayar
biaya administrasi. Setelah
dipersilahkan duduk dan menunggu
selama 5 menit, akhirnya saya
dipanggil masuk oleh si pemuda yang
tadi menulis data-dataku. Memasuki
ruangan prakteknya, sempat
membuatku terpana melihat dekorasi
ruangannya yang agak berkesan
mistis. Segera saja saya duduk bersila
menyampaikan keinginanku kepada si
bapak yang duduk didepanku sambil
mengisap rokoknya dalam-dalam.
Disamping si bapak ada seorang
pemuda berbadan kekar duduk
mendampinginya, yang saya anggap
pasti adalah asistennya. Setelah tahu
keinginanku, maka saya dipersilahkan
untuk terlebih dahulu mandi. Saya
berjalan ditemani asistennya yang
berbadan kekar menuju kekamar
mandi. Memasuki kamar mandi saya
berbalik ingin menutup pintu, tetapi
langsung dicegah oleh si asisten.
Katanya dia harus ikut memandikan
saya, karena ini adalah syarat yang
sudah ditentukan. Perlahan-lahan mulai
kutanggalkan baju dan celanaku.
Setelah bugil, saya disuruh berkumur-
kumur terlebih dahulu menggunakan
air yang telah diberi ramuan. Lalu si
asisten mulai melolosi pakaiannya dan
akhirnya bugil juga. Saya sempat
kaget dan bertanya, tetapi sang asisten
mengatakan kalau dia tidak mau
bajunya ikut basah pada saat
memandikanku. Maka mulailah sang
asisten menyuruhku jongkok dan
memberi shampoo pada rambutku dan
mulai menyabuni tanganku, badanku,
kakiku, dan sekarang kontolku. Khusus
kontolku disabuni dengan gerakan
seperti lagi ngocok. Rasanya risih juga
kontolku dipegang sesama laki-laki.
Karena tidak tahan, kontolku mulai
ereksi. Apalagi saat jarinya melakukan
putaran melingkar pada kontolku
ditambah dengan licinnya busa sabun
yang membuat geli kepala
kontolku.Setelah puas, tangannya turun
menuju keanusku. Sambil menyabuni
lubang anusku, jari telunjuknya mulai
menusuk lubang anusku maju mundur.
Sehingga membuat kontolku semakin
tegak. Akhirnya dia mengguyurkan air
ketubuhku. Setelah selesai si asisten
mengeringkan tubuhku dengan
menggunakan handuk, kemudian saya
diperkenankan keluar kamar mandi
dengan hanya menggunakan sehelai
handuk kecil yang tidak dapat
menutupi kontolku yang sedang ereksi.
Saya berjalan menuju ruang praktek.
Di dalam ruangannya saya
dipersilahkan berbaring dalam keadaan
bugil dengan kaki yang mengangkang.
Dan si bapak mulai memijat tubuhku
dari atas dan terakhir mengenggam
kontolku serta mulai mengurut seperti
gerakan ngocok dan membetot-betot
batang serta zakarku. Si bapak
mengatakan kalau dia ingin
memasukkan sesuatu kedalam lubang
anusku dengan cara menggunakan
bantuan dorongan kontolnya. Tentu
saja saya keberatan, karena takut
memikirkan rasa sakit pada lubang
anusku. Saya berusaha untuk bangun
dari dipan dan mencoba menolak
keinginan si bapak. Tapi dengan sekali
panggil, si asisten dan si pemuda
segera masuk kedalam ruang praktek.
Dan tanpa dikomando mereka memegang tangan serta kakiku yang
dengan paksa dikangkangi sampai
lubang anusku dapat terlihat dengan
mudah oleh si bapak. Saya berusaha
untuk meronta. Tapi sia-sia, si bapak
mulai menanggalkan baju dan
celananya. Sempat kelirik kalau
ternyata kontol si Bapak sangatlah
gede. Dengan paksa si bapak
mengoleskan sesuatu kelubang anusku
dan menusuk-nusukkan jarinya.
Badanku mulai bergerinjal menahan
rasa sakitnya. Belum sempat bicara,
kontol si bapak mulai dipaksakan
masuk kedalam lubang anusku. Si
asisten dan si pemuda semakin kuat
memegang kakiku dan ditarik terbuka.
Sehingga kangkangan kakiku semakin lebar. Kontol si Bapak semakin dalam
memasuki lubang anusku, yang
membuatku menjerit kesakitan. Tanpa
belas kasihan akhirnya si bapak
berhasil memasukkan kontolnya keseluruhan. Hal ini dapat saya
rasakan karena disekitar anusku mulai
digelitiki oleh bulu-bulu kontol si bapak.
Setelah beberapa saat, saya mulai
merasakan semprotan demi semprotan www.ceritagay.uiwap.com hangat memenuhi lubang anusku. Si
bapak mencabut kontolnya dan
menuju kearah mukaku dan
memasukkan dengan paksa kontolnya
yang baru keluar dari lubang anusku
kedalam mulutku. Serasa mau muntah
saya merasakan kontolnya. Sekali lagi
saya menjerit karena kaget merasakan
kontol si asisten mulai menerobosi
lubang anusku. Si pemuda dengan
setianya mengocok dan mengulum
kontolku yang kini sangat tegak berdiri.
Akhirnya air mani si asisten
menyemprot memenuhi lubang
anusku. Dan sekarang giliran si
pemuda membobol lubang anusku lagi.
Sedang si asisten menggantikan posisi
si pemuda untuk mengulum dan
mengisap kontolku. Karena sangatlah
tegang, kini air maniku tersemprot
keluar juga memenuhi mulut si asisten
yang langsung menelan dan menyedot
habis air maniku. Si asisten kini
memaksakan kontolnya untuk
memasuki lubang anusku lagi. Benar- benar kacau, karena didalam lubang
anusku masih terganjal kontol si
pemuda. Saya hanya dapat menjerit
tertahan karena mulutku masih
tersumpal kontol si Bapak. Air mani si
bapak akhirnya tersemprot juga
memenuhi mulutku, dan kini dapat
kurasakan semprotan air mani yang
sangat banyak memenuhi anusku dan
ususku yang tersembur dari dua kontol
yang berbeda. Saat si pemuda dan si
asisten mencabut kontolnya, saya
merasakan sakit yang amat sangat
pada anusku. Saya hanya dapat mengerang memegang anusku yang
pada saat saya raba terasa sangat
perih dengan lubang anus yang
membesar dan agak menonjol membengkak. Kontolku terlihat agak
memanjang, tetapi saya yakin karena
tadi ereksinya terlalu berlebihan. Dan
ketika kulihat keesokan harinya,
ukuran kontolku tetap saja sama.
Hanya lubang anusku yang agak
berbeda ukurannya karena telah
diperkosa oleh si bapak dan kaki tangannya. Untuk mengadukan perbuatan mereka, tentu saja tidakmungkin. Karena saya sendiri juga yang akan menanggung malunya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,