Tante Deyma
Tante Deyma
Ya, perselingkuhan yang membuat keduanya saling berbagi kenikmatan sex yang membawa mereka ke puncak kenikmatan birahi.
Kenangan Indah Waktu Kuliah di Jawa Tengah. Ini adalah cerita dari kisah nyata semasa kuliah di Jawa Tengah sekitar tahun 1992. Rudy,banyak orang menilai aku adalah pria simpatik dengan kemampuan berpikir cemerlang.Kebutuhan hidup menjadi kendala saat itu, uang pas-pasan dari orang tua kadang2 kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kurang dari 6 bulan aku belajar di kota ini, cukup banyak tawaran dari beberapa teman untuk memberikan les privat matematika dan IPA bagi adik-adik mereka yang masih duduk di sekolah lanjutan. Keberuntungan datang bertubi-tubi, bahkan tawaran datang dari bunga kampus kami, sebut saja Indah untuk memberikan les privat bagi adiknya yang masih duduk di kelas 2 SMP swasta ternama di kota dimana tempatku kuliah.
Keluarga Indah adalah keluarga yang sangat harmonis, ayahnya bekerja sebagai kepala kantor perwakilan (Kakanwil) salah satu departemen, berumur kurang lebih 50 tahun, sementara itu ibunya, biasa aku panggil Tante Deyma, adalah ibu rumah tangga yang sangat memperhatikan keluarganya. Konon kabarnya Tante Deyma adalah mantan ratu kecantikan di kota kelahirannya, dan hal ini amat aku percayai karena kecantikan dan bentuk tubuhnya yang masih sangat menarik diusianya yang ke 45 ini. Adik Indah murid aku bernama Noni, amat manja pada orangtuanya, karena Tante Deyma selalu membiasakan memenuhi segala permintaannya.
Dalam satu minggu, aku harus memberikan perlajaran tambahan 3 kali buat Noni, walaupun sudah aku tawarkan bahwa waktu pertemuan tersebut dapat dikurangi, karena sebenarnya Noni cukup cerdas, hanya sedikit malas belajar. Tetapi Tante Deyma malah menyarankan untuk memberikan pelajaran lebih dari yang sudah disepakati dari awalnya.
Setiap aku selesai mengajar, Tante Deyma selalu menunggu aku untuk membicarakan perkembangan anaknya, tekadang ekor matanya aku tangkap menyelidik bentuk badan aku yang memang bidang. Melewati satu bulan aku mengajar Noni, hubungan aku dengan Tante Deyma semakin akrab.
Suatu ketika, kira-kira bulan ketiga aku mengajar Noni, aku datang seperti biasanya jam 16:00 sore. Aku mendapati rumah Pak Gatot sepi tidak seperti biasanya, hanya tukang kebun yang ada. Karena sudah menjadi kewajiban, aku berinisiatif menunggu Noni, minimal selama waktu aku mengajar. Kurang lebih 45 menit menunggu, Tante Deyma datang dengan wajah cerah sambil mengatakan bahwa Noni sedang menghadiri pesta ulang tahun salah seorang temannya, sehingga hari itu aku tidak perlu mengajar. Tetapi Tante Deyma tetap minta aku menunggu, karena ada sesuatu yang harus dibicarakan dengan aku.
Ketika Tante Deyma memanggil untuk masuk ke dalam rumahnya, alangkah kagetnya aku, ternyata Tante Deyma telah memakai baju yang sangat seksi. Yah, memang badannya cukup seksi, karena walaupun sudah mulai berumur, Tante Deyma masih sempat menjaga tubuhnya dengan melakukan senam “BL”gairah sex.com seminggu 3 kali. Tubuhnya yang ideal menurut aku mempunyai tinggi sekitar 168 cm, dan berat sekitar 48 kg, ditambah ukuran payudaranya kira-kira 36D.
Mula-mula aku tidak menaruh curiga sama sekali, pembicaraan hanya berkisar masalah perkembangan pendidikan Noni. Tetapi lama kelamaan sejalan dengan cairnya situasi, Tante Deyma mulai bercerita tentang kesepiannya di atas ranjang. Terus terang aku mulai bingung mengimbangi pembicaraan ini, aku hanya terdiam, sambil berhayal entah kamana.
“Rud, kamu lugu sekali yah..?” tanya Tante Deyma.
“Agh… Tante bisa aja deh, emang biar nggak lugu harus gimana..?” jawab aku.
“Yah… lebih dewasa Dong..!” tegasnya.
Lalu, tiba-tiba tangan Tante Deyma sudah memegang tanganku duluan, dan tentu saja aku kaget setengah mati.
“Rud… mau kan tolongin Tante..?” tanya si Tante dengan manja.
“Loh… tolongin apalagi nih Tante..?” jawab aku.
“Tolong puaskan Tante, Tante kesepian nih..!” jawab si Tante.
Astaga, betapa kagetnya aku mendengar kalimat itu keluar dari mulut Tante Deyma yang memiliki rambut sebahu. Aku benar-benar tidak membayangkan kalau ibu bunga kampus aku, bahkan ibu murid aku sendiri yang meminta seperti itu. Memang tidak pernah ada keinginan untuk “bercinta” dengan Tante Deyma ini, karena selama ini aku menganggap dia sebagai seorang ibu yang baik dan bertanggung jawab.
“Wah… aku harus memuaskan Tante dengan apa dong..?” tanyaku sambil bercanda.
“Yah… kamu pikir sendirilah, kan kamu sudah dewasa..?” jawabnya.
Hingga akhirnya aku terbawa nafsu setan, aku mulai memberanikan diri untuk memeluknya lalu kami mulai berciuman di ruang keluarga. Dimulai dengan mencium bibirnya yang tipis, dan tanganku mulai meremas-remas payudaranya yang masih montok itu. Tante Deyma juga tidak mau kalah, dia langsung meremas-remas alat kelaminku dengan keras. Mungkin karena selama ini tidak ada pria yang dapat memuaskan nafsu seksnya yang ternyata sangat besar ini.
Akhirnya setelah hampir selama setengah jam kami bercumbu, Tante Deyma menarik aku ke kamar tidurnya. Sesampainya di kamar tidurnya, dia langsung melucuti semua baju aku, pertama-tama dia melepas kemeja aku sambil menciumi dada aku. Bukan main nafsunya si Tante,gairahsex.com pikirku. Dan akhirnya, sampailah pada bagian celana. Betapa nafsunya dia ingin melepaskan celana Levi’s ku. Dan akhirnya dia dapat melihat betapa tegangnya batang kemaluan aku.
“Wah… Rud, gede juga nih punya kamu…” kata si Tante sambil bercanda.
“Masa sih Tante..? Perasaan biasa-biasa saja deh..!” jawab aku.
Dalam keadaan aku berdiri dan Tante Deyma yang sudah jongkok di depan aku, dia langsung menurunkan celana dalam aku dan dengan cepatnya dia memasukkan batang kemaluan aku ke dalam mulutnya. Aghhh, nikmat sekali rasanya. Karena baru pertama kali ini aku merasakan oral seks. Setelah dia puas melakukan oral dengan kemaluan aku, kemudian aku mulai memberanikan diri untuk beraksi.
Sekarang gantian aku yang ingin memuaskan si Tante. Aku membuka bajunya dan kemudian aku melepaskan celana panjangnya. Setelah melihat keadaan si Tante dalam keadaan tanpa baju itu, tiba-tiba libido seks aku menjadi semakin besar. Aku langsung menciumi payudaranya sambil meremas-remas, sementara itu Tante Deyma terlihat senang bukan main. Lalu aku membuka BH hitamnya, dan mulailah aku menggigit-gigit putingnya yang sudah mengeras.
“Oghh… aku merindukan suasana seperti ini Rud..!” desahnya.
“Tante, aku belum pernah gituan loh, tolong ajarin aku yah..?” kata aku.
Karena aku sudah bernafsu sekali, akhirnya aku mendorong Tante jatuh ke ranjangnya. Dan kemudian aku membuka celana dalamnya yang berwarna hitam. Terlihat jelas klitoris-nya sudah memerah dan liang kemaluannya sudah basah sekali di antara bulu-bulu halusnya. Lalu aku mulai menjilat-jilat kemaluan si Tante dengan pelan-pelan.
“Ogh… Rud, pintar sekali yah kamu merangsang Tante…” dengan suara yang mendesah.
Tidak terasa, tahu-tahu rambutku dijambaknya dan tiba-tiba tubuh Tante mengejang lalu aku merasakan ada cairan yang membanjiri kemaluannya, wah… ternyata dia orgasme! Memang berbau aneh sih, karena berhubung sudah dilanda nafsu, bau seperti apa pun tentunya sudah tidak menjadi masalah.
Setelah itu kami merubah posisi menjadi 69, posisi ini baru pertama kalinya aku rasakan, dan nikmatnya benar-benar luar biasa. Mulut Tante menjilati kemaluan aku yang sudah mulai basah dan begitupun mulut aku yang menjilat-jilat liang kemaluannya. Setelah kami puas melakukan oral seks, akhirnya Tante Deyma sekarang meminta aku untuk memasukkan batang kemaluan aku ke dalam lubang kemaluannya.
“Rud… ayoo Dong, sekarang masukin yah, Tante sudah ga tahan nih..!” pinta si Tante.
“Wah… aku takut kalo Tante hamil gimana..?” tanya aku.
“Nggak usah takut deh, Tante minum obat kok, pokoknya kamu tenang-tenang aja deh..!” sambil berusaha meyakinkan aku.
Benar-benar nafsu setan sudah mempengaruhiku, dan akhirnya aku nekad memasukkan kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya. Oghh, nikmatnya.. Setelah akhirnya masuk, aku melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan.
“Ahhh… dorong terus Dong Rud..!” pinta si Tante dengan suara yang sekseeeh.
Mendengar desahannya, aku menjadi semakin bernafsu, dan terus mendorong dengan kencang dan cepat. Sementara itu tanganku asyik meremas-remas payudaranya, sampai tiba-tiba tubuh Tante Deyma mengejang kembali. Astaga, ternyata dia orgasme yang kedua kalinya.
Dan kemudian kami berganti posisi, aku di bawah dan dia di atasku. Posisi ini adalah idaman aku kalau sedang bersenggama. Dan ternyata posisi pilihan aku ini memang tidak salah, benar-benar aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dengan posisi ini. Sambil merasakan gerakan naik-turunnya pinggul si Tante, tanganku tetap sibuk meremas payudaranya lagi.
“Oh… oh… nikmat sekali Rudy..!” teriak si Tante.
“Tante… aku kayaknya sudah mau keluar nih..!” kata aku.
“Sabar yah Rud… tunggu sebentar lagi, Tante juga udah mau keluar lagi nih..!” jawab si Tante.
Akhirnya aku tidak kuat menahan lagi, dan keluarlah cairan maniku di dalam liang kemaluan si Tante, begitu juga dengan si Tante.
“Arghhh..!” teriak Tante Deyma.
Tante Deyma kemudian mencakar pundak aku, sementara aku memeluk badannya dengan erat sekali. Sungguh luar biasa rasanya, otot-otot kemaluannya benar-benar meremas batang kemaluanku. Setelah itu kami berdua letih, tanpa disadari kami telah sejam bersenggama, aku akhirnya bangun. Aku memakai baju kembali dan menuju ke ruang keluarga. Ketika melihat Tante Deyma dalam keadaan telanjang menuju ke dapur, mungkin dia sudah biasa seperti itu, entah kenapa, tiba-tiba sekarang giliran aku yang nafsu melihat pinggulnya dari belakang. Tanpa bekata-kata, aku langsung memeluk Tante Deyma dari belakang,gairah sex.com dan mulai lagi meremas-remas payudaranya dan pantatnya yang montok serta menciumi lehernya. Tante pun membalasnya dengan penuh nafsu juga. Tante langsung menciumi bibirku, dan memeluk dengan erat.
“Ih… kamu ternyata nafsuan juga yah anaknya..?” kataya sambil tertawa kecil.
“Agh… Tante bisa aja deh..!” jawabku sambil menciumi bibirnya kembali.
Karena sudah terlalu bernafsu, aku mengajaknya untuk sekali lagi bersenggama, dan si Tante setuju-setuju saja. Tanpa ada perintah dari Tante Deyma, kali ini aku langsung membuka celana dan bajuku kembali, sehingga kami dalam keadaan telanjang kembali di ruang keluarga. Karena keadaan tempat kurang nyaman, maka kami hanya melakukannya dengan gaya dogie style.
“Um… dorong lebih keras lagi dong Rud..!” desahnya.
Semakin nafsu saja aku mendengar desahannya yang menurutku sangat seksi. Maka semakin keras juga sodokan aku kepada si Tante, sementara itu tanganku menjamah semua bagian tubuhnya yang dapat kujangkau.
“Rud… mandi yuk..!” pintanya.
“Boleh deh Tante, berdua yah tapinya, terus Tante mandiin aku yah..?” jawab aku.
Akhirnya kami berdua yang telanjang menuju ke kamar mandi. Di kamar mandi aku duduk di atas closed, dan kemudian aku menarik Tante Deyma untuk menciumi kemaluannya yang mulai basah kembali. Dan Tante mulai terangsang kembali.
“Hm… nikmat sekali jilatanmu Rud… agghhh..!” desahnya.
“Rud… kamu sering-sering ke sini Rud..!” katanya dengan nafas memburu.
Setelah puas menjilatinya, aku angkat Tante Deyma agar duduk di atasku, dan batang kemaluanku kembali dibimbingnya masuk ke dalam lubang kemaluannya. Kali ini rasa nikmatnya lebih banyak terasa. Goyangan si Tante yang naik-turun yang makin lama makin cepat membuatku akhirnya “KO” kembali. Aku mengeluarkan air mani ke dalam lubang kemaluannya. Tante Deyma kemudian menjilati kemaluan aku yang sudah berlumuran dengan air mani, dihisapnya semua sampai bersih. Setelah itu kami mandi bersama.
Setelah selesai mandi, aku pamit pulang karena baru tersadar bahwa perbuatan aku amat berbahaya bila diketahui oleh Pak Gatot, Indah teman sekampus aku, apalagi Noni murid aku itu. Sampai sekarang kami masih sering bertemu dan melakukan persetubuhan, tetapi tidak pernah lagi di rumah, Tante memesan kamar hotel berbintang dan kami bertemu di sana.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,