Aku seorang gadis yang masih duduk di bangku SMU kini usiaku genap 16 tahun, dan baru kemaren aku mengadakan acara ulang tahun yang di hadiri oleh teman-temanku danjuga cowokku Diro. Aku sudah berhubungan dengannya selama kurang lebih 6 bulan lamanya, dan memang sejak kelas 10 aku naksir padanya dan bari kelas 11 aku dapat berhubungan dengannya.
Seperti teman-teman yang lain kami juga kerap melakukan adegan seperti dalam ceria seks. Bahkan tidak jarang kami melakukannya di tempat yang sama, hal itu sudah biasa kami lakukan. Walau begitu aku masih bisa menjaga kesucianku, karena hanya satu itu yang aku jaga. Meskipun terdang aku hampir kebablasan namun hingga kini aku masih mampu menjaganya.
Seperti hari ini sekolah pulang agak pagi karena ada rapat guru katanya, kami pun berhamburan keluar dan aku pun pulang bareng dengan Diro. Dengan mengendarai motornya aku membonceng padanya dan Diro membawaku ke rumahnya, di sana aku tidak melihat seorang pun “Pembantu kamu kemana… tumben nggak kelihatan” tanyaku pada Diro karena dia yang membuatkan minuman untukku.
“Dia pulang kampung kemaren katanya mau seminggu di sana..” kata dia sambil terus masuk ke dalam kamarnya, aku pikir dia akan berganti baju dan aku pun duduk di ruang tamunya. Namun agak lama juga nuggu Diro keluar dari dalam kamarnya dan aku takut untuk masuk ke dalam kamarnya. Apalagi aku tau di rumahnya sekarang tidak ada orang aku takut kalau sampai kebablasan.
Hampir sejam aku menunggunya dan aku pun memanggilnya “Diro.. kok nggak keluar sich..” kataku namun tidak ada jawaban darinya, kembali aku menunggunya hingga akhirnya Diro pun keluar dari dalam kamarnya ” Ayo.. aku antar pulang..” katanya dengan agak cuek tanpa melihat ke arahku, aku tau dia pasti menginginkan sesuatu dariku dan aku tau kalau saat ini dia ngambek.
Namun aku bersikap seperti tidak mengerti akan maksudnya, aku pun bangun dan keluar dari rumahnya. Di satu sisi aku merasa lega karena tidak melakukan layaknya dalam cerita sex tapi di sisi lain aku merasa tidak nyaman dengan sikap Diro yang seperti ini. Diapun mengantarku ke rumah dan pergi begitu saja setelah aku turun dari motornya sampai-sampai aku lupa kalau aku sedang memakai jaketnya.
Tapi aku tetap masuk kedalam rumah, dan bermalas malasan di dalam kamarku tapi begitu aku lihat jaket Diro. Aku pun berinisiatif untuk mengembalikannya meskipun itu hanya sebuah alasan agar aku dapat berbicara padanya. Karena sebenarnya dalam hati aku begitu menyayangi Diro dan aku takut kehilangannya, apalagi sikapnya barusan begitu dingin padaku.
Aku tidak ingin hal ini berlarut-larut karenanya aku segera bangun lalu aku mandi dan setelah semuanya selesai aku pun menuju ke rumah Diro. Aku pun menuju ke rumah Diro dengan menaiki taksi. Dalam hti aku sudah bertekad untuk melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa dengannya, aku takut Diro akan berubah dan tidak lagi mencintaiku jika aku tidak mau menurutinya sepertinya tadi dia sudah mengingin hal itu.
Sampai di rumahnya terlihat masih sepi dan aku segera masuk melalui garasinya, karena bukan pertama kalinya aku main ke ruma hDiro. photomemek.com Dengan mengendap aku ingin memberinya kejutan dan terus berjalan menuju kamarnya, namun ketika sampai di depan kamarnya yang tertutup separuh aku mendengar desahan nafas layaknya orang yang sedang melakukan adengan cerita seks 17 tahun.
Aku tidak berani berteriak ketika melihat Diro sedang melakukan hubungan intim dengan seorang cewek yang saat itu berada di bawahnya “Ooouugghhhh.. ooouuggghhhhh…aaagggghhhhh… terusss sayaaaannnggg…. aaagggghhhhh…. aaggghhhhh…. aaaaggghhhhh….” Aku kaget dan merasa mengenal suara itu, dia adalah Santi teman satu kelas Diro akupun hanya bisa terkulai di luar pintu kamarnya.
Karena tidak berani masuk apalagi tubuhku begitu lemas saat itu, namun dengan jelas aku dapat mendengar desahan mereka “Ooouuggghhhh…. hangat saaaayaaanggg… aaagggghhhh… terusss….aaaggghhhhh… nikamaaatt ssaaaayyaaannggg… aaaghhhhh…” Diro memanggil Santi dengan kata sayang, semakin sakit hatiku saat itu air mataku pun menetes dengan derasnya.
Mereka terus saja melakukan adegan layaknya dalam ceria sex malah Santi terdengar berkata “Gimana lebih sayang aku dari pada cewek kamu kan..” Diro terdengar terengah-engah sambil menjawab “Iyahh sayangggg… aaggghhh…aaagghhhh….aagghhh… Santiii…aaagghhhh…agggghhh..” Mereka terdengar mendesah panjang dan berbarengan.
Bahkan lebih keras dari yang sebelumnya “Ooouugghhhh.. ooouuggghhhhh…aaagggghhhhh… aaaghhhhh… aaagghhhhh.. aggghhhhh..” kemudian aku tidak lagi mendengar desahan ataupun erangan dari keduanya, mungkin mereka sama-sama terkulai lemas, sedangkan aku benar-benar dibuat tidak dapat mebawa tubuhku untuk bergerak dari sana.
Hingga lama sekali dan sampai akhirnya ada suara langkah kaki menuju ke arah pintu “Sayang… kamuu.. sudahhh lama..” Mendengar Diro tergagap aku pun menjerit histeris hingga Santi pun bangun dan diapun terkejut melihatku, berkali-kali aku mencoba untuk bangun namun tidak bisa. Sampai-sampai Beni menolongku tapi aku hempaskan tangannya dan kembali aku menangs karena tidak dapat berbuat apa-apa.,,,,,,,,,,,,,,,