Cerita Homosex – calon legislatif
- Home
- Cerita Sex Gay
- Cerita Homosex – calon legislatif
CERITA SEX GAY,,,,,,,,,
Semenjak awal kampanye hingga
hari ini banyak sekali kegiatan calon
legislatif dari masing masing partai
yang berhamburan di negeri ini,
umumnya segala cara dilakukan
untuk menjaring massa calon pemilih
agar mencoblos partainya dan
gambarnya sebagai orang yang
dipercaya untuk menyalurkan
aspirasi mereka dalam pemerintahan
yang akan datang. Bar&pub pun
kecipratan rejeki, hampir setiap
malam ada saja calon legislatif yang
datang berkunjung mentraktir calon
pemilih atau sesama mereka
melepas lelah mencari hiburan
setelah penat seharian
berkampanye yang tak tentu
juntrungannya ujung pangkal
statement maupun program partai
bila menang, pokoknya melelahkan.
Malam itu ada 4 orang dari salah satu
partai datang bersenang senang di
bar&pub tersebut, makan malam
sembari menunggu jam 00.00 untuk
ikut acara lanjutan yang malam itu
akan diisi dengan cum shot show.
Makanan dan minuman keras
mengalir terus dimeja mereka dan
sesekali Koh Tjiang datang
menemani ke 4 calon legislatif
tersebut, maklumlah bila ternyata
mereka tembus menjadi anggota
legislatif tentunya Koh Tjiang
mempunyai kepentingan khusus
kepada mereka untuk melancarkan
bahkan memperlebar jaringan bisnis.
Busyet ternyata belum ada
perubahan sedikitpun dalam sistem
pemerintahan, masih saja KKN
leluasa berkibar tak tersentuh oleh
arus reformasi yang didengung
dengungkan beberapa waktu yang
lalu. Ke 6 waiter paripurna kini telah
berganti pakaian, kaos oblong tipis
dengan celana jeans cut off low
hang, mereka menaiki ke 6meja
yang ada di bar&pub dan diiringi
dengan iringan musik hingar bingar
mulailah mereka mengadakan
pertunjukan cum shot show.
Gerakan erotik mengikuti gerakan
orang ngentot sebagai pembuka
tarian erotik, tangan membelai
sekujur tubuh terutama pada puting
dan kontol dan suara desah erotik
dari pemain band semakin nyaring
terdengar… ahh… ssshh… ahh satu
persatu waiter paripurna secara
jantan merobek bagian depan kaos
mereka hingga dada mereka yang
bidang dihiasi dengan puting item
melenting dan otot perut yang rata
six pack bagaikan papan cucian itu
terbuka akh… aku merasakan
denyutan kontol dan lobang pantatku
seperti ayam betina mau bertelur.
Beberapa tamu mulai histeris mohon
diberikan kesempatan untuk
menyentuh tubuh jantan berotot
yang mulai berkilauan berkeringat
sambil mengibarkan lembaran 100
ribuan, beberapa tamu mulai saling
meraba kontol temannya dan
mengusap gemas akibat rangsangan
audio dari band dan penyanyi yang
mendesah erotis dan rangsangan
visual yang ditampilkan waiter
paripurna diatas meja masing
masing. Kini kontol waiter sudah
bertonjolan keluar dari celana jeans
cut off low hang tersebut, penonton
semakin histeris melihat betapa
gedenya kontol para waiter
paripurna yang ngaceng tegak berdiri
melampaui batas celana yang low
hang tersebut. Dengan vaseline
yang telah disiapkan di kantong
celana masing masing mereka mulai
melakukan masturbasi, ngloco kontol
diatas meja makan disaksikan oleh
tamu bar&pub diiringi dengan
dentaman musik yang semakin
menggila. Beberapa tamu menghiba
hiba minta diberikan kesempatan
untuk nglocoin kontol mereka, dan
tentu saja dengan tip yang gede
tanpa risih waiter tersebut
menyerahkan kontolnya untuk
digenggam dengan gemes, dielus
dan dikocok kocok dengan ganas.
Enam puluh menit pertunjukan
mereka tetap mempertahankan
ketegangan kontol mereka masing
masing sampai tiba saatnya untuk
melepaskan muncratan pejuh,
kocokan semakin cepat semakinkuat
semakin tegang kontol itu ngaceng
semakin merah merekah kepala
kontol mereka dan crrooth…
crrooth… arrggh, pejuh berhamburan
kesekiling meja, diperebutkan oleh
para tamu bahkan ada yang sengaja
mengangakan mulut dengan harapan
dapat menampung muncratan pejuh
waiter yang sedang menggigil
mengejangkan badannya diatas
meja, sementara beberapa tamu
sudah nggak tahan lagi ikutpula
ngloco dan memuncratkan pejuhnya
kearah waiter diatas meja. Waktu
berjalan terus, bar mau tutup, ke 4
calon legislatif sudah mabok berat
sehingga Koh Tjiang merasa perlu
untuk mengantarkan mereka satu
persatu dengan pengawalan dari
petugas bar. Aku ditugaskan
mengantarkan Marlon kerumahnya,
dengan susah payah aku papah dia
masuk kedalam mobilnya dan dengan
mobilnya itu aku menuju rumahnya di
bilangan Tanah Abang. Rumah
kontrakan kecil sederhana, mobil
diparkir dipinggir jalan dan kembali
aku papah dia masuk kedalam
rumahnya. Muntahan telah mengotori
sekujur tubuhnya, aku membawa dia
ke tempat tidurnya dan dia masih
meracau tak menentu dalam
maboknya itu. “Heh, nanti kalo aku
jadi anggota DPR, dalam tempo
kurang satu tahun aku tinggal di
apartemen” “Oo it’s ooo” kataku,
ternyata isi otaknya adalah tinggal di
apartemen mewah, itulah tujuan
utamanya menjadi anggota
legislative “Kau temenin aku.. malam
ini yah..” Aku memandang tubuhnya
yang berlumuran muntah, bau alkohol
keras sekali mengambang diudara
kamar, dan aku tak sampai hati
untuk menolak permintaannya.
“Emangnya abang belon punya istri,
apa?” tanyaku menyelidik sambil
membukakan pakaiannya yang kotor
dan membasuhi tubuhnya dengan
handuk basah “Arrgh.. gue kagak
suka memek” “…???” Tubuh calon
legislatif ini cukup kekar, dadanya
bidang berhiaskan tatoo patah hati,
berbulu halus memenuhi dadanya dan
turun sampai keperutnya dan
kebawah kearah jembutnya.
Perlahan aku basuhi dadanya yang
bidang sampai keperutnya dan kini
aku membukakan celananya yang
juga kena muntahan. Akh otot
pahanya kekar dan gede, agaknya
dia senang bermain sepak bola atau
olahraga sejenis sehingga
membentuk otot paha dan otot
betisnya sedemikian gede dan
kencang. Aku basuhi juga kedua paha
kekar itu turun sampai bebetis dan
telapak kakinya. Hmm, celana dalam
G-string, penuh berisi gundukan
kenikmatan aku sentuh perlahan dia
diam saja, ternyata dia sudah
tertidur pulas. Tanggung ah, masa
kontol gede nganggur didiamkan aja,
kancut G-string aku pelorotin dan
kontolnya yang item gede berbulu
lebat terkulai keluar dan kedua biji
pelernya yang gede juga berbulu
tergantung rendah menitikkan
seleraku. Biji peler itu satu persatu
aku kulum dengan nikmat, dia sedikit
menggelinjang, naik ke batang
kontolnya aku jilat sambil terkadang
aku cupang, dia sedikit menggelijang,
naik lagi ke kepala kontolnya aku
emut lobang kencingnya aku kilik kilik
dengan ujung lidahku, dia
menggelinjang, akhirnya seluruh
batang kontol itu aku isep emut
telan sampai kepangkal batang
kontol sehingga jembutnya yang
tebal meggelitik hidungku, keluar
masuk mulutku kontol basah kuyup
oleh ludahku sampai menggeliat
geliat menggelinjang dalam tidurnya
dan crrooth… crrooth… crrooth…
arrgh.. dia memuncratkan pejuh
dalam mimpinya yangindah jauh
muncrat kedalam pangkal
tenggorokanku dan kutelan abis. Pagi
hari aku terbangun ketika kurasakan
kehangatan melingkupi kontolku,
arrggh… Marlon calon legislatif
tengah menyepong kontolku pula
yang sedang ngaceng berat “Oo it’s
ooo, Demen kontol juga ya” tanyaku.
“He eh, oh kau dah bangun ya”
jawabnya kaget dan melepaskan
sepongannya
“Gak papa koq, terusin aja, gua juga
demen” aku memberanikan dirinya
untuk meneruskan sepongannya
terhadap kontolku yang udah
berdenyut. “Oh ya…” katanya
tersenyum manis sekali, dia kembali
menyelomotin kontolku sambil
berputar arah memberikan kontolnya
kemulutku, posisi 69, kami saling isap
pagi itu sampai muncrat dan muncrat
dan muncraaaat lagi, telanjang bulat
pagi itu kami sarapan bersama dan
setelah itu kembali entot mengentot
kontol gedenya dia mengembat
lobang pantatku dan kontolku
mengembat lobang pantatnya yang
berbulu lebat akh… nikmat (pre cum
gw dah meleleh neh, ngloco dulu ah)
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,