Dimensi Lain
- Home
- Cerita Porno
- Dimensi Lain
Percaya atau tidak , tapi saya benar benar telah menjelajah dimensi lain menembus ruang dan waktu….!!!” kata Darmanto.
Ia adalah seorang pria paruh baya, lulusan ITB dan berprofesi menjadi dosen di sebuah universitas kecil yang tak begitu terkenal.Vanda hanya mengangguk angguk saja selama sedari tadi mendengar cerita Darmanto. Vanda adalah salah seorang mahasiswi yang mengikuti mata kuliah Darmanto. Wajahnya sungguh cantik dan imut bernuansa oriental dengan rambut pendek yang sangat cocok dengan bentuk wajahnya. Darmanto sendiri sebenarnya wajahnya tidak terlalu jelek ataupun tampan. Hanya saja orang bilang wajahnya terlihat lebih tua dari umur sebenarnya , terutama dengan rambut putih yang mulai tumbuh. Hari itu , Darmanto sedang memberi konsultasi untuk tugas akhirnya Vanda. Kebetulan istrinya sedang tak ada di rumah jadi agak sedikit ‘leluasa’. Namun entah trik Darmanto agar bisa berlama lama dengan Vanda atau memang ada alasan lain , ia bercerita tentang dimensi ruang dan waktu.
“kamu pernah lihat film Quantum Leap..? ” tanya Darmanto , “atau film Sliding Doors …kalau tak salah pemainnya Gwyneth Paltrow …atau Renee Zellweger”
“bukannya itu filmnya Umma Thurman….” Vanda mengkoreksi.
“terserah…..” kata Darmanto , “ intinya adalah perjalanan menembus ruang dan waktu…..hanya saja ini bukan film tapi saya alami sendiri….”
“mengalami sendiri..??” alis mata Vanda terangkat , “ kok bisa…?”
“seperti kata Stephen Hawkings , kita semua hidup dalam dunia paralel yang tak berbatas. Hanya saja manusia umumnya hanya tinggal di satu dimensi saja, ‘spacetime continum’. Tapi saya ternyata tidak…..saya terus mengalami perubahan dimensi itu , entah bagaimana dan di luar kendali saya.”
Darmanto berhenti sejenak untuk melihat reaksi Vanda. Ia khawatir gadis itu tak percaya dan justru menganggapnya gila. Namun Vanda tersenyum manis dan terlihat begitu berminat.
“ayo pak…terusin lagi ceritanya…..” kata Vanda.
“yakin…???”
“iya pak…..saya tertarik mendengarnya…..” kata Vanda sekali lagi dengan senyumnya yang mampu melelehkan hati.
“saya pernah ke dunia dimana ternyata Sovyet lebih berkuasa daripada Amerika “,lanjut Darmanto , “ atau saya pernah juga ke dunia dimana mantan presiden Suharto dihukum mati di lapangan Monas…..atau banyak juga lainnya, WTC masih berdiri….dan yang paling lucu , saya pernah ke dunia dimana tak ada seorangpun yang tahu siapa itu the Beatles….!!!”
Vanda tertawa kecil, “jangan jangan bapak pernah ke dunia dimana Raam Punjabi adalah produser film porno…..sutradara tepatnya ….dia jadi sutradara film porno dan Azhari bersaudara yang jadi bintangnya….”
“terus, apa bapak pernah masuk ke dunia jaman perang misalnya….apa Indonesia terlibat perang?”
“umm….negara negara Timur Tengah memang bersatu untuk menyerang Israel yang dibantu Amerika dan Indonesia ikut mengirimkan tentara juga ke sana”
“hmmm…ok…” jawab Vanda pendek.
Darmanto kembali terdiam untuk melihat reaksi Vanda. Namun lagi lagi , ia tak melihat sedikitpun ekspresi tak percaya atau meremehkan. Sepertinya Vanda sepenuhnya percaya akan ceritanya. berbeda sekali ketika Darmanto menceritakan hal ini pada istrinya yang terlihat sekali tidak mempercayainya.
“kenapa bapak tidak mendokumentasikan semua kejadian itu sebagai bukti…???” tanya Vanda.
“sudah pernah saya coba , tetapi semua tulisan atau foto yang dibuat hari ini besoknya selalu berubah seolah menyesuaikan diri dengan dimensi saat itu….tapi ada lagi yang lebih menakutkan”
“yaitu….???”
“terkadang saat berpindah dimensi saya menjadi orang lain….”
“maksud bapak…???”
“saya hidup dalam tubuh dan kehidupan orang lain. Ada saatnya saya jadi orang kaya , pernah juga hidup dalam tubuh tukang sayur…..dari situ saya berpikir , jangan jangan di luar sana masih ada orang orang yang juga berpindah dimensi seperti saya”
Vanda terdiam sejenak, ekspresi wajahnya terlihat berubah “ok..menarik….”
“kamu gak percaya kan…..kamu pasti pikir saya gila……” Darmanto menangkap ekspresi tersebut
“justru sebaliknya…..” kata Vanda tersenyum manis sambil berpindah duduk ke sebelah Darmanto , “saya sangat senang sekali mendengarnya…..
Vanda meraih lengan Darmanto dan merangkulkannya di dada. Entah sengaja atau tidak , yang jelas empuknya buah dada Vanda terasa nyaman menyentuh siku Darmanto.
“ehh..Vanda…apaan nih..kamu kenapa…???” Darmanto merasa heran sekaligus curiga ia sedang dipermainkan oleh mahasiswi cantiknya ini.
“bapak benar ….di luar sana masih ada orang yang juga bisa menembus dimensi …”kata Vanda , “ dan saya salah satunya….”
Kalimat terakhir Vanda bisikkan dengan sedemikian rupa hingga di telinga Darmanto sehingga menaikkan birahi pria itu.
“kamu…???” Darmanto tak percaya. “kamu gak bercanda kan???”
“enggak dong pak….” kata Vanda sambil kali ini tangannya bergerak mengelus selangkangan Darmanto. “ selama ini saya mencari orang yang sama dengan saya…..orang yang bisa menembus dimensi ruang dan waktu….dan saya ingin mendapat anak darinya”
“anak…maksudnya apa…..???” Darmanto mendorong Vanda agar menjauh .kini justru Darmanto yang tak mempercayai perkataan Vanda. ia bimbang apakah semua itu benar atau Vanda hanya mempermainkannya saja
“kita ini ras istimewa…..” kata Vanda sambil membuka dua kancing blues teratasnya. “ ras yang ditakdirkan untuk menguasai dunia ini…..”
Darmanto menelan ludah melihat bersihnya kulit dada Vanda yang dibumbui juga dengan sedikit belahan dada yang mulai terlihat. Birahinya jelas tergoda , karena istrinya memang sudah tak maksimal lagi mampu melayaninya.
“tapi Vanda…..ras istimewa….maksudnya apa…??? memangnya kita ini alien atau mutan….???”
“ssssh…..” Vanda menempelkan telunjuknya di mulut Darmanto, “ nanti bapak juga akan mengerti sendiri…”
Vanda meneruskan membuka seluruh kancing blousenya namun tak melepaskan dari tubuhnya. Mata Darmanto semakin terbelalak melihat mulusnya dan menonjolnya buah dada Vanda meski masih tertutup bra. Tangan Vanda kini bergerak lincah membuka ikat pinggang celana Darmanto lalu menurunkan sletingnya. Vanda mengelus dan menciumi Gundukan penis yang masih terbungkus celana dalam itu untuk beberapa saat. Dan kemudian dengan perlahan, celana dalam itu ia turunkan. Vanda menyusuri batang penis Darmanto yang menegang dengan bibirnya. Nyaman , geli basah dan erotis , semua itu dirasakan Darmanto sekaligus. Tangannya berusaha meraih buah dada Vanda, namun gadis itu menepisnya.
“jangan dulu…..” desah Vanda sambil melirik nakal.
Darmanto hanya mengangguk saja setuju. Demi mendapat kenikmatan dari mahasiswi cantiknya ini, apapun ia pasti setuju. Aksi Vanda berlanjut. Kali ini giliran lidahnya yang menjilati melingkar dan memutar di batang penis Darmanto. Tak hanya di batang, tapi juga di kepalanya. Lidahnya bergerak nakal di seputaran ujung penis tersebut yang tentu saja membuat si empunya terbuai oleh kenikmatan yang luar biasa. Dan kenikmatan itu semakin bertambah , saat tanpa ragu Vanda memasukan penis itu ke dalam mulutnya.
“mmmmhh…nnph…..mmmmpphh…..” gumam Vanda seiring gerakan kepalanya mengocok penis sang dosen.
Darmanto terlihat begitu salah tingkah. Selain karena merasakan kenikmatan kuluman Vanda, tapi juga karena ia dilarang menyentuh dulu gadis cantik itu. Padahal tangannya sudah ‘gatal’ ingin sgera meremas bulatan yang indah di dada Vanda. Vanda sendiri rupanya begitu lihai dan ahli dalam urusan oral sex. Kombinasi permainan mulutnya sungguh belum pernah dirasakan Darmanto sebelumnya. Jilatannya diselingi dengan hisapan yang sungguh membuai, basah basah nikmat. Dan seolah bisa merasakan kapan Darmanto akan mencapai ‘puncak’, Vanda menghentikan kulumannya, memberikan ‘terror’ tersendiri pada birahi Darmanto. Dengan gerakan erotis Vanda lalu melepas pakaiannya seluruhnya dan naik ke pangkuan Darmanto. Buah dadanya yang menonjol indah ia sodorkan pada mulut pria itu. Tak perlu menunggu lama bagi Darmanto untuk meraup dengan ganas tawaran tersebut. Bagai belum pernah merasakan buah dada sebelumnya , ia meremas dan mengulum dengan begitu bersemangat.
“oohhh…aaahhhh…..terus pak……aaahhhh!!” Vanda terus mengompori dengan desahan dan erangannya.
Permainan berhenti sejenak untuk memberi kesempatan Vanda melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Darmanto. Next show is about to begin. Diawali dengan ciuman panas antara keduanya. Bibir mereka saling berpagut penuh nafsu. Tangan Darmanto kembali dengan ganas meremas bulatan dada Vanda silih berganti. Penis Darmanto tergenggam erat dalam genggaman tangan gadis itu. Darmanto semakin dikuasai nafsu, dibaringkannya tubuh polos Vanda di sofa. Lalu untuk kesekian kalinya dengan lebih bernafsu lagi, Darmanto menyergap buah dada Vanda dan kali ini ditambahi pula dengan gelitikan jari di vaginanya.
Vanda mengerang dan mendesah nikmat saat buah dadanya dijilat dan dikulum. Vaginanya pun semakin basah merespon permainan jari sang dosen. Di sisi lain basahnya vagina Vanda mendorong Darmanto untuk memasukan jarinya lebih dalam dan menusuk lebih cepat.
“aaaahhh…..” birahi Vanda pun mencapai puncaknya.
Vaginanya semakin basah oleh cairan cinta, begitupun jemari Darmanto. Vanda meraih jari Darmanto yang basah untuk ia kulum dan jilati. Wajahnya begitu menggairahkan saat ia melakukan kuluman pada jari-jari Darmanto. Setelah itu dengan agak terburu-buru Darmanto mengangkat pinggul gadis itu hingga terangkat dari sofa, ia membenamkan wajahnya pada kemaluan Vanda yang ditumbuhi bulu-bulu hitam. Lidahnya segera menyapu-nyapu liar bibir kemaluan gadis itu yang semakin becek saja. Setelah beberapa lama menjilat dan menghisapi vagina itu, Darmanto melakukan sebuah jilatan panjang tanpa terputus dari batas liang kewanitaan paling bawah hingga klitorisnya. Hal tersebut memberikan sensasi geli dan nikmat yang tidak terlukiskan bagi Vanda, tubuh gadis itu nampak menggeliat hebat dan menekuk ke atas hingga buah dadanya semakin membusung.
“Oooh…enak Pak…terus gitu….uuhh!!” desah Vanda terengah-engah, menandakan ia terangsang hebat.
Darmanto melanjutkan aksinya dengan memasukkan lidahnya ke dalam liang kenikmatan Vanda. Diseruputnya cairan kewanitaan yang keluar dari situ dengan rakusnya. Setelah merasa cukup dengan pemanasan ini, barulah Darmanto kembali menurunkan pinggul gadis itu. Ia memposisikan diri di antara kedua belah paha mulus yang telah mekangkang lebar itu, siap melakukan eksekusi.
“pak….ayo dong…masukinn……” goda Vanda dengan nada manja.
Tanpa harus disuruh dua kali, Darmanto segera mengarahkan penisnya ke vagina Vanda. Namun ternyata Vanda punya ide lain. Mendadak ia bangun lalu membalikan posisi. Kini Darmanto yang terbaring di sofa dengan tubuh Vanda di atasnya. Dengan perlahan , Vanda memposisikan vaginanya di atas penis Darmanto , lalu dengan pasti menurunkan tubuhnya sehingga penis itu terbenam masuk dalam vaginanya. Dan ia pun mulai menggerakan tubuhnya naik turun.
Buah dada Vanda bergoyang goyang begitu menggoda menghibur mata ketika ia memacu tubuhnya di atas penis Darmanto. Meski tak sabar ingin meremas, Darmanto lebih memilih menyaksikan buah dada itu ‘bergoyang’.
“ooohh…oohh….ahahhh….ahhh…..” desah erotis seolah tak putus keluar dari bibir sexy Vanda.
Gadis itu membimbing tangan Darmanto yang menjelajahi tubuh mulusnya ke arah payudaranya. Darmanto merasakan kenyalnya gundukan daging itu dan kulitnya yang mulus. Ia meraih puting Vanda yang sudah mengeras dengan dua jari lalu dipencet-pencet dan diplintir membuat birahi gadis itu semakin naik saja. Gerak naik-turun Vanda pun semakin liar, vaginanya yang peret itu seolah-olah meremas-remas penis Darmanto yang sedang keluar masuk. Kepalanya kadang menengadah ke atas, kadang menggeleng-geleng sambil mulutnya mengeluarkan desahan nikmat. Beberapa lama bertahan dengan posisi itu, kini mereka pun merubahnya. Kali ini kembali giliran Vanda berbaring di sofa. Dengan satu hentakan kuat, penis Darmanto menyeruak makin dalam. Bertujuan agar permainan bertahan sedikit lebih lama sekaligus juga mengambil nafas, di sela sela genjotannya, Darmanto kerap sejenak berhenti dan menghimpitkan payudara Vanda dengan dadanya. Ia begitu menikmati kekenyalan dan empuknya bulatan tersebut. Ia juga menyelingi ataupun terkadang bersamaan dengan genjotannya, Darmanto menjilati dan melumat bibir Vanda. Bahkan tak hanya bibir, jilatannya pun merambah pula ke leher dan telinga. Vanda meresponnya dengan desahan yang makin erotis, pahanya yang ramping ia lingkarkan pada pinggang Darmanto.
“hahhh..aaaaaahhhh…..” untuk kedua kalinya Vanda mengalami orgasme.
Vaginanya semakin basah dan semakin mempermudah laju penis Darmanto. Pria itu pun kian bersemangat melakukan genjotan. Gerakannya makin cepat dan cepat saja diiringi bunyi kecipakan cairan setiap penis itu melakukan hujaman. Dan akhirnya Darmanto merasakan dorongan yang begitu kuat dalam tubuhnya. Sebuah tekanan yang ia nantikan. Genjotannyapun semakin cepat saja. Tubuh Vanda yang lemas ikut berguncang guncang dengan pasrahnya. Ia bisa merasakan jika Darmanto akan segera mencapai orgasmenya.
“aahh..ppak…ahhh..ahh..di…dalem..pak……aahh..ahaahhh…..” Vanda meminta agar Darmanto memuntahkan spermanya di dalam vaginanya.
Dan tak lama kemudian semburan sperma Darmanto terasa oleh Vanda membasahi vaginanya. Saat Darmanto mencabut penisnya, Vanda dengan cepat meraihnya dan membersihkan sisa sisa cairan yang menempel dengan mulutnya.
“ooouuhhhhh…….” Darmanto menggeram penuh kenikmatan merasakan sisa sisa keindahan nikmatnya tubuh Vanda .
Keduanya pun terbaring lemas di sofa yang kini sudah basah oleh keringat dan cairan sisa sisa pertempuran mereka berdua.
“saya ke kamar mandi dulu ya pak…..’ kata Vanda sambil mengedipkan mata.
Darmanto hanya menggumam tak jelas sambil terus berbaring mengumpulkan tenaga. Baru beberapa saat kemudian ia baru menyadari jika kedipan mata tadi adalah ‘undangan’ dari Vanda. Ia pun bergegas menyusul Vanda di kamar mandi. Tapi ternyata Vanda berada di dapur, berdiri di sebelah kulkas. Di tangannya memegang sekotak penuh susu cair yang langsung ia minum tanpa menggunakan gelas. Saat menyadari kedatangan Darmanto, Vanda tersenyum nakal. Lalu dengan gerakan begitu rupa ia menumpahkan sisa susu dalam kotak itu ke seluruh tubuhnya. Vanda terlihat agak bergidik karena dinginnya air susu itu. Darmanto tentu paham maksud itu semua. Ia segera menghampiri Vanda, mendorongnya hingga bersandar pada kulkas lalu dengan rakus membersihkan susu di sekujur tubuh Vanda menggunakan mulut dan lidahnya.
“ooohhh…yaa..pak…….aahhhh……”
Kuluman dan ‘pembersihan’ lidah Darmanto berlama lama di bagian payudara Vanda. Putingnya ia mainkan dengan lidahnya, terkadang pula diselingi dengan gigitan gigitan kecil. Jilatan Darmanto semakin naik menjilati susu yang membasahi leher gadis itu, dagunya, hingga akhirnya mulut mereka bertemu dan berpagutan dengan penuh nafsu. Darmanto mengangkat paha kiri gadis itu dan menempelkan penisnya yang kembali mengeras pada vaginanya.
“Ooohh…yahh!” desah Vanda mempererat pelukannya terhadap Darmanto ketika merasakan penis pria itu menyeruak masuk ke vaginanya.
Ketika Darmanto mulai mengocok, terdengar bunyi kecipuk dari vaginanya, dia memandang Darmanto sambil tersenyum penuh arti, tangannya tetap memeluk erat tubuh pria itu. Bibir Vanda merekah mendesah, terlihat begitu menggairahkan, buah dadanya bergesekan dengan dada Darmanto ketika tubuh keduanya saling memacu.
Kedua insan itu bersetubuh dalam posisi berdiri dengan penuh nafsu. Sesekali bibir mereka berpagutan dan beradu lidah. Kulkas tempat Vanda bersandar pun ikut terguncang-guncang. Dapur itu pun dipenuhi suara erangan kenikmatan keduanya diiringi decak becek dari vagina Vanda dan bunyi berderit dari kulkas yang ikut bergoyang di belakangnya. Anto mengayunkan pinggul begitu cepatnya seakan-akan ia sedang diburu-buru oleh suatu hal sehingga ia ingin cepat-cepat mengakhiri permainan ini. Erangan Vanda yang terbata-bata akibat serangan goyangan pinggul Darmanto yang begitu cepatnya justru semakin membakar nafsu pria itu. Vanda mencapai orgasme berikutnya setelah seperempat jam lebih disetubuhi dalam posisi demikian. Erangan panjang keluar dari mulutnya, kuku-kukunya menancap pada punggung Darmanto melepaskan perasaan nikmat di puncak tersebut. Vanda merasa lemas pada bagian lututnya. Ia tak sadar bahwa ia telah bertumpu pada posisi seperti ini dalam waktu yang cukup lama. Selain itu, ia baru saja mendapat orgasme yang sanggup melemaskan seluruh persendiannya.
“Lepasin Pak…aahh…lepas…saya mau minum sperma Bapak!” pinta Vanda
“Ok Da” bisik Darmanto sambil mencabut penisnya yang sudah mulai melemas tetapi tetap terlihat besar itu.
Vanda meraih kotak susu itu dari meja dapur di sebelahnya, dalam kotak tersebut ternyata masih tersisa sedikit susu, ia menumpahkannya ke penis Darmanto lalu berlutut dan menjilati susu yang berlumuran di penis Darmanto. Tentu saja jilatan tersebut berlanjut dengan kuluman dan sedotan yang berjuta rasanya. Kali ini tak butuh waktu lama untuk Darmanto mencapai orgasme. Ia memejamkan mata menghayati kenikmatan itu dan menyemburkan spermanya di wajah Vanda.
“YA AMPUNN….MASS……apa apaan ini…….!!!!”
Kenikmatan dan buaian surga yang dirasakan Darmanto sontak lenyap saat mendengar suara yang sudah sangat dikenalnya. Istrinya pulang lebih cepat dari perkiraan.
“eehh..mmm..anu…ehhh….” Darmanto terlihat panik sambil melihat ke kiri dan kanan. Anehnya ia tak melihat Vanda dimanapun. Ke mana dia..???
Istri Darmanto tak kalah terkejutnya, saat pulang mendapati suaminya telanjang bulat sendirian di dapur. Tumpahan susu menggenangi lantai dan di pintu kulkas terlihat beberapa ceceran sperma Darmanto.
“ampun mass..mas….kamu kok jadi kayak gini sih….???”
Darmanto tak terlalu menggubris istrinya. Matanya masih mencari cari kemana perginya Vanda yang menghilang begitu cepat. apakah Vanda telah berpindah dimensi lagi..???
Dan Jika dirinya juga memang bisa menembus dimensi ruang dan waktu , sekarangnya rasanya saat yang tepat untuk pergi dari sini. Pergi ke dimensi lain dimana ia tak akan bertemu istrinya. Dimana ia hidup bahagia bersama Vanda. karena seperti Vanda bilang , dirinya adalah ras istimewa yang kelak akan menguasai dunia.
*******NAGA_LANGIT PRODUCTION*******
“jadi awalnya bagaimana Bu??”
“iya Dok….suami saya itu sangat yakin kalau dirinya akan lolos menjadi anggota legislatif. Apalagi selain latar belakang pendidikan, ia juga sudah keluar modal yang sangat banyak untuk kampanye….” istri Darmanto menghela nafas sejenak dengan sedih, “tapi ternyata jangankan lolos, suami saya hanya mendapat 7 suara saja dari 200 pemilih“
Dokter Hanung mengangguk penuh pengertian. Darmanto memang bukan caleg stress pertama yang datang ke rumah sakit jiwa ini. Sudah hampir dua puluh orang caleg gagal yang dirawat disini.
“yah..bu…..kami akan berusaha semampu kami untuk menyembuhkan suami ibu. Tapi, kalau boleh tahu…siapa itu Vanda yang sering suami ibu sebut sebut….???”
“Vanda itu mahasiswa suami saya dok….rumahnya tak jauh dari rumah kami. Tapi sekarang ia sudah menikah dan tinggal di Kanada bersama suaminya….” ekspresi istri Darmanto terlihat gundah, “ saya tak pernah tahu Dok kalo suami saya punya fantasi tentang Vanda, sebenarnya juga Dok…saya sudah curiga cukup lama kalau suami saya itu stress…..” lanjut istri Darmanto
“darimana ibu tahu….???”
“sejak tahu gagal terpilih, ia lebih sering diam di rumah, nonton DVD kesukaan dia yang kebanyakan temanya science fiction. Awalnya saya membiarkan saja dan berharap suami saya segera melupakan hasil pemilu kemarin, tapi kemudian ia malah makin terpengaruh dengan film yang ditontonnya.“
“seperti apa contohnya…???”
“dia mulai bicara soal dimensi lain, mesin waktu dan sebagainya. Ia bahkan pernah bilang jika dirinya pernah ke dunia lain dimana ia terpilih menjadi anggota legislatif dengan suara mutlak……saat itu sebenarnya saya mulai curiga, namun saya menganggap itu paling cuma mimpi suami saya saja….tak disangka bakalan begini jadinya…..”
Dan Darmanto pun akhirnya menjadi korban yang kesekian dari pemilu legislatif kemarin. Biaya banyak dan over confidence akan menang menjadikan sebuah bumerang yang berbalik menghantamnya. Sungguh unik memang pemilu kali ini, pertama kalinya pemilu memakan korban jiwa dan membuat orang sakit jiwa.– …,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,