CERITA GAY ” SAYA KENAL KAMU DI MALL “
- Home
- Cerita Sex Gay
- CERITA GAY ” SAYA KENAL KAMU DI MALL “
CERITA GAY ” SAYA KENAL KAMU DI MALL ”
– CERITA SEX GAY,,,,,,,,
Sesampainya di pusat perbelanjaan aku tidak masuk aku hanya menunggu di luar karena aku tau pasti akan lama kemudian datang seorang pria dengan berperawakan gagah dengan kulit hitam manis berbulu kutaksir usia 28 tingi 176 berat 68 indonesia timur yang kemudian kuketahui orang ambon mengenakan seragam brimob lengkap dengan senapannya, ia tampil begitu memikat hidung mancung dan bibir tipis duh bikin pantatku cenat cenut
“Sedanf dinas pak?” aku mulai tegur karena dia tersenyum kepadaku,
“iya, mas lagi apa?” “saya nunggu ibu saya pak.
“saya rendy pak, bapak dari kesatuan mana?”
“saya dari kelapa dua, depok”
aku melihat namanya dari bajunya namanya bramantyo bagaskoro kami pun terlibat dalam pembicaraan yang seru untuk beberapa saat dia Cerita pengalamannya dari ia muda, aku tahu ia masih single dan tinggal di mess bagi para brimob.
saat ngobrol pun aku tau dia sosok yang ramah dan perhatian sampe ketika aku menanyakan pin bb dia pun dia berikan memang aku agak bertanya sepanjang pembicaraan dia melihatku seperti mau menerkam (aku memang tidak cakep hanya enak dilihat menurut sebagian orang di tambah pantatku yg padat modal untuk seorang bot manly yang cukup, ha.. haa… yang bot jangan iri ya ).
ini lah awal mulaku dengan bang bram, malam itu pukul 22.00 aku ditilang di daerah senayan aku yang tidak terima enggan ‘berdamai’ dengan polisi dan meminta sidang yang harus aku tunggu 2 minggu kemudian padahal besok sudah masuk kerja, masa aku kerja tidak membawa mobil tanpa sim, saat sampai di rmah ada pesan di BBM ku malam dik rendy, kok abang tungguin tidak ada balasannya bb ku . kulihat pengirimnya bang bram tanpa fikir panjang aku langsung menekan tobol hijau akupun terlibat percakapan by phone
“malam bang bram, apa kabar?”
“baik dik, kamu sombong ya??”
“ga bang, bang aku boleh minta tolong tidak? aku ditilang kemarin aku tidak bawa mobil untuk beberapa saat karena sim ku di tahan”
“Mudah itu kasih tau sini sama abang nanti abang yang ambilkan”
setelah bercanda dan berbasa-basi akupun di beritahunya untuk ketemu setelah itu saat dia tidak dinas, aku yg tak mau merepotkannya menyuruhnya biar aku yg ambil kesana kebetulan aku harus ke tempat temenku mengambil pesanan mamahku di margonda residance.
Aku telp bang bram di hari janjian
“bang, nanti aku ada janji di margonda ressidance sama temenku jam 11 siang nanti abang kesana aja ya kita ketemu disana”
tanpa aku berfikir macem-macem karena aku ada di tempat temenku. pukul 9 pagi aku sudah meluncur ke daerah margonda karena aku tahu hari itu akan macet. jam 10 aku sampe di margonda ressidance aku bertemu dengan pak mansyur security disitu yg sudah kukenal baik
“pagi mas rendy, mau ke kamarnya mas adil ya? mas adilnya udah pulang ke pekalongan tadi pagi tapi dia bilang pesenanya ada dimeja ini kuncinya katanya maas rendy pegang aja dulu” begitulah kata mansyur panjang lebar.
“wah parah nih si adil, masa saya dititipin kunci eh… iya pak nanti ada temenku namanya bram dia mau mengembalikan sim aku nanti langsung aja suruh ke atas ya pak, makasih pak”
aku masuk flat milik adil yg memang rapih dan bersih, kulihat pesanan mamahku ada dimeja dengan surat perintaan maaf karena dia buruburu soalnya kalo berangkat siang pasti terjebak macet. jam 11 kurang 5 menit bell berbunyi kulihat sosok bang bram yang agak berbeda ia mengenakan celana pendek diatas dengkul dan kaos yg bertuliskan kesatuannya serta sepatu larinya, aku terpesona melihatnya
“ren? kok melamun” aku malu karena ketahuan melamun memperhatikan dia
“ayo masuk bang, tidak aku kesal sekali karena temenku yg punya flat ini malah tidak ada saat aku dateng, padahal aku buat janji dengannya” aku mengelak. setelah kusuguhi minum. aku pun bercerita posisi aku duduk disebelah dia kuperhatikan tonjolan di celananya begitu gemas untuk di pegang tapi aku menjaga image. aku juga mengenakan celana basket hari itu,
“ren, aku udh nolongin kamu kan?”
saat bicara ia sudah bergetar mungkin menahan hawa nafsu,
“iya bang, abang mau apa”
aku yg puasa mencoba menahan, tangannya mulai mengelus pahaku yg putih tapi berbulu.
“apa bang abang mau…”
kalimat itu tak perrnh selessai karena brimob itu langsung mencium bibirku. ia cukup lihai memaikan lidahnya, tangan kamipun tak tingaal diam, ia meremas-remas teteku dan mulai membuka apa yg aku kenakan sehingga aku hanya menganakan cd (celana dalam) warna merah dan ia masih mengenakan celana pendek seagamnya tanpa kaos. ia pun mulai merangsang bagian yg paling sensitive, ia menetek dari pentilku
“aaarrggg banghh, eemmmhhh enakkhh bang”
mulutku tak kuasa menahan nikmat yang ia berikan tangan yang satunya perlahan meanrik celana dalamku alhasil aku bugil tanpa selembar benang pun, lidahnya diputar di pentilku beralih ke yang satu dan membuat ku mengerang sementara tangannya diludahi mulai memasukan keliang kenikmatanku.
“uuuhhh… bang braaammhh”
aku mengerang saat jarinya masuk satu jari dua jari, mulai lancar keluar masuk masih sambil ia menetek dari pentil tetekku. kemudian gantian ia kuservie, ku buka celana dalamnya. keluarlah miliknya 19cm dengan diameter 4cm cukup menggairahkan karena diatas rata ku jilati kepalanya (dia sunat) ku masukan semuanya ke mulutku
“arrrrrrhhh terus ren, terus nikmati kontol abang itu sudah jadi milik kamu sekarang, uuhh… yes come on rendy”
begitulah ia menyemangatiku. aku sambil sesekali menjilati biji pelernya. kontolnya terus kunikmati hingga kurasakan ia akaan keluar aku menyudahinya. ia pun mengatur nafas menahan ejakulasinya. aku diangkatnya di dudukan diatas pangkuannya, ini adalah posisi favoriteku saat bercinta. ku pegang kontolnya dan ia menahan pantatku sambil mulutnya menete di pentilku. sedikit-sedikit masuk kepala kontolnya yg hitam dan mengkilat itu.
“aaahhh bang sakiit” aku meringis
“tahan ren, rilex pasti enak kok nantinya” bang bram menenangkan ku.
Akhirnya sedikit sedikit kontol masuk hingga jembutnya menyentuh pantatku tanda kontolnya masuk semua.
“aaaaarrggghh nikmat bang” aku mengerang.
Bang bram mulai menggenjot kontolnya dipantatku , begitu terasa gesekannya di pantatku.
“uuuhhh aaarrgghh ren, pantat kamu nikmat banget sempit. oh yes oh yesss!!”
“terus fuck bang, aku suka kontol abang mmmppphhh enak bang ”
setelah 15 menit dengan gaya itu aku disuruh terlentang dan ia kembali menggenjot merombak isi dalam pantat aku
“ooohh rendy, enak banget pantat kamu anget” “aaahh kontol abang yang enak bang aku suka”
ia pintar memainkan ritmenya terkadang dia menggoyangkan kontolnya dengan cepat dan kasar kadang lembut dengan gerakan melingkar.
1 jam keringat kami mulai bercucuran seolah ac ruangan itu tak nyala, keudian ia menyuruhku menungging ia masukan kontolnya
“aaarrggg enak rendy, ooh yes aku ngentotin mahasiswa, oouuhhhggh yes”
“terus bang aku suka dientotin sama kontol brimob ambon yang gede, aaarrgghh… nikmat yes”
2 jam sudah ia mengentotiku dengan berbagai gaya hingga gaya yang terakhir aku di buat bagai anjing betinanya aku tak kuasa menahan nikmat didaerah kontolku dan..
“bang aku ga kuaaaattt aahh aku mau keluar”
ku jepit kontolnya dengan otot anusku
“aaahh rendy, ngejepit banget pantat kamu , abang juga ga kuat aaarrrrrrgggghhh… aaarrrgghh… uuuhh… mmmpphh..”
CCRRROOOTTT… CCRRROOOT.. CCCCCCCCCRRRRRRRRRRRROOOOOOOTTTTTT.. 7 kali semprotan spermanya masuk kebadanku. aku tanpa di pegankontolnya pun menapai orgasme yang begitu dahsyat
“aaaarrggghhh.. aaarrrgggghhh.. uuhhh.. kontooll kamu enak”
kita berciuman dan tertidur dalam posisi kontolnya masih menancap di liang senggamauk”
semenjak saat itu aku dianggapnya pacar yang harus melayani genjotan kontolnya seminggu dua kali,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,